Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umu Panti Baktiningsih Klepu

selaku pendiri Yayasan, sedangkan pengawasan sehari-hari oleh bruder Matheus Tirtosumarto, SJ. sekarang sudah almarhum . Pembangunan gedung memerlukan waktu kurang lebih enam bulan, sejak Agustus 1970 – Januari 1971. 3. Periode tahun 1971 – 1972 a. Persiapan Peresmian Pembukaan Pelayanan Kesehatan Setelah pembangunan Gedung Poliklinik dan Rumah Bersalin mendekati selesai, 2 orang petugas para medis yaitu perawat Sr. M. Aloysia, F. Ch., dan Sr. M. Bernada, F. Ch., sebagai bidan, pada bulan Februari sudah datang di Klepu untuk bertugas. Dua petugas para medis untuk cikal bakal di Klepu ini, dikirim oleh pimpinan kongregasinya yang induknya di Palembang,Sumatera Selatan. Kedua susuter ini di utus ke Tanah Jawa, khususnya Klepu yang jaraknya dari ibukota Propinsi DIY kurang lebih 18 km arah barat. Selain bertugas melayani kesehatan masyarakat, juga sekaligus mengembangkan Charitas di Klepu. Karena pembangunan gedung belum sempurna, 2 petugas paramedis ini sementara dititipkan di rumah Bapak Djokarsa Japanan, Sendangmulyo, Minggir yang jaraknya 2 km dari Klepu. Selaku dokter penanggungjawab BP-BKIA adalah dr. R.A. Krisman. b. Detik – detik Peresmian Poloklinik dan Rumah Bersalin 1 Bangunan gedung sudah mendekati selesai, permohonan ijin pelayanan kesehatan mulai diproses. 2 Selasa Pon, 16 Maret 1971, BPH seksi II dan DPRD Kabupaten Sleman meninjau gedung calon Poloklinik dan Rumah Bersalin Klepu. 3 Selasa Wage, 6 April 1971 yayasan menerima Nota Dinas dari Bapak Kepala Dinas Kesehatan Rakyat DKR Sleman yang ditandatangani oleh Bapak dr. Sugiyatmo, yang isinya bahwa ijin buka Poliklinik dapat dikabulkan. 4 Senin Kliwon, 12 April 1971 Panitia Peresmian pembukaan Poloklinik terbentuk. Panitia meliputi unsur pengurus Yayasan dan Pengurus Harian Paroki PHP Klepu. 5 Panitia memutuskan bahwa nama Poliklinik dan Rumah Bersalin adalah PANTI BAKTININGSIH, sedangkan peresmian pembukaan ditetapkan pada hari Senin Wage, 26 April 1971 pukul 10.00 WIB. 6 Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan Rakyat DKR Sleman menerbitkan Surat Keputusan SK tertanggal 19 April 1971, No. 80714D.K.S.71, yang isinya memberi ijin penyelenggaraan Balai Pengobatan BP , Balai Kesehatan Ibu dan Anak BKIA . c. Peresmian Pembukaan BP-BKIA Panti Baktiningsih Klepu Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Mahaesa, pelayanan kesehatan yang dicita-citakan oleh masyarakat bisa dibuka dan terwujud. Impian menjadi kenyataan bahwa pada hari Senin Wage, 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI April 1971 pukul 10.00 WIB telah dibuka dan diresmikan pusat pelayana kesehatan. Sebagai tanda peresmian pembukaan, dr. Sugiyatma selaku Kepala Dinas Kesehatan Rakyat DKR Kabupaten Sleman melakukan pengguntingan pita. Sore harinya pukul 17.00 – 18.00 WIB diteruskan acara selamatan dengan tradisi jawa yaitu kenduri yang dihadiri oleh tetangga sekitar pusat pelayanan kesehatan BP-BKIA Panti Baktiningsih Klepu. d. Resminingsih Lahir pada saat BP-BKIA diresmikan Senin Wage, 26 April 1971 pukul 07.00 WIB lahirlah seorang bayi perempuan ikut menjemput tamu-tamu undangan peresmian pembukaan gedung BP-BKIA Panti Baktiningsih Klepu. Bayi mungil yang lahir 3 jam sebelum peresmian BP-BKIA Panti Baktiningsuh Klepu ini adalah puteri Ibu Antonia Sugiyah Wignya Atmadja dan Bapak Antonius Djoemangi Wignya Atmadja dari Dusun Pranan, Kelurahan Sendangsari, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman. Sebagai kenangan karena lahir pada waktu BP-BKIA diresmikan, maka bayi mungil ini diberi nama “Resminingsih” oleh Sr. Bernada, F.Ch. Oleh kedua orang tuanya bayi ini dipermandikan dengan nama Aloysia, maka jadilah nama lengkapnya “Aloysia Resminingsih”. Bayi ini sekarang sudah dewasa, bekerja sebagai karyawati kantor Kanisius Jakarta, dan berganti nama “Aloysia Nining Astuti”. e. Ibarat Bayi Lahir dengan Sehat dan Terus Berkembang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kiranya