Hasil Analisis SEM Hasil dan Interpretasi Data

4.4 Hasil dan Interpretasi Data

4.4.1 Hasil Analisis SEM

Model persamaan struktural digunakan untuk mengetahui bentuk dan besar pengaruh antara variabel laten bebas, yaitu persepsi pelanggan ξ 1 , nilai pelanggan ξ 2 , daya saing ξ 3 , dan kualitas pelayanan jasa ξ 4 dengan variabel laten terikat yaitu loyalitas pelanggan η. Setiap variabel indikator untuk masing-masing variabel laten terdiri dari beberapa pernyataan, kemudian diambil nilai rata-ratanya. Pengambilan nilai rata-rata tersebut bertujuan untuk mencari satu angka yang dapat mewakili setiap variabel indikator yang ada. Gambar hasil estimasi model dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 8. Dalam SEM untuk menyatakan sebuah model layak dalam mempresentasikan data tidak hanya berdasarkan satu ukuran kebaikan model. Dalam penelitian ini digunakan beberapa derajat pengukuran kesesuaian model yang dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini. Tabel 12. Goodness of Fit GOF Model Penelitian Goodness of Fit Index Cut-Off value Hasil Uji Keterangan Chi-Square CMIN Kecil 241,56 memenuhi Derajat bebas df Positif 160 memenuhi CMINdf ≤ 2 1,510 memenuhi P-value ≥ 0,05 0,0522 memenuhi RMSEA ≤ 0,08 0,064 memenuhi GFI ≥ 0,90 0,97 memenuhi AGFI ≥ 0,90 0,96 memenuhi Berdasarkan beberapa kriteria pengukuran tersebut, semua hasil uji menunjukkan nilai yang sesuai dengan cut-off value. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H o : Σ = ΣӨ dapat diterima, yaitu model telah baik dalam merepresentasikan data sehingga model layak untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil penilaian Goodness of Fit GOF secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil pengolahan data dengan menggunakan Lisrel 8.30 menyatakan bahwa persepsi pelanggan ξ 1 memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan η yang dapat dilihat dari nilai koefisien kontruk γ sebesar 0,35. Persepsi pelanggan juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena memiliki t-value lebih besar dari 1,96 yaitu sebesar 4,03 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H 1 yang menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan dapat diterima. Hal ini dikarenakan persepsi yang telah baik di benak pelanggan terhadap Giant Taman Yasmin, baik itu persepsi terhadap harga-harga produk di Giant, persepsi terhadap citra Giant, persepsi terhadap tahap pelayanan dan momen pelayanan di Giant Taman Yasmin. Walaupun karakteristik pelanggan ritel di Indonesia yang loyalitasnya mudah berubah dan sering berpindah-pindah tempat dalam berbelanja, loyalitas pelanggan sebenarnya dapat dibentuk yakni salah satunya dengan cara menciptakan persepsi yang baik di benak pelanggan sehingga akan membuat pelanggan tersebut tetap loyal terhadap Giant Taman Yasmin. Kesimpulan yang dapat diambil, dengan semakin bagus persepsi yang tercipta di benak pelanggan terhadap Giant Taman Yasmin, maka akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan kata lain, pelanggan akan semakin loyal terhadap Giant Taman Yasmin. Nilai pelanggan ξ 2 memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan η yang dapat dilihat dari nilai koefisien kontruk γ sebesar 0,19. Nilai pelanggan juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena memiliki t-value lebih besar dari 1,96 yaitu sebesar 3,17 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H 2 yang menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan dapat diterima. Hal ini terjadi karena pelanggan menganggap bahwa berbelanja di Giant Taman Yasmin telah memenuhi harapan mereka terhadap tempat berbelanja yang aman, nyaman, berkualitas, dan produknya lengkap. Ini berarti pelanggan lebih menekankan kepada manfaat atau kualitas yang mereka terima dari suatu barang atau jasa sebagai nilai yang paling penting daripada uang yang harus dikeluarkan oleh pelanggan. Selain itu, pelanggan berbelanja di Giant Taman Yasmin bukan hanya karena harga murah tetapi juga karena faktor emosional lainnya seperti kesan modern dan lebih bergengsi jika telah berbelanja di Giant dibandingkan berbelanja di pasar tradisional. Pada akhirnya pelanggan akan tetap berbelanja di Giant Taman Yasmin daripada di tempat yang lain. