Pengelompokan skor variabel data disajikan dalam tabel berikut :
Tabel V.5 Penilaian Variabel Kualitas Pelayanan
Skor Frekuensi
Frekuensi Relatif
Penilaian 63 - 75
35 35
Sangat baik 50 – 62
60 60
Baik 37 – 49
5 5
Cukup Baik 24 – 36
Kurang Baik 15 - 23
Tidak Baik
Berdasarkan tabel V.5 di atas, frekuensi terbesar untuk variabel kualitas pelayanan adalah 60, artinya bahwa persepsi pasien terhadap
kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu adalah baik.
d. Loyalitas Pasien Jumlah penyataan
= 9 Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 5 x 9 = 45
Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 9 = 9 Pengelompokan skor variabel data disajikan dalam tabel berikut :
Tabel V.6 Penilaian Variabel Loyalitas Pasien
Skor Frekuensi
Frekuensi Relatif
Penilaian 38 - 45
5 5
Sangat Loyal 30 – 37
24 24
Loyal 22 – 29
51 51
Cukup Loyal 14 – 21
19 19
Kurang Loyal 9 - 13
1 1
Tidak Loyal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel V.6 di atas, frekuensi sangat loyal sebesar 5, frekuensi loyal sebesar 24, frekuensi cukup loyal sebesar 51,
frekuensi kurang loyal sebesar 19, frekuensi tidak loyal sebesar 1. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien cukup
loyal. 3. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji hubungan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam
penelitian ini analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama sampai ketiga, yaitu :
a. Analisis linear sederhana untuk perumusan masalah pertama 1
Perumusan masalah Apakah harga berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien?
2 Perumusan Hipotesis
Hipotesis pertama menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien.
3 Analisis Data
Persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini adalah :
1
bX a
Y
Keterangan : Y
= Loyalitas pasien
1
X
= Variabel harga A
= Konstanta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b = Koefisien regresi
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS 13 for windows diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel V.7
Model Summary Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the estimate
1 .349
.343 5.230
a.Predictors: Constant, X1 Harga
Sumber : Data primer yang diolah Tabel V.7 menunjukkan output mengenai model summary.
Besarnya korelasi harga terhadap loyalitas pasien adalah 0,591, artinya bahwa terdapat korelasi positif antara harga terhadap
loyalitas pasien.
Tabel V.8
Unstandardized Coeffcients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
X1 Harga 2.060
1.329 3.486
.183 .591
.591 7.251
.556 .000
a. Dependent Variable: Y Loyalitas Pasien
Sumber : Data primer yang diolah Dari table V.8 di atas diketahui beta nol a = 2,060 dan beta 1
b = 1,329. Maka persamaan garis regresi pengaruh harga terhadap loyalitas pasien adalah :
Y = 2,060 + 1,329
, dimana : Y
= Loyalitas Pasien
= Harga Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa nilai b
sebesar 1,329 menunjukkan slope, artinya nilai Y akan berubah sebesar 1,329 sebagai akibat dari perubahan
. Sedangkan nilai
a sebesar 2,060 menunjukkan intersep, artinya Y = 2,060 jika = 0.
4 Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana dapat diketahui pada taraf signifikansi 5, db = n-2 = 100-2=98
diperoleh nilai t hitung sebesar 7,251, sedangkan nilai t tabel sebesar 1,984. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka
koefisien regresi berkorelasi positif dan signifikan. Korelasi positif berarti bahwa meningkatnya persepsi pasien terhadap
harga yang ditetapkan mengakibatkan meningkatnya loyalitas pasien. Sedangkan signifikan artinya kesimpulan yang diambil
dapat digeneralisasikan pada populasi. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif harga terhadap
loyalitas pasien dapat diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Analisis linear sederhana untuk perumusan masalah kedua 1
Perumusan masalah Apakah promosi berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien?
2 Perumusan Hipotesis
Hipotesis kedua menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien.
3 Analisis Data
Persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini adalah :
2
bX a
Y
Keterangan : Y
= Loyalitas pasien
2
X
= Variabel promosi A
= Konstanta b
= Koefisien regresi Berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 13 for windows diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel V.9
Model Summary Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the estimate
1 .373
.367 5.133
b. Predictors: Constant, X2 Promosi
Sumber : Data primer yang diolah Tabel V.9 menunjukkan output mengenai model summary.
Besarnya korelasi promosi terhadap loyalitas pasien adalah 0,611, artinya bahwa terdapat korelasi positif antara promosi
terhadap loyalitas pasien.
