127 1 2
3 4
5 6
7 8
2 Mendidik
Suara Hatiku
Sesi II Refleksi Iman:
“Melihat, Aku dan Suara
Hatiku” Peserta
diajak untuk
semakin memahami
pengertian suara
hati dan mengerti cara-cara
yang dapat
dilakukan dalam
mendidik atau
membina suara hati.
a. Aku Remaja
dan Kristiani b.
Gerak dan lagu
c. Nonton
klipfilm “Petualangan
Mencari Jati Diri
” a.
Nonton b.
Informasi c.
Tanya Jawab
d. Refleksi
Pribadi a.
Klip “Membangu
n Hidup” b. Laptop
c. Speaker
d. LCD a.
Hurlock.1980. Psikologi
Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang
Rentang Kehidupan
Edisi Kelima,
Jakarta: Erlangga.
b. Film dari Laptop
c. Bloch.2002.
Mendengarkan Suara Hati.
Yogyakarta: Kanisius.
h. Majalah Mawas
Diri.1980. Mari Mendidik Suara
Hati.
i. Shelton.1988.
Moralitas Kaum Muda: Bagaimana
Menanamkan Tanggung Jawab
Kristiani, Yogyakarta:
Kanisius.
128 1 2
4 5
6 7
8 9
3. Mendidik
Suara Hatiku
Sesi III Membina
Suara hati dengan Terang
Kitab Suci Peserta
semakin menyadari
dan memahami
akan pentingnya
membina suara hati, sehingga berani
dan
bijaksana dalam menentukan
dan mengambil
keputusan. a.
Cara membina sura hati
b.Gerak dan lagu.
c. Mrk 7: 20-23
d. Rm13: 5-7 e.
Diskusi kelompok.
f. Sharin
a. Informasi
b.Refleksi c.
Diskusi a.
Speaker b.Laptop
c. LCD
a. Perikop tentang
Kepatuhan Terhadap Pemerintah Rm
13:5-7
b. Mrk 7:20-23
c. Majalah Mawas
Diri.1980. Mari Mendidik Suara
Hati.
d. Bloch.2002.
Mendengarkan Suara Hati.
Yogyakarta: Kanisius
1 2 3
4 5
6 7
8 4
Mendidik Suara
Hatiku Sesi IV
Menuju Suara Hati yang
Dewasa Kristiani
Peserta mampu
memahami perbedaan baik dan
buruk sehingga,
dapat mengambil
keputusan berdasarkan
penilaian suara hati yang benar.
a. Kilpfilm
“Membangun Hidup
” b.
Menulis niat- niat pribadi.
c. Menulis niat
kelompk d.
Selebrasi dengan
e. Ekaristi
f. Penutup
a. Informasi
b. Sharing
c. Refleksi
kritis dan pribadi
a. Klipfilm
“Memba- ngun
Hidup ”
b. Kitab Suci
c. Buku MB
d. Salib
e. Lilin
f. Speaker
g. Laptop
h. LCD
a. Pengalaman peserta
b.Kitab Suci Tentang Persembahan Berhala
1Kor 8:7-10
129
E. Contoh Salah Satu Persiapan Sesi I
1. Pemikiran Dasar
Zaman sekarang ini disebut zaman global, yang dicirikan oleh makin cepat, terbuka, dan canggihnya teknologi komunikasi dan informasi. Akibatnya
adalah hampir semua informasi yang baik maupun tidak baik dapat diakses dari tempat kita berada. Lewat internet, TV, video, majalah, surat kabar, lautan
informasi, dan iklan membanjiri kita Suparno, 2011: 5. Dalam keadaan seperti ini jika seseorang tidak memiliki sikap kritis dan pegangan nilai yang kuat, maka
seseorang akan mudah bingung, terombang-ambing, mengikuti arus saja, atau bahkan terjerumus. Dalam menyikapi situasi dan keadaan seperti ini diperlukan
suatu pikiran yang jernih dan sikap yang bijak. Karena mau tidak mau orang dihadapkan pada situasi di mana seseorang harus menentukan sikap, dan pada
sebuah pilihan hidup. Untuk dapat membuat pilihan seseorang perlu mempertimbangkan apakah
pilihan itu baik atau buruk sehingga akhirnya sampai pada pengambilan keputusan yang benar dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Keputusan yang
benar hendaknya melibatkan suara hati yang benar pula. Suara hati yang benar ditandai dengan hadirnya kedamaian diri, kebahagiaan dan merasakan kehadiran
Tuhan dalam diri seseorang. Sedangkan suara hati yang salah akan menimbulkan kecemasan bukannya ketenangan, beban bukannya kebahagiaan, kebimbangan
bukannya cinta kasih, kebingungan bukannya kejelasan dan kendala bukannya kelancaran Bloch, 2002: 14-15.