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi nilai yang dirasakan oleh pelanggan ketika berbelanja di Giant Taman Yasmin, maka akan membuat pelanggan semakin loyal terhadap Giant Taman Yasmin. Daya saing ξ 3 memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan η yang dapat dilihat dari nilai koefisien kontruk γ sebesar 0,24. Daya saing juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan karena memiliki t-value lebih besar dari 1,96 yaitu sebesar 3,24 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H 3 yang menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan dapat diterima. Daya saing Giant Taman Yasmin dalam industri ritel di kota Bogor telah dapat meningkatkan loyalitas pelanggannya. Hal ini terkait dengan perbandingan keunggulan bersaing Giant Taman Yasmin mengenai keunikan dan kualitas produk yang dijual terhadap ritel lain di kota Bogor. Pelanggan menganggap bahwa keunikan berupa lokasi toko yang sangat strategis di tengah-tengah perumahan merupakan daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Selain itu, keunikan yang lain adalah adanya fasilitas parkir kendaraan gratis yang mampu menarik pelanggan untuk berbelanja di Giant Taman Yasmin. Kualitas produk yang dijual di Giant Taman Yasmin juga sangat mempengaruhi loyalitas pelanggan. Pelanggan merasa produk yang dijual memiliki kualitas yang baik. Kualitas produk yang baik akan membuat pelanggan percaya terhadap Giant Taman Yasmin sehingga pelanggan melakukan pembelian ulang di masa mendatang secara teratur. Jadi, semakin tinggi daya saing yang dimiliki oleh Giant Taman Yasmin, maka akan membuat pelanggan semakin loyal. Kualitas pelayanan jasa ξ 4 memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan karena memiliki nilai koefisien kontruk γ sebesar 0,38. Kualitas pelayanan jasa juga memiliki pengaruh yang signifikan karena memiliki t-value lebih besar dari 1,96 yaitu sebesar 4,29 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H 4 yang menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan dapat diterima. Kualitas pelayanan Giant Taman Yasmin kepada pelanggan telah baik. Hal ini yang menjadikan kualitas pelayanan memberikan pengaruh terbesar terhadap loyalitas pelanggan. Setiap hypermarket di Indonesia telah menerapkan standar pelayanan yang hampir sama di setiap anak cabangnya. Jadi, perlu adanya sesuatu yang membedakan antara kualitas pelayanan yang diberikan Giant Taman Yasmin dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh hypermarket lain. Walaupun karakteristik pelanggan yang cenderung senang untuk mencoba ritel atau toko yang baru, dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan berbeda dibandingkan dengan ritel-ritel yang lain maka pelanggan tidak akan tertarik terhadap segala macam tarikan dari pesaing. Hal ini dikarenakan pelanggan telah merasa nyaman terhadap pelayanan yang diberikan ritel langganannya dan pelanggan enggan berpindah tempat untuk meminimalkan risiko yang akan ditanggung jika berpindah tempat belanja. Jadi, semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak Giant Taman Yasmin kepada pelanggan, maka akan semakin meningkatkan loyalitas dari pelanggan setianya. Tujuan lain dalam penelitian ini adalah mengetahui variabel apa yang memiliki pengaruh paling besar terhadap loyalitas pelanggan Giant Taman Yasmin. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan ξ 4 memiliki kontribusi yang paling besar terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari nilai γ yang paling besar diantara variabel-variabel lainnya yaitu sebesar 0,38 dan nilai t-value sebesar 4,29 t-value 1,96 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan. Berikut adalah persamaan matematis yang dihasilkan dalam pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM: LOYALITAS = 0.35PERSEPSI + 0.19N_PELANGGAN + 0.24D_SAING + 0.38K_PELAYANAN, Errorvar.= 0.39, R² = 0.61 4.03 3.17 3.24 4.29 Angka pada tanda kurung adalah nilai t-value. Nilai R 2 sebesar 0,61 menunjukkan bahwa sebesar 61 persen variabel bebas telah dapat menjelaskan keragaman variabel tidak bebas loyalitas pelanggan. Sedangkan variabel loyalitas pelanggan dijelaskan oleh variabel lain di luar model sebesar 39 persen. Hal ini terjadi karena masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.

4.4.2 Hubungan Variabel Indikator dengan Variabel Laten