Pengembangan Usaha Kapasitas Produksi dan Model Bisnis

89 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2015 Annual Report

A. Pengembangan Usaha

TPS Rice merupakan divisi usaha Perseroan yang bergerak di bidang penggilingan dan distribusi beras. Langkah awal Perseroan pada bisnis beras diawali dengan akuisisi PT Dunia Pangan pada 2010. Pada akhir tahun yang sama, Perseroan mengakuisisi PT Jatisari Srirejeki “JSR”, perusahaan penggilingan beras modern pertama di Indonesia. Kemudian, ekspansi usaha berlanjut dengan diakusisinya pabrik penggilingan padi dan beberapa merek beras premium dari PT Alam Makmur Sembada yang namanya sekarang PT Indo Beras Unggul “IBU”. Pada 2014, Perseroan meresmikan PT Sukses Abadi Karya Inti “SAKTI”, pabrik beras pertama yang dibangun TPS Rice. Sebagai bagian dari langkah pengembangan usaha, TPS Rice akan menambah 2 pabrik beras dengan kapasitas masing- masing sebesar 120.000 ton per tahun di Sidrap dan Bone. Pembangunan 1 pabrik beras di Sidrap diperkirakan selesai pada 2017; sementara untuk rencana penambahan 1 pabrik beras di Bone, Perseroan sedang mempelajari kemungkinan untuk memindahkan rencana membangun unit Bone ke Jawa Timur atau ke Jawa Barat guna memperluas existing pabrik IBU.

B. Kapasitas Produksi dan Model Bisnis

Dalam menjalankan usaha beras, Perseroan mendasarkan langkah bisnis pada riset yang mendalam terkait kondisi pasar perberasan nasional. Hasil riset menyebutkan bahwa terdapat gap antara jumlah permintaan yang lebih tinggi dibandingkan jumlah pasokan karena tingginya permintaan. Hal ini menjadi penyebab tingginya harga beras di Indonesia dibandingkan dengan di beberapa negara lain seperti Vietnam dan Thailand. Pasar beras Indonesia merupakan pasar yang terfragmentasi. Sekitar 80 dari total pabrik penggilingan beras merupakan pabrik kecil. Hanya sekitar 5 yang merupakan pabrik penggilingan beras berkapasitas besar, termasuk pabrik beras TPS Rice. Sekitar 15 sisanya merupakan penggilingan keliling. Di sisi lain, jika terjadi kekurangan pasokan Pemerintah hanya memberikan izin impor kepada Badan Urusan Logistik BULOG dan importir tertentu dengan izin khusus. Izin impor ini biasanya didasarkan pada kondisi beras seperti beras pecah dengan spesifikasi, atau izin impor sesuai dengan jumlah dan untuk kebutuhan tertentu. Dalam meraih berbagai peluang yang ada, Perseroan melalui TPS Rice dituntut untuk terus berupaya meningkatkan produktivitas dengan senantiasa menumbuhkan daya saing perusahaan menuju kepada performance terbaik sehingga mampu memenuhi pertumbuhan permintaan pasar nasional. Perseroan merupakan produsen beras terbesar dan modern di Indonesia dengan total kapasitas produksi sebesar 480.000 ton. Melalui PT Dunia Pangan dan lima anak perusahaannya yaitu PT Jatisari Srirejeki “JSR”, PT Indo Beras Unggul “IBU”,

A. Business Development