Tabel V.10
Unstandardized Coeffcients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
X2 Promosi 5.083
1.230 2.921
.161 .611
1.740 7.639
.085 .000
b. Dependent Variable: Y Loyalitas Pasien
Sumber : Data primer yang diolah Dari table V.10 di atas diketahui beta nol a = 5,083 dan beta 1
b = 1,320. Maka persamaan garis regresi pengaruh promosi terhadap loyalitas pasien adalah :
Y = 5,083 + 1,320
, dimana : Y
= Loyalitas Pasien
= Promosi Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa nilai b
sebesar 1,230 menunjukkan slope, artinya nilai Y akan berubah sebesar 1,230 sebagai akibat dari perubahan
. Sedangkan nilai a sebesar 5,083 menunjukkan intersep, artinya Y = 5,083 jika
= 0. 4
Penarikan Kesimpulan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana dapat diketahui pada taraf signifikansi 5, db = n-2 = 100-2=98
diperoleh nilai t hitung sebesar 7,639, sedangkan nilai t tabel sebesar 1,984. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka
koefisien regresi berkorelasi positif dan signifikan. Korelasi positif berarti bahwa meningkatnya persepsi pasien terhadap
kegiatan promosi mengakibatkan meningkatnya loyalitas pasien, dan sebaliknya. Sedangkan signifikan artinya kesimpulan yang
diambil dapat
digeneralisasikan pada
populasi. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif promosi terhadap loyalitas pasien dapat diterima.
c. Analisis linear sederhana untuk perumusan masalah ketiga 1
Perumusan masalah Apakah
kualitas pelayanan
berpengaruh positif
terhadap loyalitas pasien?
2 Perumusan Hipotesis
Hipotesis ketiga
menyatakan bahwa
kualitas pelayanan
berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien. 3
Analisis Data Persamaan regresi linear sederhana dalam penelitian ini adalah :
3
bX a
Y
Keterangan :
Y = Loyalitas pasien
3
X = Variabel kualitas pelayanan
A = Konstanta
b = Koefisien regresi
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS 13 for windows diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel V.11
Model Summary Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the estimate
1 .118
.109 6.090
c. Predictors: Constant, Harga
Sumber : Data primer yang diolah Tabel V.11 menunjukkan output mengenai model summary.
Besarnya korelasi kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien adalah 0,343, artinya bahwa terdapat korelasi positif antara
kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien.
Tabel V.12
Unstandardized Coeffcients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
X1 Harga 5.258
.356 6.060
.098 .343
.868 3.615
.388 .000
c. Dependent Variable: Y Loyalitas Pasien
Sumber : Data primer yang diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel V.12 di atas diketahui beta nol a = 5,258 dan beta 1 b = 0,356. Maka persamaan garis regresi pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pasien adalah :
Y = 5,258 + 0,356
, dimana : Y
= Loyalitas Pasien
= Kualitas Pelayanan Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa nilai b
sebesar 0,356 menunjukkan slope, artinya nilai Y akan berubah sebesar 0,356 sebagai akibat dari perubahan
. Sedangkan nilai a sebesar 5,258 menunjukkan intersep, artinya Y = 5,258 jika
= 0. 4
Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana dapat
diketahui pada taraf signifikansi 5, db = n-2 = 100-2=98 diperoleh nilai t hitung sebesar 3,615, sedangkan nilai t tabel
sebesar 1,984. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka koefisien regresi berkorelasi positif dan signifikan. Korelasi
positif berarti bahwa meningkatnya persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan yang diberikan mengakibatkan meningkatnya
loyalitas pasien. Sedangkan signifikan artinya kesimpulan yang diambil
dapat digeneralisasikan
pada populasi.
Dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien dapat diterima.
4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab perumusan
masalah keempat. a. Perumusan Masalah
Perumusan masalah keempat adalah apakah harga, promosi, kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien?
b. Perumusan Hipotesis Hipotesis keempat menyatakan bahwa harga, promosi, kualitas
pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien. c. Analisis Data
Sebelum melakukan teknik analisis regresi linear berganda terlebih dahulu data yang akan digunakan diuji asumsi klasik yaitu uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji autokorelasi. Adapun hasil pengujian asumsi klasik tersebut adalah
sebagai berikut : 1
Uji Multikolinearitas Uji multikolenearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel
bebas dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang sangat kuat antara suatu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak
lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 , maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Hasil
pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel V.13 Hasi uji Multikolinearitas
Collinearity Statistic Model
Tolerance VIF
1 Constant
X1 Harga X2 Promosi
X3 Kualitas pelayanan .607
.574
.922 1.648
1.743 1.085
a. Dependent Variable: Y Loyalitas Pasien
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel V.13 diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor
VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka hasil ini menunjukkan tidak terjadi
multikolinearitas. 2
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ini digunakan untuk mengetahui sama
atau tidaknya variansi residual periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Metode yang digunakan untuk menguji
heteroskedastisitas ini adalah metode grafik yang dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Gambar 1 Uji Heteroskedastisitas
3 2
1 -1
-2 -3
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2 -3
-4
R e
g re
s s
io n
S tu
d e
n ti
z e
d
R e
s id
u a
l
Dependent Variable: Loyalitas Pasien Scatterplot
Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik tersebut menyebar di bawah maupun di atas origin angka 0 pada sumbu Y dan
tidak mempunyai pola tertentu. Maka dari itu dapat disimpulkan tidak ada heteroskedastisitas pada data penelitian ini.