130 Arus zaman ini juga menyeret kehidupan banyak orang, pada hal-hal yang
negatif. Terlebih pada dunia remaja, karena mereka lebih akrab dan dekat dengan dunia teknologi. Dengan penguasaan teknologi informasi yang mereka miliki,
mereka dengan mudah mengakses berbagai macam informasi, baik itu informasi yang mendukung untuk menambah wawasan maupun informasi yang kurang
mendidik. Apalagi tanpa pengawasan orang tua, hal ini akan memberi peluang bagi mereka untuk bergerak bebas. Akibatnya remaja sibuk dengan dunianya
sendiri, lupa akan tanggungjawab dan kewajiban serta tugasnya sebagai remaja. Remaja Katolik memiliki peranan yang amat penting dalam
memperkembangkan Gereja. Remaja merupakan generasi penerus dan pewaris harta Gerejani dan iman akan Yesus Kristus. Mendidik, mendampingi dan
mengarahkan remaja Katolik bukan hanya tanggung jawab orang tua dalam keluarga, namun juga pihak Gereja secara bersama-sama memberikan perhatian
secara khusus melalui pendidikan disekolah maupun pendampingan berupa kegiatan rohani. Menyadari pentingnya peranan remaja dalam hidup mengereja
sebagai upaya meningkatkan dan memperkembangkan iman, maka perlu diadakan pendampingan terhadap remaja.
Rekoleksi bagi remaja merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebagai usaha untuk menjawab permasalahan yang ada pada remaja. Dengan mengikuti
serangkaian kegaiatan rekoleksi seperti berdiam diri, menenangkan pikiran dan melakukan pemeriksaan batin, mengadakan refleksi, membuat renungan atau
meditasi, kontemplasi, bersemedi dan sebagainya. Pada kesempatan itu peserta diharapkan dapat mengolah diri pribadi dan menghadirkan Tuhan dalam diri
131 secara pribadi, sehingga dapat berkomunikasi dengan Tuhan dan mendengarkan
suara Tuhan lewat mata batin. Melalui tiap-tiap proses rekoleksi secara tidak langsung peserta sudah belajar membiasakan diri membina suara hatinya.
Untuk itu dalam program rekoleksi ini pentinglah dirumuskan tujuan secara umum dan tujuan secara khusus. Tujuan-tujuan tersebut tertuang dalam
tiap sub tema pertemuan. Dengan adanya suatu tujuan yang jelas, kegiatan rekoleksi akan lebih terarah, mengetahui apa yang mau dicapai dalam kegiatan
tersebut. Selain itu akan memudahkan pendamping dalam memandu setiap proses kegiatan selama rekoleksi, supaya jalannya acara lebih teratur, terarah dan tidak
terkesan berantakkan. Dengan demikian memungkinkan adanya suatu keberhasilan yang memuaskan peserta maupun sebagai pendamping. Dengan
keberhasilan tersebut peserta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga, sekolah, Gereja maupun di masyarakat pada umumnya.
2. Tujuan Pertemuan Sesi I
Mengajak peserta untuk mengungkapkan pengalaman yang serupa atau mirip dengan klipfilm tersebut yang pernah dialami.
3. Materi : Menonton film “Pilihan Hidup”, pengalaman peserta, pengertian
suara hati, sifat-sifat, fungsi dan peranan suara hati.
4. Sumber Bahan:
Pengalaman peserta, Fil m “Pilihan Hidup” dari Laptop, KGK, Iman