Gambaran Umum Keadaan SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di

53 mulai tanggal 1 Januari 1976 sebagai sekolah bersubsidi. Tanggal 4 November 1985 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Dikdasmen Direktur Sekolah Swasta mendapat Nomor Data Sekolah D 01044601. Melalui surat No.0122H1986 tanggal 26 April 1986 Kepala Kantor Wilayah Dekdikbut di Yogyakarta atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kembali persetujuan pendirian SPG Pangudi Luhur Sedayu dan mengijinkan untuk menerima siswa 2 pararel. Keputusan Dirjen Dikdasmen tanggal 2 Februari 1987 melalui surat no 001CKep1987 menetapkan jenjang Akreditasi “DISAMAKAN” bagi SPG Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Tahun 1989 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui surat No.034I13HKpts1989 menyetujui alih fungsi SPG Pangudi Luhur Sedayu menjadi SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Tanggal 5 Juni 1990 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikdasmen mengeluarkan Nomor Data Sekolah NDS D 01044002 bagi SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul,Yogyakarta. Keputusan Dirjen Dikdasmen Direktur Sekolah Swasta mengeluarkan jenjang Akreditasi “DISAMAKAN” bagi SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta dengan surat keputusan No. 476CKepI199 tanggal 31 Desembar 1991 mulai tahun pelajaran 19911992. Tahun-tahun berikutnya dengan menggunakan kriteria jenjang akreditas i “Terdaftar-Diakui-Disamakan”, SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta selalu mendapatkan akreditasi “DIAMAKAN”. Tahun 2005 dengan sistem penilaian Akreditasi yang baru, SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta melalui Keputusan No. 14 Desember 54 2005 Badan Akreditasi Sekolah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan jenjang terakreditasi A. Tahun 2009 hasil petikan keputusan Badan Akreditasi Nasional no. 12.01BAPTUX2009 diputuskan pada tanggal 12 Oktober 2009 bahwa SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta terakreditasi A. St Louise IX merupaka nama pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul, Yogyakarta. St. Louise IX adalah seorang raja yang murah hati, adil, dan bijaksana. Ia memerintah rakyat dengan tegas, bijaksana, belas kasih, dan menerapkan prinsip-prinsip kristiani sejati, ia mendengarkan yang miskin dan terabaikan serta memajukan pendidikan. Keteladanan inilah yang hendak dihidupi dan menjadi semangat serta harapan bagi sekolah ini.

2. Visi Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa

Yogyakarta Berdasarkan tujuan pendidikan nasional serta tujuan pendidikan menengah, rumusan visi SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah : “Terwujudnya sekolah yang unggul dalam iman, berprestasi, terampil dan peduli lingkungan IMPRESTRALING”. Dari visi sekolah tersebut penjabaran indikator pencapaiannya adalah sebagai berikut :

a. Menjadi Sekolah yang Unggul dalam Iman.

Berkarakter Katolik, mempunyai sikap saling mengasihicinta kasih, memperhatikan kaum yang kecil, lemah miskin dan tersingkir dengan 55 mengupayakan memberikan bantuan dan aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja seperti tugas koor, lektor, perayaan Ekaristi, dll dan mempunyai iman yang unggul dan tangguh.

b. Berprestasi

Mempunyai sikap kompetisi yang sehat, menjadi juara dalam lomba akademik maupun non akademik baik di tingkat kabupaten sampai dengan nasionalinternasional, masuk peringkat 10 besar di Kabupaten untuk nilai ujian Nasional dan banyak lulusan yang diterima diperguruan tinggi.

c. Terampil

Mampu membuat barang-barang kerajinan, mampu memanfaatkan barang- barang bekas untuk daur ulang, barang-barang hasil kerajinan dimanfaatkan bagi sesama yang membutuhkan, peduli lingkungan, lingkungan sekolah menjadi bersih, indah, nyaman, sehat, asri, ruang hijau makin luas dan menjadi juara untuk sekolah adiwiyata.