3 Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data residual penelitian berdistribusi normal atau tidak. Metode yang
digunakan adalah metode grafik yang dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :
Gambar 2 Uji Normalitas
10 -10
-20
Observed Value
4 2
-2 -4
E x
p e
c te
d N
o rm
a l
Normal Q-Q Plot of e Error Term
Pada Gambar 2 terlihat bahwa plot data mengikuti garis diagonal yang berarti data simetri terhadap meannya. Maka
dapat diambil kesimpulan data berdistribusi normal. 4
Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara
variabel pengganggu pada periode tertentu dengan periode
pengganggu sebelumnya . Metode yang digunakan untuk
uji ini adalah metode Durbin Watson. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau di sekitar 2 maka model tersebut terbebas
dari autokorelasi
karena terletak
pada daerah
No Autocorrelation
. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel V.14 Hasil Uji Autokorelasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the estimate Durbin -
Watson 1
.511 .496
4.581 2.095
a. Predictors: Constant, X3 Kualitas Pelayanan, Xi Harga, X2 Promosi
b. Dependent Variable : Y Loyalitas Pasien
Sumber : Data primer yang diolah Dari tabel V.14 di atas diperoleh nilai Durbin Watson 2,095.
Oleh karena nilai tersebut berada di daerah No Autocorelation maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda
dalam penelitian ini terbebas dari autokorelasi. 5
Analisis Regresi Linear Berganda Setelah semua asumsi terpenuhi maka dapat dilanjutkan dengan
analisis regresi linear berganda. Hasil uji regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
Tabel V.15
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
estimate Durbin -
Watson 1
.511 .496
4.581 2.095
a.Predictors: Constant, X3 Kualitas Pelayanan, Xi Harga, X2 Promosi
b. Dependent Variable : Y Loyalitas Pasien
Sumber : Data primer yang diolah Tabel V.15 menunjukkan output mengenai model summary.
Besarnya korelasi harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien adalah 0,715, artinya bahwa terdapat
korelasi positif antara harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien.
Tabel V.16
Unstandardized Coeffcients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
X1 Harga X2 Promosi
X3 Kualitas pelayanan
-17.335 .892
.616 .272
5.419 .206
.190 .077
.397 .306
.262
-3.199 4.327
3.245 3.519
.002 .000
.002 .001
d. Dependent Variable: Y Loyalitas Pasien
Sumber : Data primer yang diolah Persamaan garis regresi dari tabel V.16 di atas adalah:
Y = -17,335 + 0,892
+ 0,616
+ 0,272
, dimana : Y
= Loyalitas Pasien
= Variabel Harga
= Variabel Promosi
= Variabel Kualitas Pelayanan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.17
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
Residual Total
2103.963 2014.787
4118.750 3
96 99
701.321 20.987
33.416
Tabel di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 33,416 dengan derajat kebebasan pembilang = 3 dan
derajat kebebasan penyebut = n-1-k = 100-1-3 = 96, dan taraf
signifikansi 0,000. Untuk menguji hipotesis ditolak atau diterima digunakan taraf signifikansi 5.
d. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dapat diketahui
bahwa nilai korelasi ganda = 0,715. Pada taraf signifikansi
5, = 3,
= 96, dan taraf signifikansi 0,000 diperoleh nilai F hitung sebesar 33,416 lebih besar dari F tabel sebesar 2,309. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif dan sifnifikan persepsi pasien tentang harga, promosi, dan kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pasien. Korelasi positif berarti bahwa meningkatnya persepsi pasien terhadap harga yang ditetapkan,
kegiatan promosi yang dilakukan, dan kualitas pelayanan yang diberikan mengakibatkan meningkatnya loyalitas pasien. Sedangkan
signifikan artinya kesimpulan yang diambil dapat digeneralisasikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada populasi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap
loyalitas pasien dapat diterima.
