51 tingkat kesalahan, maka akan semangkin besar besar jumlah anggota sampel
yang diperlukan.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
a. Angket kuesioner Yaitu dengan cara penyebaran kuisioner terhadap elemen sampel dari
suatu populasi kuisioner berisi pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan penelitian dan harus diisi oleh responden.
b. Wawancara interview Yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pihak-pihak
yang terkait dengan produk yang diteliti.
2. Data Sekunder
a. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mepelajari hasil-hasil
karya ilmiah, literatur dan buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian tersebut.
b. Penelitian lapangan Field Research Dalam penelitian lapangan peneliti langsung mengumpulkan data dan
informasi terhadap obyek penelitian.
52
D. Metode Analisis
Kuisioner penelitian ini menggunakan skala likert, menurut Syofian Siregar 2010:138. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan dari variabel menjadi sub variabel, dari sub variabel dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Akhirnya sub indikator dapat
dijadikan tolak ukur untuk membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
Contoh pernyataan untuk jawaban “setuju” Keterangan
Nilai
SS : Sangat setuju 5
S : Setuju 4
RR : Ragu ragu 3
TS : Tidak setuju 2
STS : Sangat tidak setuju 1
Gambar 7
Alternatif jawaban pada skala likert tidak hanya tergantung pada jawaban setuju atau penting. Alternatif jawaban dapat berupa apapun
sepanjang mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu objek jawaban, misalnya baik senang tinggi atau puas, dan lain-lain.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur valid measure if it
succesfully measure the phenomenon Syofian Siregar 2010:162. Dalam
53 suatu penelitian yang bersifat deskriptif, maupun eksplanitif yang
melibatkan variabel atau konsep yang tidak bisa diukur secara langsung masalah validitas tidak sederhana, didalamnya juga menyangkut
penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai empiris indikator, namun bagaimana tidak suatu instrumen penelitian harus valid agar hasilnya dapat
dipercaya. Menurut American psychological Association 1985 dalam Ety
Rochaety, Ratih Tresna, dan H. Abdul Madjid Latief, 2009: 57, ada tiga tipe validitas, yaitu:
1 Content validity
`Content validity adalah satu satunya tipe validitas yang menggunakan pembuktian secara logika dan bukan secara statistik.
Suatu tes atau pengukuran dikatakan memiliki content validity apabila tes atau pengukuran tersebut memberikan gambaran yang memadai
mengenai domain konseptual yang dirancang untuk alau ukur tersebut. 2
Criterion-related validity Criterion-related validity berkaitan dengan relasi suatu alat tes
dengan kritesia yang telah ditentukan. Ada dua tipe Criterion-related validity, yaitu:
a. Concurent validity yang menentukan hubungan antara hasil pengukuran dengan keadaan sekarang.