3. Misi Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa

Yogyakarta 1. Mengoptimalkan seluruh potensi sekolah dalam membudayakan rasa persaudaraan sejati dilandasi semangat cinta kasih. 2. Meningkatkan potensi siswa untuk berprestasi optimal 56 3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia SDM yang tertib, disiplin, berakhlak mulia, dan berkepribadian 4. Meningkatkan SDM yang mandiri, kreatif, inovatif dalam IPTEK Indonesia. 5. Mengembangkan keterampilan hidup, jiwa seni dan budaya Indonesia 6. Menumbuhkembangkan rasa cinta lingkungan yang bersih, indah, rindang, sehat, aman, dan nyaman.

4. Tujuan Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah

Istimewa Yogyakarta Berdasarakan uraian visi dan misi sekolah, maka tujuan yang hendak dicapai oleh SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah: a. Tercapainya kualitas peserta didik melaksanakan dan menghayati ajaran agama yang dianutnya melalui kegiatan: sekurang-kurangnya 99 peserta didik mengikuti renungan harian pagi, sekurang-kurangnya 99 peserta didik berdoa Malaikat Tuhan pukul 12.00 siang, sekurang-kurangnya 99 peserta didik berdoa bersama di kelas, sekurang- kurangnya 99 peserta didik memperingati hari besar agama, misalnya perayaan Natal bersama di sekolah, sekurang-kurangnya 99 peserta didik mengikuti perayaan Ekaristi bersama, baik di sekolah maupun di Gereja. b. Tercapainya kualitas peserta didik mengenal dirinya sendiri dengan potensi yang dimiliki: Sekurang-kurangnya 99 peserta didik memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan talenta yang dimiliki, sekurang-kurangnya 99 peserta didik 57 mengikuti kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan Bimbingan dan konseling, terselenggaranya pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, sekurang-kurangnya 90 pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi, sekurang-kurangnya 90 pembelajaran memanfaatkan bahan ajar yang bermutu dan sekurang-kurangnya 90 pembelajaran menggunakan bermacam-macam variasi metode pembelajaran. c. Peserta didik menyerap dan mengembangkan ilmu yang didapat dari pembelajaran sekurang-kurangnya 80 peserta didik mengikuti berbagai macam lomba akademik. d. Terwujudnya mutu lulusan cukup tinggi, sehingga mampu bersaing dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun ke dunia kerja: Semua peserta didik kelas XII lulus 100 dan ekurang-kurangnya 89 peserta didik yang telah lulus melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. e. Tercapainya peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar sekurang-kurangnya 99 peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. f. Tercapainya peningkatan budi pekerti luhur bagi peserta didik sebanyak 100 para siswa memiliki nilai sikap dan kepribadian minimal B. g. Peserta didik memiliki keterampilan hidup, jiwa seni dan budaya Indonesia sebanyak 100 peserta didik dapat membatik dan 100 peserta didik dapat memainkan salah satu alat musik. h. Peserta didik menjaga lingkungan yang bersih, indah, rindang, sehat, aman, dan nyaman sebanyak 99 peserta didik melaksanakan kegiatan piket kelas dan 100 peserta didik membuang sampah pada tempatnya. 58

5. Ciri Khusus Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah

Istimewa Yogyakarta Setiap sekolah diharapkan memiliki keunggulan kompetitif yang dapat dibanggakan oleh segenap peserta didik dan masyarakat pengguna. Ciri khusus yang dimiliki oleh SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut: Sekolah berciri khas Katolik. Sekolah sebagai komunitas umat beriman yang mewujudkan keimanannya dalam tata pergaulan sehari-hari, rotherhood persaudaraan sejati merupakan Roh sekolah, sesuai dengan ciri khas dari para Bruder FIC dan sekolah berasrama boarding school, walaupun hanya sebgaian 30 siswa yang mampu didampingi dalam asrama, tetapi pembinaan dalam hidup berasrama memberikan nuansa bagi kehidupan sekolah yang berbeda dengan sekolah-sekolah lain.

