Menuju Kampus Haru Biru — 29

BAB 1: Menuju Kampus Haru Biru — 29

Skill Keterampilan: Kita mengerti cara menghidupkan motor. Supaya motor maju harus masukan gigi ke satu dan tekan gas. Kecepatan mulai tinggi masukin ke gigi dua, kalau ada halangan di depan injek rem. Kalau mau belok tekan lampu sen. Di kampus, tugas mandiri, misalnya disuruh buat kalkulator atau program deteksi bilangan prima di mata kuliah OOP itu semua untuk melatih keterampilan. Semakin banyak tugas, harusnya makin terampil, cuma kalau menyontek, ya makin bego aja mahasiswa. Usahakan untuk mengerjakan sendiri tugas, karena tujuannya untuk melatih keterampilan kita, sayang masa depan kita kalau kita sering nyontek dalam tugas mandiri. Nah, IPK itu hanya untuk mengukur mahasiswa di level knowledge dan skill. Jadi peran IPK sebenarnya hanya sampai di sini. Technique Teknik: Ternyata keterampilan saja tidak cukup, karena kita perlu menguasai teknik misalnya supaya motor kecepatan tinggi tidak ngepot. Kita ngeremnya harus dari jauh dan pakai rem tangan plus rem kaki berbarengan. Mau belok juga harus ambil ancang-ancang, kecepatan diturunkan, baru belok. Nah kalau di kampus, karena mata kuliah banyak dan di setiap mata kuliah ada tugas coding, keterampilan bahasa Java kita jadi meningkat. Kita bisa bahasa “Java kromo inggil”, ngoko, eh…. bukan maksud saya kita jadi punya banyak teknik supaya program kita lebih rapi, program kita lebih cepat terwujud, punya teknik untuk bisa reuse code, coding jalan terus walaupun pakai notepad atau emacs, dan sebagainya. Attitude Sikap: Wah ternyata pengetahuan, keterampilan, teknik saja belum cukup membuat kita bisa survive di dunia. Kita perlu sikap yang baik dalam mengendarai motor. Lampu lalu lintas itu kalau merah berhenti, jangan nyelonong saja. Kalau nyalip orang juga jangan dari kiri. Hormati pengendara lain, dahulukan 30 T A PA S IH DA RI U N IV E RS IT A S ? perempuan atau yang membawa anak-anak. Jangan asal ngebut di kampung orang, kalau nggak mau benjol tuh kepala. Sikap ini kalau di kampus, ya kalau jadi programmer jangan terus buat virus, atau merusak sistem orang, atau malah maling code orang. Nah, ini semua adalah sikap. Kampus yang hanya mengajari orang untuk punya pengetahuan, teknik dan keterampilan tanpa memperhatikan attitude sikap artinya mendidik orang pinter tapi sesat di jalan. Experience Pengalaman: Pengalaman ini seperti jam terbang. Hanya bisa kita dapatkan kalau kita pernah mengalami kejadian dan pengalaman. Contohnya, karena sering bolak-balik ke Puncak untuk jualan pisang, kita jadi mengerti sekali memainkan gigi supaya mesin tidak rontok meskipun naik gunung terjal dan macet. Contoh lain, karena rumah sering kebanjiran, kita jadi mengerti sekali kira-kira banjir berapa senti yang bikin motor kita tidak bisa jalan. Bagaimana kalau jatuh, sebaiknya posisi tubuh seperti apa yang membuat luka tidak parah. Semua kita dapatkan dari pengalaman. Pengalaman itu mahal, ya pasti karena kadang ada harga yang harus dibayar. Terus kalau di kampus, pengalaman kan tidak ada? Hmm, pengalaman itu tetap ada, kita KKN, magang, kerja paruh waktu, mengerjakan TA itu adalah supaya punya pengalaman. Banyak membuat project software yang bisa dijual, mulai belajar jualan, melatih jiwa entrepreneurship adalah keharusan untuk bekal hidup di dunia IT yang ganas dan kejam. Untuk adik-adikku mahasiswa dan mahasiswi di manapun berada, jangan cepat menyerah, nikmati pahit dan manis kehidupan kampus, jalani penuh dengan rasa tanggung jawab. Orang tua kita dan juga negeri ini menanti karya kita semua.

BAB 1: Menuju Kampus Haru Biru — 31