D. Pembahasan
1. Pengaruh harga terhadap loyalitas pasien Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa hipotesis
pertama yang menyatakan ada pengaruh positif harga terhadap loyalitas pasien dapat diterima. Kesimpulan tersebut
diambil berdasarkan perhitungan dimana diketahui koefisien korelasi sebesar 0,591, artinya
bahwa terdapat korelasi positif antara harga terhadap loyalitas pasien. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 7,251, sedangkan
nilai t tabel sebesar 1,984. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel dapat diartikan bahwa variabel harga berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel loyalitas pasien. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa
persepsi pasien terhadap harga yang ditetapkan Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih adalah baik.
2. Pengaruh Promosi terhadap Loyalitas Pasien Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa hipotesis
kedua yang menyatakan ada pengaruh positif harga terhadap loyalitas pasien dapat diterima. Kesimpulan tersebut
diambil berdasarkan perhitungan dimana diketahui koefisien korelasi sebesar 0,611, artinya
bahwa terdapat korelasi positif antara harga terhadap loyalitas pasien. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 7,639, sedangkan
nilai t tabel sebesar 1,984. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel dapat diartikan bahwa variabel promosi berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel loyalitas pasien. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa
persepsi pasien terhadap kegiatan promosi yang dilakukan Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih adalah baik.
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa hipotesis
ketiga yang menyatakan ada pengaruh positif harga terhadap loyalitas pasien dapat diterima. Kesimpulan tersebut
diambil berdasarkan perhitungan dimana diketahui koefisien korelasi sebesar 0,343, artinya
bahwa terdapat korelasi positif antara harga terhadap loyalitas pasien. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,615, sedangkan
nilai t tabel sebesar 1,984. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel dapat diartikan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel loyalitas pasien. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa
persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih adalah baik.
4. Pengaruh harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa hipotesis keempat yang menyatakan ada pengaruh positif harga, promosi, dan
kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien dapat diterima. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan perhitungan dimana diketahui koefisien
korelasi sebesar 0,715, artinya bahwa terdapat korelasi positif antara harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien. Dari
hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 33,416, sedangkan nilai F tabel sebesar 2,309. Oleh karena F hitung lebih besar dari F tabel
dapat diartikan bahwa variabel harga, promosi, dan Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel loyalitas pasien.
Berdasarkan hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas yaitu harga, promosi, dan kualitas pelayanan
Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih berpengaruh positif terhadap terciptanya loyalitas pasien. Berdasarkan hasil analisis deskripsi data,
sebagian besar pasien 51 cukup loyal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil analisis data tentang pengaruh harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh harga terhadap loyalitas pasien adalah positif dan signifikan, hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 0,591. Dengan
demikian hipotesis pertama yang menyatakan ada pengaruh positif harga terhadap loyalitas pasien dapat diterima.
2. Pengaruh promosi terhadap loyalitas pasien adalah positif dan signifikan, hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 0,611.
Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan ada pengaruh positif promosi terhadap loyalitas pasien dapat diterima.
3. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien adalah positif dan signifikan, hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 0,343.
Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan ada pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien dapat diterima.
4. Pengaruh harga, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien adalah positif dan signifikan, hal ini dapat dilihat dari koefisien
korelasi sebesar 0,715. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan ada pengaruh positif harga terhadap loyalitas pasien dapat
diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran
Saran penulis terhadap Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu antara lain :
1. Agar persepsi pasien terhadap variabel harga meningkat sehingga loyalitas pasien juga meningkat, maka Rumah Sakit Umum Panti
Baktiningsih Klepu disarankan untuk menetapkan harga yang sesuai dengan penghasilan pasien, menetapkan harga yang terjangkau oleh
semua pasien, memberikan keringanan harga, memberikan toleransi waktu pembayaran, dan memberikan pelayanan yang sebanding dengan
harga yang harus dibayar oleh pasien. 2. Agar persepsi pasien terhadap variabel pomosi meningkat sehingga
loyalitas pasien juga meningkat, maka Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu disarankan untuk memberikan informasi dengan
lebih tepat dan jelas kepada pasien, membuat dan menyampaikan brosur ke sasaran yang lebih tepat, memberikan pengobatan gratis secara
berkala. 3. Agar persepsi pasien terhadap variabel kualitas pelayanan meningkat
sehingga loyalitas pasien juga meningkat, maka Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu disarankan untuk lebih meningkatkan
ketepatan dan kecepatan dalam memberikan pelayanan, ketepatan dalam mendiagnosis penyakit, ketepatan jadwal dokter, kelengkapan
peralatan medis, pelayanan yang sama kepada setiap pasien tanpa memperhatikan status sosial, kesopanan dan keramahan petugas,