6. Letak dan Batas-batas Geografis SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedayu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Sedayu berada di sebelah Barat Laut dari Ibukota Kabupaten Bantul. Di tempat inilah, tepatnya di dusun Kemusuk, desa Argomulyo, tempat kelahiran mantan presiden Soeharto. Adapun desa-desa yang masih wilayah administrasi Kecamatan Sedayu adalah Desa Argodadi, Desa Argorejo, Desa Argosari dan Desa Argomulyo. Sedangkan batas-batas wilayah Kecamatan Sedayu sebagai berikut: Utara: Kecamatan Moyudan dan Godean, Timur: Kecamatan Gamping, Selatan: Kecamatan Pajangan, Barat: Kecamatan 59 Sentolo dan Wates. Ibukota Kecamatan Sedayu berjarak 20 km dari pusat pemerintahan Ibukota Kabupaten Bantul. Secara keseluruhan Kecamatan Sedayu berada di dataran rendah. Ibukota Kecamatan berada pada ketinggian 87,50 meter diatas permukaan laut. Sebagaimana wilayah dataran rendah di daerah tropis lainnya, iklim di wilayah Kecamatan Sedayu tergolong panas. Data Monografi menyebutkan bahwa suhu maksimum di Kecamatan ini tercatat 32,5°C dengan suhu minimum sebesar 24,5°C. Kecamatan Sedayu mempunyai bentangan wilayah yang bervariasi. Sekitar 60 dari wilayah Kecamatan Sedayu berupa bentangan yang datar hingga berombak, 15 lainnya berupa bentangan yang berombak hingga berbukit dan 25 dari wilayah berupa bentangan yang berbukit hingga bergunung. Kecamatan Sedayu dihuni oleh 9.510 KK dengan jumlah penduduk keseluruhan sebesar 42.943. Jumlah penduduk laki-laki adalah 20.994 orang dan penduduk perempuan 21.949 orang. Kepadatan penduduk di Kecamatan ini adalah 1.249,80 jiwakm². Sebagian besar penduduk Kecamatan Sedayu bermata pencaharian sebagai petani. Data monografi Kecamatan Sedayu mencatat 10.539 atau 24,5 dari seluruh penduduk Kecamatan Sedayu bekerja di bidang pertanian. Desa Argorejo sentra kerajinan tanah liat. Dusun Bothokan, Desa Argosari sentral kerajinan sangkar burung. Cagar Budaya yakni Situs Kapuhan. Lokasi di dusun Kapuhan, Argorejo. Situs ini dapat di kelompokan menjadi 2 bagian yaitu Gua Payaman, gua ini merupakan gua buatan, digunakan sebagai salah satu tempat persembunyian Pangeran Diponegoro.Makam yang berada di sebelah timur gua payaman. Di sini terdapat lima buah makam yang tersusun berderet dari Timur ke Barat. Menurut 60 keterangan juru kunci, makam paling barat merupakan makam Raden Joko Panekti, seorang bangsawan dari Pajajaran. Makam ini di buat dari susunan batu andesit yang berbentuk segi empat. Nisannya hilang sedangkan pada Jirat terdapat hiasan pada masing-masing sudutnya. Empat makam lainya belum di ketahui identitasnya. Situs Bakal Poh berada di Dusun Bakal Pokoh, Desa Argodadi. Situs ini terletak 100 m di sebelah Timur kali Progo, dan berada di pekarangan milik R. Ng. Dwijo Siswoyo. Situs ini terdiri dari tiga bagian yaitu: bekas Masjid, bekas pemukiman dan makam.