pelayanan kesehatan kesejahteraan asyarakat belum tercapai bila yang ada hanya BP-BKIA, sehingga perlu dilengkapi dengan rawat inap bagi ibu yang melahirkan. Maka pengurus Yayasan berusaha mengajukan permohonan ijin unuk rawat inap bagi ibu-ibu yang akan melahirkan. Setahun kemudian mengingat kebutuhan masyarakat semakin mendesak, Kepala Dinas Kesehatan Rakyat DKR Kabupaten Sleman menerbitkan surat ijin No. 23214D.K.S.1dz72, tanggal 11 September 1972, yang isinya mengijinkan untuk ijin opname pasien bersalin atau rumah bersalin. Dengan demikian hasrat dan cita-cita masyarakat Sendangmulyo dan sekitarnya akan kebutuhan pelayanan kesehatan mulai saat itu dapat dilayani. 4. Periode tahun 1973 – 1987 Berada dalam naungan Yayasan Kesejahteraan kesehatan Rakyat YKKR Santo Fransiskus, BP-BKIA Panti Baktiningsih Klepu menjadi wadah untuk mengamalkan ajaran sosial. Cinta kasih yang dijiwai oleh semangat alturistik mendahulukan kepentingan orang lain dan karitatif tidak mencari keuntungan dalam kerangka karya menolong sesama dan meringankan penderitaannya. Secara idiil nilai ini merupakan cermin dari penghayatan dan pengamalan Pancasila, terutama Sila “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap”. Selain itu, secara operasional BP-BKIA-RB Panti Baktiningsih Klepu menjadi slah satu medan bakti yang membantu program pemerintah dalam pembnagunan di bidang ketenaga kerjaan yaitu menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran. Dalam perkembangan selanjutnya atas pertimbangan dan desakan masyarakatpasien untuk mengadakan rawat inap bagi pasien umum, jadi tidak hanya rawat inap bagi ibu-ibu yang melahirkan saja melainkan juga untuk pasiuen umum. Yayasan berusaha mengadakan pendekatan ke Kanwil Kesehatan Propinsi DIY dan Puskesmas Minggir, kemudian pengurus yayasan beserta pengelola BP-BKIA-RB mendapatkan pengarahan dari Ibu Tri Utartin bagian perijinan Dinas Kesehatan Rakyat Propinsi DIY . Hasil dari pendekatan ini, pada tanggal 7 Februari 1979 pengurus yayasan mengajukan permohonan persetujuan kepada Pimpinan Puskesmas Minggir untuk menyelenggarakan rawat inap bagi pasien umum. Pimpinan Puskesnas Minggir menyetujui permohonan yayasan ini. Sehingga sejak awal bulan Februsri 1979, BP-BKIA-RB Panti Baktiningsih Klepu diperkenankan melayani kesehatan dengan rawat inap untuk pasien umum. Usaha ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Pada kasus penyakit-penyakit tertentu, BP-BKIA-RB Panti Baktiningsih Klepu menerima rujukan rawat inap dari Puskesmas Minggir dan kecamatan sekitar Minggir. Pelayanan kesehatan selain BP-BKIA-RB dab rawat inap untuk pasien umum ini berlangsung hingga 14 Februari 1988. 5. Periode tahun 1988 – 1996 Lahir dan berkembangnya Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu a. Terbitnya SK Menteri Kesehatan RI No : 920,17 Desember 1986 mendorong YKKR untuk meningkatka status Kiranya Tuhan memang menghendaki di kawasan Barat Daya Kabupaten Sleman perlu adanya pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang memadai. Dengan terbitnya Surat Keputusan SK Menteri Kesehatan RI No : 920MEN. KESPERXII86, tertanggal 17 Desember 1986, tentang upaya pelayanan kesehatan swasta di bidang medik. Kemudian dilengkapi dengan Surat Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Medik No : 098Yan. MedRSKS1987, tertanggal 5 Februari 1987, tentang petunjuk pelaksanaan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 920MEN. KESPERXII1986; seperti status BP- BKIA-RB Panti Baktiningsih Klepu, mau tidak mau harus mengikuti dan mentaati surat Keputusan Menteri Kesehatan. Dengan demikian status BP-BKIA-RB Panti Baktiningsih berubah menjadi Rumah Sakit Klas Pratama. Perubahan status ini adalah kerja keras pengurus yayasan bersama pengelola BP-BKIA-RB yang memperoleh dukungan dari berbagai pihak antara lain Pimpinan Kongregasi Suster-suster Charitas di Palembang yang merupakan induk dari BP-BKIA-RB Panti Baktiningsih Klepu, Pemerintah dari kelurahan sampai