44
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis statistik uji hipotesis pada penelitian ini meliputi:
a. Uji Anakova Satu Jalur
Analisis anakova satu jalur merupakan gabungan dari analisis anava dan analisis regresi. Analisis anakova satu jalur digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan yang signifikan rerata suatu variabel terikat pada dua kelompok dengan mengendalikan variabel lain yang berpengaruh terhadap
variabel terikat. Hipotesis nolnya H adalah tidak ada pebedaan yang
signifikan pada kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mengikuti pembelajaran kolaborasi model TPS dan POE dengan peserta didik yang
mengikuti pembelajaran model Discovery Learning jika pengetahuan awal dikendalikan. Ringkasan hasil uji Anakova dapat dilihat pada tabel 15, dan hasil
uji anakova secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran. Tabel 15. Ringkasan Uji Anakova
Sumber JK
db RK
Fo P
Antar Kelompok
2497.382
1
2497.382 33.622
.000 Dalam Kelompok
4382.427
59
74.278
Total 7879.809
60 -
R Squared = .624
Berdasarkan uji anakova satu jalur yang dikonsultasikan pada taraf signifikansi 5, diperoleh nilai P 0.05, maka H
ditolak atau ada perbedaan yang
45
signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mengikuti pembelajaran kolaborasi model TPS dan POE dengan peserta didik yang
mengikuti pembelajaran model Discovery Learning jika pengetahuan awal dikendalikan. Nilai R Squared sebesar 0.624 memiliki arti bahwa pengetahuan
awal kimia memberikan sumbangan efektif sebesar 62.4 terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik.
b. Uji-t Sama Subjek
Uji-t sama subjek dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keadaan satu faktor dengan dua kali pengamatan atau pengamatan
ulang. Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui efektif atau tidaknya sikap ilmiah peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran
kolaborasi model TPS dan POE dan peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran kolaborasi model TPS dan POE. Hasil ringkasan uji-t sama
subjek dapat dilihat pada tabel 16. Data perhitungan uji-t sama subjek selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.
Tabel 16. Ringkasan Uji-t Sama Subjek
Keterangan Rerata
P
Sikap ilmiah kelas kontrol Awal
139,42 .067
Akhir 142,22
Sikap ilmiah kelas eksperimen Awal
138,81 .000
Akhir 143,97
Berdasarkan data pada Tabel 15. di atas, menunjukkan bahwa uji-t sama subjek pada kelas kontrol menghasilkan nilai P sebesar 0.067. Hasil ini berarti
nilai P 0.05, H diterima sehingga tidak ada perbedaan sikap ilmiah peserta
didik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran kimia pada kelas kontrol.
46
Hasil uji-t sama subjek pada kelas eksperimen menghasilkan nilai P sebesar 0.000. Hasil ini berarti nilai P 0.05, H
ditolak sehingga ada perbedaan sikap ilmiah peserta didik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran kimia
pada kelas eksperimen. Hasil ini didukung pula dengan nilai rata – rata sikap
ilmiah awal dan akhir yang menunjukkan kenaikan, dari 138.81 menjadi 143.97.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sewon pada tanggal 3 Januari sampai dengan tanggal 28 Februari 2017. Sampel yang digunakan pada
penelitian ini terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing
– masing kelas terdiri dari 31 peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir
kritis peserta didik kelas eksperimen dengan peserta didik kelas kontrol, jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik, serta sikap ilmiah sebelum dan
sesudah pembelajaran kimia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan pada sikap ilmiah awal dan akhir
peserta didik pada masing – masing kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol, setelah mengikuti pembelajaran kimia. Pembelajaran kimia di kelas eksperimen menggunakan kolaborasi model
TPS Think-Pair-Share dan POE Predict-Observe-Explain, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran dengan model Discovery Learning
scientific approach. Kelas eksperimen diajar oleh peneliti, sedangkan kelas