7. Keadaan dan Situasi Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Keadaan lingkungan sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat baik. Lingkungan sekolah yang terletak di pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, sehingga dalam proses pelaksanaan belajar mengajar tidak terganggu terasa tenang dan nyaman untuk belajar. Letak sekolah yang sangat strategis, dikelilingi sawah-sawah yang menghijau menambah indahnya pemandangan. Lingkungan sekolah yang sejuk dan asri di kelilingi taman-taman dan pohon sehingga suasana terasa sejuk. Lingkungan yang sehat dan bersih bebas asap rokok dan polusi kendaraan bermotor. Siswai juga terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif seperti merokok di lingkungan sekolah, mengkonsumsi obat-obat terlarang, minum-minuman keras dan pergaulan bebas. Gedung sekolah dengan bangunan yang cukup megah dan mewah dan memiliki ruangan kelas disertai fasilitas dan sarana prasarana yang 61 memadai untuk mendukung proses belajar mengajar sepeti LCD, komputer, alat- alat olahraga, alat peraga MIFA, perpustakaan yang memadai dengan buku-buku penunjang kegiatan belajar mengajar, kantin sekolah yang sehat dan bersih dan lain-lain. SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki tenga pendidik yang berkualitas dan profesional, guru-guru dibekali pengetahuan dan wawasan yang luas dan telah lulus Sekolah Perguruan Tinggi S1Sarjana Pendidikan. Br. Agustinus Mujiya, S.Pd, FIC selaku kepala sekolah beserta tenaga pendidik lainnya dengan jumlah yang cukup banyak dan mengajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. Karyawani juga bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Mereka semua berasal dari wilayah Yogyakarta, Semarang dan sekitarnya. SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta juga memiliki Asrma putri dan asrma putra. Asrama putra dan putri juga di kelola oleh para Bruder FIC. Asrama Putri dikelola oleh Bruder FIC dan bekerjasama dengan para suster-suster Hati Kudus HK. Asrama Putri sangat dekat dengan lokasi sekolah, dan dilengkapi dengan fasilitas serta sarana prasarana yang cukup memadai untuk menunjang dan membantu kebutuhan anak-anak asrama. Asrama ini dibangun sebagai tempat tinggal bagi siswai yang jauh maupun yang dekat dan siapa saja mereka yang bersedia tinggal di asrama. Sedangkan asrama Putra tinggal di Bruderan FIC dan ditangani oleh Bruder-bruder FIC sendiri. Siswa-siswi yang bersekolah di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar berasal dari 62 Yogyakarta, ada juga yang dari Semarang, Surabaya dan beberapa daerah lainya yang berasal dari luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Sumatra, Papua dan lain- lain. Dengan demikian siswai juga mempunyai latar belakang suku, budaya, agama, sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Mereka juga memiliki karakter, permasalahannya masing-masing. Di usia mereka yang rata-rata masih terbilang remaja ini, mereka sering dihadapkan pada masalah-masalah seperti masalah percintaan, masalah prestasi akademik, sulit menentukan jurusan dan mengambil keputusan. Terlebih ketika mereka dihadapkan pada suatu pilihan yang mengharuskan mereka mengambil keputusan dalam jangka waktu yang cepat maupun dalam jangka waktu panjang. Sehingga menimbulkan konflik batin dalam diri mereka, maka tidak jarang mereka kelihatan murung dan bingung, tidak bersemangat. Namun mereka tidak mengerti bagaimana cara menyelesaikan masalah yang tengah mereka hadapi dan bagaimana cara mengambil keputusan yang tepat. Tentu dari pihak sekolah juga memiliki cara-cara untuk mengatasi masala- masalah siswai, seperti bimbingan dari guru BK dan juga guru Agama. Kegiatan yang bersifat kerohanian seperti rekoleksi, retret, petugas ibadat di Gereja, perayaan hari besar agama, misa bersama, Doa Novena merupakan usaha-usaha pihak sekolah dalam mendampingi dan mengembangkan siswai secara rohani dan membentuk kepribadian yang baik. Mengingat hampir seluruh warga sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta berasal dari suku Jawa dan keberadaan sekolah juga di lingkungan masyarakat Jawa, budaya sekolah juga menganut 63 budaya suku Jawa. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi ketika berada dilingkungan sekolah menggunakan bahasa Indonesia, namun tidak menuntup kemungkinan bagi siswai yang berasal dari Yogyakarta dan sekitarnya juga menggunakan bahasa Jawa. Dalam mata pelajaran Bahasa Jawa siswai juga diwajibkan menggunakan bahasa Jawa. Hubungan dan relasi sosial yang terjalin antar warga sekolah penuh kehangatan, persaudaraan dan keakraban, saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Sesuai dengan ciri khas SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sekolah swasta Katolik, maka Pendidikan Agama di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di daerah Istimewa Yogyakarta adalah Pendidikan Agama Katolik. Dengan demikian peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab. Kegiatan-kegiatan yang mendukung perkembangan hidup rohani rekoleksi, retret, petugas ibadat di Gereja, perayaan hari besar agama, misa bersama, doa novena. Untuk menangani permasalahan seperti yang dialami siswai di usia remaja seperti yang telah diuraikan diatas, tidak cukup hanya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan rohani saja, namum masih diperlukan usaha-usaha lain yang mendukung siswai agar dapat tumbuh berkembang menjadi pribadi remaja yang baik dan mampu mengambil keputusan yang tepat atas dasar suara hati yang kritis. 64

