3.4.2 Analisis multivariate
Data yang diperoleh dari panelis dianalisis dengan menggunakan software SPSS 16
dengan metode multivariate. Model rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan: n = Jumlah data n
i
= Jumlah ulangan ke-i Ri = Jumlah pangkat perlakuan ke-i
3.5 Prosedur analisis
3.5.1 Analisis proksimat
3.5.1.1 Kadar Air AOAC 2005
Cawan alumunium dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit lalu ditimbang A. Sampel
ditimbang sebanyak ± 2 g dalam cawan B. Cawan beserta isi dikeringkan dalam oven 100
o
C selama 6 jam. Cawan dipindahkan ke dalam desikator lalu didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh berat konstan C.
Perhitungan : Kadar Air bb =
100 x
B A
C B
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
− −
3.5.1.2 Kadar Abu AOAC 2005
Cawan yang akan digunaan untuk pengabuan terlebih dahulu dikeringksn di dalam oven selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang
A. Sebanyak ± 3 g sampel ditimbang di dalam cawan B, kemudian dibakar dalam ruang asap sampai tidak mengeluarkan asap lagi. Pengabuan dilakukan di
dalam tanur listrik pada suhu 400-600
o
C selama 4-6 jam sampai terbentuk abu berwarna putih atau memiliki berat yang tetap. Abu beserta cawan didinginkan
dalam desikator dan kemudian ditimbang C.
1 3
1 n
n 12
H
2
+ −
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
+ =
∑
=
n n
R
p n
i i
i
Perhitungan : Kadar Abu bb = 100
x B
A C
−
3.5.1.3 Kadar Protein Metode Mikro Kjeldahl AOAC 2005
Analisis protein metode ini terdiri atas tiga tahap, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Sebanyak 2 gram sampel ditimbang, kemudian dimasukkan
ke dalam labu kjeldahl 50 mL, lalu ditambahkan 7 g K
2
SO
4,
kjeltab 0.005 g jenis HgO dan 15 mL H
2
SO
4
pekat dan 10 mL H
2
O
2
ditambahkan secara perlahan ke dalam labu dan didiamkan 10 menit di ruang asam. Sampel didestruksi pada suhu
410
o
C selama kurang lebih 2 jam atau sampai cairan berwarna hijau bening. Labu kjeldahl dicuci dengan akuades 50 hingga 75 mL, kemudian air tersebut
dimasukkan ke dalam alat destilasi. Hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer 125 mL yang berisi 25 mL asam borat H
3
BO
3
4 yang mengandung indikator bromcherosol green
0.1 dan methyl red 0.1 dengan perbandingan 2:1. Destilasi dilakukan dengan menambahkan 50 mL larutan NaOH-Na
2
S
2
O
3
ke dalam alat destilasi hingga tertampung 100-150 mL destilat di dalam erlenmeyer
dengan hasil destilat berwarna hijau. Lalu destilat dititrasi dengan HCl 0.2 N sampai terjadi perubahan warna merah muda yang pertama kalinya. Volume
titran dibaca dan dicatat. Larutan blanko dianalisis seperti contoh. Kadar protein dihitung dengan rumus sebagai berikut :
100 contoh
mg 14,007
HCl N
blanko mL
- HCl
mL N
x ×
× =
Protein = N x faktor konversi FK = 6.25
3.5.1.4 Kadar Lemak AOAC 2005