propinsi maupun dari seluruh masyarakat. Meskipun sarana dan prasarana yang dituntut untuk memenuhi syarat sebagai sebuah rumah sakit belum lengkap, namun karena terdorong oleh kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak bahwa pelayanan kesehatan perlu diutamakan, maka dalam hal ini keperluan untuk rawat inap segera dipenuhi. Apalagi dengan dibukanya jembatan Ngapak yang menghubungkan Ibu Kota Propinsi DIY dengan Kabupaten Kulon Progo, kemungkinan akan terjadi peningkatan ruda paksa tratic eceident atau kecelakaan lalu lintas, maka rumah sakit harus segera terwujud. Adanya saling pengertian dan kerja sama yang baik antara YKKR dengan pemerintah Kalurahan, Kecamatan, Kabupaten, Kanwil, Dep Kes Propinsi DIY dapat mempercepat terwujudnya RSU Klas Pratama, sehingga pelayanan kesehatan dan kesejateraan masyarakat yang memadai dapat tercapai. Dokter Yosef Victor Zebua yang berstatus sebagai dokter tamu praktek di BP-BKIA-RB juga ikut berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan peningkatan status menjari Rumah Sakit. b. Sarana dan Prasarana sebagai sarana Lahirnya Rumah Sakit Setelah kebutuhan sarana dan prasarana seperti bangunan fisik, alat medis, tenaga medis, paramedis, dll terpenuhi, maka secara berturut- turut Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi DIY menerbitkan surat keputusan sebagai berikut : 1 Surat Keputusan SK No : 01047KanwilSK2533X1988, tertanggal 1 Oktober 1988, tentang surat ijin berdirinya RSU Kelas Pratama. 2 Surat Keputusan dari Kantor Dinas Kesehatan Tingkat I Propinsi DIY, No : 4452690PK-2XII1988, tertanggal 10 Desember 1988 tentang Surat Keputusan Ijin sementara penyelenggaraan atau Ijin Operasional Rumah Sakit Kelas Pratama Panti Baktiningsih. 3 Setelah perpanjangan I dan II berjalan dengan baik, akhirnya terbitlah ijin dari Menteri Kesehatan RI No : YM.02.04.3.5.9545, tertanggal 8 November 1993 untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Kelas Pratama hingga sekarang tahun 1996. c. Perjalanan Hidup Rumah Sakit Panti Baktiningsih Pelayanan kesehatan Panti Baktiningsih Klepu, selama berstatus Rumah Sakit selain melayani an merawt orang sakit juga selalu dilibatkan dalam kegiatan kemasyarakatan oleh Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi DIY, Dinas Kesehatan Tingkat II Kabupaten Sleman, maupun Pemerintah Tingkat II Kabupaten Sleman. Dalam keterlibatannya ini, Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu memperoleh berbagai piala maupun piagam. Adapu piala dan piagam yang pernah diperoleh selama berstatus Rumah Sakit adalah : 1 Piagam Penghargaan sebagai Juara III Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional Tingkat Propinsi DIY tentang penampilan Rumah Sakit swasta kelas D. 2 Surat Tanda Penghargaan dari Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sleman dalam partisipasinya mengikuti kegiatan HAri Kesehatan Nasional XXVII tahun 1991. 3 Piagam Penghargaan sebagai Juara II Lomba Rumah Sakit swasta Kelas D, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional XXVIII tahun 1992, se-Propinsi DIY. 4 Piala sebagai Juara I Lomba penampilan kerja Rumah Sakit Kelas Pratama se- Kabupaten Sleman, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional XXIX tahun 1993, se-Kabupaten sleman. 5 Piala sebagai Juara I Lomba penampilan kerja terbaik dalam rangka Hari Kesehatan Nasional XXX tahun 1994, se-Kabupaten Sleman. 6 Piala terbaik penampilan kerja dalam rangka Hari Kesehatan Nasional XXX se-Kabupaten Sleman tahun 1994 sebagai Rumah Sakit Swasta. 7 Piala Juara I Lomba tingkat Propinsi DIY dalam rangka Hari Kesehatan Nasional XXX, tahun 1994 sebagai Rumah Sakit Swasta. 8 Piala Juara I PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lomba penampilam kerja Rumah Sakit Kelas Pratama Tingkat Propinsi DIY dalam rangka Hari Kesehatan Nasional XXXI, tahun 1995. 9 Piala Juara I Lomba Rumah Sakit SAYANG BAYI Kelas Pratama, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, tahun 1995 se-Kabupaten Sleman.

