dalam kelompok Jigsaw II menjadi lebih menarik dan lebih menumbuhkan minat siswa. Bahkan di akhir Siklus II ini terdapat 17 siswa yang
dikategorikan minat belajar sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis data peningkatan minat belajar siswa
menunjukkan ada peningkatan minat belajar siswa disetiap siklus. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan
minat belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II berhasil meningkatkan minat belajar siswa.
Peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 7. Grafik peningkatan skor rerata minat belajar siswa
4.2.2. Prestasi Belajar Siswa
Hasil penelitian peningkatan prestasi belajar dengan menerapkan model kooperatif tipe Jigsaw II di SD Negeri Kledokan dilakukan dua kali
evaluasi untuk mengukur peningkatan prestasi siswa. Evaluasi tersebut
60 60
75 74 74
80 81
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Kondisi awal Akhir siklus I
Akhir siklus II
Peningkatan Skor Rerata Minat Belajar Siswa
Kondisi awal Target siklus I
Siklus I Target siklus II
Siklus II
dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Berikut ini merupakan rekapitulasi data hasil evaluasi prestasi belajar yang diperoleh dari siklus I
dan siklus II: Tabel 36. Rekapitulasi data prestasi belajar siklus I dan II
No Siswa Prestasi Kondisi Awal
Prestasi Siklus I Prestasi Siklus II
Skor Ketuntasan
Skor Ketuntasan
Skor Ketuntasan
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
1. 57
V 67
V 2.
66 V
78 V
3. 71
V 71
V 4.
51 V
72 V
5. 55
V 66
V 6.
63 V
79 V
7. 53
V 67
V 8.
51 V
68 V
9. 80
V 85
V 10.
82 V
82 V
11. 63
V 80
V 12.
73 V
80 V
13. 77
V 88
V 14.
78 V
79 V
15 77
V 80
V 16.
86 V
84 V
17. 65
V 68
V 18.
76 V
75 V
19. 69
V 85
V 20.
81 V
84 V
21. 62
V 79
V 22.
81 V
80 V
23.
Tidak masuk
24. 77
V 85
V 25.
83 V
77 V
26. 62
V 89
V 27.
60 V
77 V
28. 83
V 83
V 29.
53 V
Tidak masuk
30. 81
V 74
V 31.
51 V
71 V
32. 82
V 83
V 33.
75 V
74 V
Jumlah 1710
7 20
2224 15
17 2410
21 10
Rerata 63
- -
70 -
- 78
- -
Persentase -
26 74
- 47
53 -
68 33
Berdasarkan rekapitulasi data di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar dengan menerapkan model kooperatif tipe
Jigsaw II yang dilakukan di SD Negeri Kledokan. Peningkatan prestasi
belajar siswa dapat dilihat dari kenaikan skor rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I yang meningkat menjadi 70 dari kondisi awal 63.
Peningkatan prestasi belajar siswa di akhir siklus I dinilai sudah memenuhi target yang diharapkan yaitu memperoleh peningkatan skor rerata prestasi
belajar pada siklus I menjadi 70 namun belum mencapai target di akhir siklus II yaitu mendapat skor rerata 75. Pada siklsus I terdapat 47 siswa
yang dapat mencapai nilai KKM 75. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan persentase siswa yang mempu mencapai nilai KKM sebanyak
21 dari kondisi awal. Peningkatan prestasi belajar siswa juga terjadi di akhir siklus II.
Skor rerata prestasi belajar siswa di akhir siklus II mengalami peningkatan menjadi 78 dari 70 pada akhir siklus I. Peningkatan prestasi belajar
tersebut dinilai sudah mencapai target yang diharapkan pada akhir siklus II yaitu mendapatkan skor rerata 75. Pada siklsus II terdapat 68 siswa yang
dapat mencapai nilai KKM 75. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan sebanyak 42 dari kondisi awal prestasi belajar siswa.
Hasil evaluasi prestasi belajar siswa siklus I menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 86 dan nilai terendah 51,
sedangkan untuk siklus II nilai tertinggi mencapai 89 dan nilai terendah
siswa 66. Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan prestasi siswa dari siklus I ke siklus II.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II ada siswa yang tidak mengalami peningkatan prestasi namun juga tidak mengalami
penurunan prestasi. Siswa tersebut memperoleh nilai yang sama di siklus I dan siklus II, yaitu siswa nomor 3, 10, dan 28. Hal ini disebabkan siswa
kurang aktif dalam diskusi kelompok, sehingga kedalaman materi yang dipahami pada siklus II tidak maksimal.
Dari hasil evaluasi prestasi belajar juga terdapat siswa yang mengalami penurunan prestasi di akhir siklus II, yaitu siswa nomor 16, 18,
22, 25, 30 dan 33. Hal ini dikarenakan siswa tersebut kurang mendalami materi saat dilakukan diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal, saat
dilakukan diskusi kelompok siswa tersebut pasif. Selain itu hal ini juga disebabkan siswa tersebut bercanda dengan teman saat mengikuti
pembelajaran, sehingga berdampak pada penurunan prestasi siswa. Selain terdapat siswa yang mendapatkan skor prestasi yang tetap
dan bahkan ada siswa yang mengalami penurunan prestasi belajar di akhir siklus II, hal yang membanggakan adalah terdapat 22 siswa yang
mengalami peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II. Hal ini dikarenakan penerapan dengan model kooperatif tipe Jigsaw II telah
berhasil meningkatkan pemahaman siswa pada materi sehingga prestasi siswa meningkat.
Peningkatan prestasi belajar siswa juga dapat dilihat dari penghitungan berdasarkan kriteria kemajuan Jigsaw II. Pada siklus I yang
diikuti 32 siswa terdapat 47 15 siswa yang mengalami peningkatan dan terdapat 53 16 siswa yang prestasinya tidak mengalami peningkatan.
Pada siklus II yang diikuti 31 siswa meningkat menjadi 71 22 siswa yang mengalami peningkatan prestasi dan terdapat 29 9 siswa yang
prestasinya tidak mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis data peningkatan prestasi belajar siswa
dari kondisi awal, siklus I dan siklus II menunjukkan ada peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
upaya peningkatan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II berhasil meningkatkan
prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
63 63
70 70 70
75 78
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Kondisi awal Akhir siklus I
Akhir siklus II
Peningkatan Nilai Rerata Prestasi Belajar
Kondisi awal Target siklus I
Siklus I Target siklus II
Siklus II
Gambar 8. Grafik Peningkatan Nilai Rerata Prestasi Belajar
Gambar 9. Grafik Peningkatan Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM Tabel 37. Keberhasilan pelaksanaan penelitian
Peubah Indikator
Kondisi awal
Target Siklus
I Siklus
I Target
Siklus II
Siklus II
Minat siswa
Nilai rerata minat belajar siswa
60 75
74 80
81 Prestasi
belajar siswa
Nilai rerata kelas 63
70 70
75 78
Presentase jumlah siswa yang
mencapai KKM 75 26
50 47
65 68
4.3. Keterbatasan Penelitian