d 2010 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Sistem Antrian pada Proses Penyelesaian Klaim di PT Taspen Persero Kantor Cabang Bogor Arum Sekar Kinasih 1 dan Heti Mulyati 2 Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor IPB E-mail: similikiti_ciciyahoo.com ; heti_mulyatiipb.ac.id ABSTRACT The incompatibility between claim settlement officers and a number of claims PT Taspen Persero KC Bogor caused the queuing. The objective of this study 1 Analyzing the performance of queuing systems. 2 Analyzing the cause of the queuing. 3 Analyze alternative models queues. The data collected by measuring the speed of arrival of participants and time for service by using a stopwatch through observation. It’s observed on busy period Monday until Friday at 7:45 AM until 11:00 AM. The analysis conducted Waiting Line QM and Queuing System Simulation QSS. Model queues on claims settlement is a multichannel-multiphase M M S with FIFO queue discipline. The average waiting time of customers in the system is 14,54 minutes. Damage to the computer network system is one cause of long queues of participants with the average number of participants Lq who lined up as much as 2 two people. Optimal solution queuing system claims settlement process is a dual channel queuing model with 7 seven officers receiving and research claims. The number of staff results in the value of usability level employees ρ equal to 69 percent, the average time in queue Wq for 1,32 minutes and Lq as much as 1 one customer. Meanwhile, ρ is 17,84 percent, Wq which occurs at 0 zero minutes, and Lq of 0 zero people. Keywords: queuing system, PT Taspen, MMS, Poisson and Exponential distribution

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang PT. Taspen Persero Kantor Cabang KC Bogor didirikan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan para peserta PT. Taspen Persero dalam memperoleh pelayanan ketaspenan di daerah Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Cianjur, Sukabumi. Hingga bulan Desember 2010 jumlah pengajuan klaim pada PT. Taspen Persero KC Bogor sebanyak 35.995 klaim. Perbandingan jumlah klaim yang dikelola oleh PT. Taspen Persero KC Bogor periode 2008 sampai dengan 2010 ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi dan Persentase Pengajuan Klaim pada PT. Taspen Persero KC Bogor Periode 2008 s.d 2010 Rekapitulasi Pengajuan Klaim Persentase Peningkatan Penurunan Klaim per Periode No Bulan 2008 2009 2010 2008 s.d 2009 2009

s.d 2010

1 Januari 2.583 3.288 2.040 27,29 -37,96 2 Februari 2.377 2.676 1.914 12,58 -28,48 3 Maret 2.777 2.498 6.067 10,05 142,87 4 April 3.042 3.143 2.051 3,32 -34,74 5 Mei 2.663 3.062 3.268 14,98 6,73 6 Juni 2.746 2.695 3.162 -1,86 17,33 7 Juli 4.235 3.920 2.826 -7,44 -27,91 8 Agustus 3.088 3.102 2.545 0,45 -17,96 9 September 2.381 2.454 2.473 3,07 0,77 10 Oktober 2.656 2.681 2.125 0,94 -20,74 11 November 2.503 2.376 5.715 -5,07 140,53 12 Desember 2.333 2.378 1.809 1,93 -23,93 Total 33.384 34.273 35.995 3,35 9,71 Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah klaim yang dikelola oleh PT Taspen Persero KC Bogor mengalami peningkatan sebesar 6,53 persen selama 3 tiga tahun terakhir 2008 s.d 2010. Hal tersebut merupakan indikasi perkembangan yang positif di PT Taspen Persero untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta agar mereka merasa nyaman pada waktu memperoleh pelayanan. Namun demikian, pelayanan kepada peserta tersebut terkendala oleh terbatasnya sumber daya manusia atau staf yang bertugas untuk mengelola pelaksanaan pelayanan kepada para peserta. Proses pelaksanaan pelayanan pada PT. Taspen Persero KC Bogor dapat diamati pada proses penyelesaian klaim peserta. Berdasarkan ISO 9001, pihak manajemen menetapkan standar waktu pelayanan selama 1 satu jam. Standar waktu ini dihitung mulai dari pernyataan keabsahan berkas klaim oleh petugas penerimaan dan penelitian klaim melalui pembuatan tanda terima berkas sampai hak peserta dihitung oleh bagian perekaman dan perhitungan hak. Hal ini menimbulkan ketidaksesuaian antara waktu pelayanan menurut persepsi peserta dengan pihak menajemen. Berdasarkan Tabel 1, rata-rata klaim tahun 2010 sebanyak 3000 klaim per bulan. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah sumber daya manusia pada PT. Taspen Persero KC Bogor yang ditugaskan untuk melakukan proses penyelesaian klaim mulai dari petugas informasi, pejabat terkait Kepala Seksi Penetapan Klaim, Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Seksi Keuangan, dan Kepala Bidang Keuangan hingga petugas kasir seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Petugas Proses Penyelesaian Klaim pada PT. Taspen Persero KC Bogor Periode 2008 s.d 2010 Jumlah orang No Fungsi 2008 2009 2010 1 Petugas Informasi 2 1 1 2 Petugas Penerimaan dan Penelitian Klaim 7 8 6 3 Petugas Perekaman dan Perhitungan Hak 5 5 4 4 Petugas Verifikasi 2 2 3 5 Pejabat Penetapan Klaim Kepala Seksi Penetapan Klaim 1 1 1 6 Otorisator Kepala Bidang Pelayanan 1 1 1 7 Pejabat Pengeluaran Kas Kepala Seksi Keuangan 1 1 1 8 Pengesah Klaim Kepala Bidang Keuangan 1 1 1 9 Petugas Kasir 2 2 2 Jumlah 22 22 20 Persentase Jumlah Petugas PeningkatanPenurunan Periode 2008 s.d 2009 : 0 Persentase Jumlah Petugas PeningkatanPenurunan Periode 2009 s.d 2010 : -9 Ketidaksesuaikan antara petugas proses penyelesaian klaim dengan jumlah klaim yang harus ditransaksikan sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 1 dan 2 menimbulkan fenomena antrian yang menyebabkan para peserta harus menunggu lebih dari 1 satu jam untuk mendapatkan pelayanan dari petugas. Proses antrian tersebut dimulai dari pengambilan nomor antrian pengajuan klaim hingga peserta dibayarkan haknya. Dalam proses penyelesaian klaim, peserta mengalami 3 tiga tahapan antrian, yaitu, 1antrian pengambilan nomor antrian pengajuan klaim pada loket informasi, 2antrian pengajuan klaim pada loket penerimaan dan penelitian klaim, dan 3antrian pembayaran klaim pada loket kasir. Berdasarkan fenomena antrian tersebut, pihak PT Taspen Persero KC Bogor harus merancang suatu sistem antrian yang tepat. Penggunaan model antrian dapat membantu pihak PT Taspen Persero KC Bogor dalam merancang sistem antrian layanannya sehingga proses penyelesaian klaim dapat berjalan secara optimal sehingga citra perusahaan dan kepuasan peserta akan tetap terjaga. Penelitian ini dilakukan untuk membantu pihak PT Taspen Persero KC Bogor dalam menganalisis keefektifan sistem antrian yang sudah diterapkan dan memberikan usulan model antrian lain jika sistem antrian yang sudah diterapkan belum efektif. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul: “Analisis Sistem Antrian Pada Proses Penyelesaian Klaim Di PT Taspen Persero Kantor Cabang Bogor”.

1.2. Rumusan Masalah