B. Falsafah Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih

Pendahuluan Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih merupakan pelayananan kesehatan untuk semua kalangan masyarakat yang melaksanakan tugas berdasarkan falsafah Falsafah Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu memiliki falsafah : Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan yang optimal dan wajib ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan. Dengan dasar dan semangat cinta kasih pelayanan kesehatan rumah sakit terpanggil untuk berperan serta dalam upaya memberdayakan sesama manusia, misalnya : pendekatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan. Visi Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu memiliki visi : Atas dasar cinta kasih memberikan pelayanan yang manusiawi, menyeluruh, profesional, berkinerja tinggi, bermutu sesuai dengan harkat dan martabat manusia. Misi Rumah Sakit umum Panti Baktiningsih Klepu Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu memiliki misi : 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan secara menyeluuh demi memuliakan nama Tuhan dalam kegembiraan, kesederhanaan, dan terutama cinta kasih. 2. Mendayagunakan seluruh sarana dan prasarana sumber daya manusia yang tersedia. 3. Memberikan dan meningkatkan pelayanan yang optimal. Tujuan Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu Tujuan Rumah Sakit umum Panti Baktiningsih Klepu adalah mewujudnyatakan cinta kasih melalui pelayanan terhadap sesama tanpa membedakan Suku, Bangsa, Agama, Golongan, Budaya berdasarkan semboyan :  Memberdayakan kesehatan secara utuh dan menyeluruh  Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal  Menciptakan iklim kerja yang mendukung pengembangan kinerja dan kesejahteraan karyawan Peran Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu memilikiperan : 1. Sebagai rumah sakit yang memperdayakan masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal. 2. Sebagai unit kerja YKKR yang berwawasan kesatuan kenasionalan. 3. Sebagai lahan kesehatan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan karyawan. Motto Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu memiliki motto : Deritamu, Deritaku Kesembuhanmu, Kebahagiaanku

C. Lokasi Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu

Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu terletak di Klepu, Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta.

D. Jenis - Jenis Pelayanan Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih klepu

1. Instalasi Gawat Darurat IGD 2. Instalasi Rawat Jalan 3. Instalasi Rawat Inap Poli yang tersedia : 4. Poli Umum 5. Poli Penyakit Anak 6. Poli Penyakit Dalam 7. Poli Bedah 8. Poli THT 9. Poli Kebidanan dan Kandungan Fasilitas Penunjang : 10. Farmasi 11. Medical Record 12. Laboratorium 13. Rontgen 14. Rekam Jantung 15. Fisioterapi 16. USG Kandungan 17. Kamar Operasi 18. Konsultasi Gizi

E. Struktur Organisasi terlampir

60

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mengetahui apakah harga berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien, apakah promosi berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien, apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien, dan apakah harga, promosi, kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien. Teknik analisis yang digunakan untuk menjawab perumusan masalah pertama sampai dengan ketiga dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Sederhana. Sedangkan untuk menjawab perumusan masalah keempat, penulis menggunakan Regresi Linear Berganda. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan November sampai bulan Desember 2008 di Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu. Responden adalah pasien atau keluarga pasien. Pasien dalam penelitian ini adalah orang yang sedang menggunakan pelayanan medis Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu, baik yang rawat inap maupun rawat jalan, dan pernah menggunakan pelayanan medis Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih lebih dari satu kali. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar

6 90 115

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kabanjahe

0 36 158

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli

13 126 142

Hubungan status sosial ekonomi dengan pemahaman pelayanan jasa kesehatan di Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih : studi kasus RSU. Panti Baktiningsih, Klepu.

0 2 173

Analisis kepuasan pasien rawat inap terhadap kualitas pelayanan kesehatan ditinjau dari status sosial ekonomi : studi kasus Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu.

0 1 172

Evaluasi sistem pengendalian intern atas gaji dan upah : Studi kasus rumah sakit umum Panti Baktiningsih Klepu, Minggir, Sleman, Yogyakarta.

0 1 141

Hubungan status sosial ekonomi dengan pemahaman pelayanan jasa kesehatan di Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih studi kasus RSU. Panti Baktiningsih, Klepu

0 10 171

Kualitas Program Pelayanan Kesehatan Gratis (Universal Coverage) Di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (Studi Kasus Di Instalasi Rumah Inap E).

0 0 13

Studi Kasus : Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

0 0 144

Studi Kasus : Rumah Sakit Umum Panti Baktiningsih Klepu Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

0 0 144