Menuju Kampus Haru Biru — 49

BAB 1: Menuju Kampus Haru Biru — 49

universitas, memilih software sampai kadang memilih jodoh. Kadang untuk refreshing sambil menunggu download file, saya menerima tantangan om Yadi, om Slamet atau om Udin untuk bermain FIFA 2008 atau WE. Sayangnya, sampai saat ini gocekan Messi dan Henry plus freekick Ronaldinho lewat jempol saya masih terlalu tangguh untuk mereka. Hoi om-om sekalian, sekali-sekali beri saya kekalahan dong, belajarlah dari kekalahan … hehehe Terus karena saya hidup di Jakarta yang jalanan selalu macet oleh kendaraan, supaya tidak tua di jalan saya sedikit ubah style waktu kerja. Saya berangkat agak siang setelah jalanan mulai cair, dan pulang agak malam ketika lalu lintas sepi. Hidup di Jakarta lebih nikmat dan terasa bermakna … hehehe Ketika dalam perjalanan “keluyuran ilmiah”, saya manfaatkan waktu idle sebelum naik panggung atau ketika nongkrong di executive lounge bandara sambil menunggu delay pesawat untuk ngikuti berita, browsing, blogwalking, baca e-book atau menulis kalau lagi dapat ide. Saya pernah baca dari jurnal di bidang kesehatan, ngurangi tidur itu akan ngurangi usia kita. Wah ini gimana dong mas? Nia, Depok Ya, mungkin benar dan mari kita asumsikan bahwa penelitian itu benar. Saya sendiri berprinsip bahwa tidak masalah mati muda asal meninggalkan banyak karya dan hasil perdjoeangan yang bermanfaat untuk masyarakat. Daripada berumur panjang tapi banyak melakukan kegiatan yang tidak berguna. Lha, kalau umur sampai 80 tahun tapi cuman jadi tanggungan orang, tidak bisa membuka lapangan kerja baru, tidak mau share knowledge ke teman-teman yang lain, pinter dipakai sendiri, kaya dipakai sendiri, habis itu ternyata hasil korupsi, kelihatan pinter juga ternyata karena suka copy paste alias plagiat, kok menurut saya tidak terlalu berarti 50 T A PA S IH DA RI U N IV E RS IT A S ? ya hidup itu. Target umur pendek selalu saya sampaikan ke teman- teman aktivis IlmuKomputer.Com, meskipun masih banyak yang belum ngeh atau malah ngacir ketakutan. Saya sendiri yakin tidak akan lama hidup, diberi sampai 35 tahun alhamdulillah, kalaupun ditakdirkan sampai 40 atau 50 tahun ya berarti saya anggap ini suatu tantangan dari Yang Diatas untuk lebih keras berdjoeang mewarnai perbaikan di republik ini. Saya sejak SMA sekolah dibiayai oleh rakyat. Karena bisa pinternya karena dibiayai oleh rakyat jadi ya harus saya cicil pelan-pelan untuk mengembalikan kepada rakyat. Terus diantara kesibukan, gimana mengelola waktu untuk keluarga mas? Budi, Malang Orang bijak mengatakan, “Di samping orang besar, ada perempuan besar yang mendukungnya”. Artinya karena saya banyak makan, jadi istri saya mengikuti pola makan saya, sehinggu ikutan gemuk alias sama-sama jadi orang besar hehe. Aktivitas saya alhamdulillah didukung penuh oleh istri saya yang sudah setia menemani saya ikut “perang Badar” menempuh kehidupan di Jepang. Kalaupun “kuantitas” pertemuan dengan istri dan anak berkurang, sebenarnya tidak menjadi masalah asal “kualitas” pertemuannya ditingkatkan. Karena hari Sabtu dan Minggu kadang saya harus “keluyuran ilmiah” ke luar kota, hari kerja sering saya pakai untuk mengantar lima prajurit saya jalan-jalan ke Dufan, Kebun Raya Bogor, Taman Safari, dsb. Pergi ke Kebun Raya Bogor di hari kerja nikmat lho, mobil bisa masuk dan kita bisa eksplorasi seluruh lokasi kebun raya sampai puas. Bagi saya kehidupan adalah ladang jihad alias usaha sungguh- sungguh, ini sering saya bahasakan dengan “perdjoeangan”. Waktu tidak banyak, karena sekali lagi, “Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”. Jadi, mudah-mudahan kita semua tetap dalam perdjoeangan

BAB 1: Menuju Kampus Haru Biru — 51