untuk kemungkinan gangguan 3925 dan untuk keberterusan topik 3217. Nilai rata-rata untuk jarak referensi adalah 3633: 2264 = 1.60. Nilai rata-rata untuk
kemungkinan gangguan adalah 3925 : 2264 = 1.73. Nilai rata-rata untuk keberterusan topik adalah 3202 : 2264 = 1.41. Penghitungan yang lebih jelas
masing-masing ukuran kesinambungan topik dalam bentuk pronomina kosong
dapat dilihat pada lampiran 1 . Berikut ini adalah hasil pengukuran
pronomina kosong pada ketiga ukuran kesinambungan topik, yaitu JR, KG, dan KT
5.1.1.1.1 Jarak Referensi
Untuk jarak referensi, selisih antara nilai topik 3633 dengan jumlah kemunculannya 2264 tidak terpaut jauh dan nilai rata-rata yang dimiliki 1.60
cukup rendah. Artinya, dari rentang nilai 1-20 yang sudah ditentukan untuk jarak referensi, mayoritas jarak rujuk topik berkisar antara 1 dan 2 klausa, setiap topik
pada umumnya mendapat nilai terkecil 1. Hal ini menunjukkan, topik dalam bentuk pronomina kosong dapat teridentifikasi dengan baik berdasarkan
pengukuran jarak referensi. Selain itu, dari jumlah 2264 token, hanya 12 topik memperoleh jarak rujuk yang paling jauh, 8 topik merujuk pada pronomina definit
dan 4 topik merujuk pada pronomina indefinit. Sebahagian besar topik, hanya memiliki jarak 1 klausa saja dan merujuk pada pronomina takrif dalam bentuk
frasa kata nama, seperti Katik Alamsudin, si Bujang Salamat, Puti Andami Sutan dan lain sebagainya. Pengukuran pronomina kosong pada jarak referensi dapat
dilihat pada contoh berikut ini : 1. Manolah kau Kambang Alamsani
manalah PRO2TG-kau Kambang Alamsani
Universitas Sumatera Utara
‘ wahai kau Kambang Alam Sani’ 2. Ø [PK.JR1] pangganglah kini kumayan putiah
PRO2TG-kau pangganglah sekarang kemenyan putih
‘ kau pangganglah sekarang kemenyang putih’ 3. Ø [PK.JR1] asokilah rumah bakuliliang
PRO2TG-kau asapilah rumah sekeliling
‘ kau asapilah sekeliling rumah’ 4. Ø [PK.JR1] asokilah surek nan pusako,
PRO2TG-kau asapilah surat PR-yang pusaka
‘ kau asapilah surat pusaka’ 5. Ø [PK.JR1] bukaklah pintu katujuahnyo
PRO2TG -kau bukalah pintu ketujuhnya
‘ kau bukalah pintu ketujuh-tujuhnya’ Klausa 2 sampai dengan 5 masing-masing mendapat nilai 1 karena
merujuk pada satu klausa sebelumnya. Topik yang dirujuk adalah pronomina takrif dalam bentuk frasa kata nama, yaitu si Kambang Alamsani. Dekatnya jarak
rujuk topik menyebabkan topik sangat mudah teridentifikasi sehingga kesinambungan topik menjadi tinggi
5.1.1.1.2 Kemungkinan Gangguan
Untuk kemungkinan gangguan, selisih antara nilai topik 3925 dengan jumlah kemunculannya 2264 terpaut cukup jauh. Nilai rata-rata 1.73 yang
diperoleh cukup tinggi. Artinya, dari rentang nilai 1-2 yang sudah ditentukan untuk kemungkinan gangguan, mayoritas topik mendapat nilai maksimal 2. Ini
berarti, mayoritas kemunculan topik pada tiga klausa sebelumnya secara berturut- turut mendapat gangguan dari topik lain, sehingga rujukan topik sulit
teridentifikasi berdasarkan pengukuran kemungkinan gangguan. Dari 3925 jumlah tokn 3925, hanya 598 topik yang kemunculannya pada lingkungan tiga klausa
Universitas Sumatera Utara
berturut-turut tidak mendapat gangguan dari topik lain. Selebihnya, kemunculan topik khususnya dalam lingkungan tiga klausa berturut-turut selalu mendapat
gangguan dari topik lain. Pengukuran pronomina kosong pada kemungkinan gangguan dapat dilihat pada contoh berikut ini:
6. denai surang nan balun tampak PRO1TG-saya seorang PR-yang belum nampak
‘ saya sendiri yang belum datang ’ 7. mandanga kato anak kanduang
AKT-dengar kata anak kandung
‘ mendengar perkataan anak kandung ’ 8. galak tasanyum mandeh Suto Suri
gelak ERG-senyum 3TG-ibu Suto Suri
‘ gelak tersenyum ibu Sutan Suto Suri ’ 9. lalu manjawab Ø [KG.2] maso itu
lalu AKT-jawab PRO3TG-dia saat itu ‘ lalu dia menjawab saat itu ’
Pada klausa 9, kemunculan pronomina kosong Ø pada lingkungan tiga klausa sebelumnya mendapat gangguan dari topik lain, yaitu anak kanduang pada
klausa 7. Kemunculan topik-topik lain pada lingkungan tiga klausa sebelumnya sangat mengganggu kesinambungan topik, sehingga kesinambungannya menjadi
rendah.
5.1.1.1.3 Keberterusan Topik