8. Kegiatan Rekoleksi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah

Istimewa Yogyakarta SMA Pangudi Luhur merupakan salah satu sekolah Katolik yang di kelolah oleh Yayasan Pangudi luhur. Yayasan Pangudi Luhur ini berakar dari semangat para pendiri Kongregasi Para Bruder Santa Prawan Maria Yang Dikandung Tak Bernoda FIC. Yayasan Pangudi Luhur bergerak dibidang pendidikan yang salah satunya adalah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ludovicus Rutten, dalam bidang kerohanian memberikan warisan yang amat berharga bagi para pengikutnya yaitu kepercayaannya akan penyelenggaraan ilahi dan penghormatan serta devosinya kepada Bunda Maria. Ruten seorang pendiri yang amat dekat dengan kaum muda dan beliau merasa penting mendampingi kaum muda agar mereka mendapatkan pendampingan dan pendidikan yang memadai, dengan harapan kaum muda dapat hidup dan berkemang lebih baik ketika mereka dewasa. Berangkat dari semangat para pendiri Yayasan Pangudi Luhur maka, sekolah-sekolah Pangudi Luhur sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan kaum muda khususnya kegiatan disekolah dan salah satunya adalah rekoleksi. Kegiatan rekoleksi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kegiatan terencana dan terprogram dan memiliki tujuan untuk mengembangkan siswa-siswi yang dalam proses perkembangan menuju kedewasaan. Rekoleksi wajib bagi siswai ketika mereka masih duduk di kelas X XI, untuk kelas XII wajib mengikuti retret. 65 Tema rekoleksi disesuaikan dengan perkembangan siswa dan situasi siswa. Untuk kelas X tema yang sering di gunakan mengenai hubungan sosial yakni relasi menyangkut hubungan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat serta tema yang berkaitan dengan pemilihan jurusan ketika mereka sudah naik ke kelas XI. Sedangkan bagi kelas XI tema yang berkaitan dengan pencarian jati diri. Rekoleksi diadakan pada semester ganjil, di luar lingkungan sekolah seperti di Kaliurang, wisma Salam Muntilan. Pihak sekolah sudah menyediakan tim pendamping dari luar sekolah, selain pendamping dari sekolah. Tim pendamping biasanya mereka yang sudah berpengalaman seperti para Suster-suster dan Frater-frater. Adapun dari pihak sekolah yaitu guru pembimbing juga terlibat untuk mendampingi para siswa- siswinya, mengamati dan memberikan penilaian selama proses kegiatan rekoleksi berlangsung. Selama proses kegiatan rekoleksi peserta wajib mentaati peraturan yang ada, biasanya peraturan-peraturan telah di buat oleh tim pendamping dan guru pembimbing. Dengan harapan agar peserta dapat mengikuti tiap-tiap proses yang ada selama rekoleksi berlangsung. Dalam kegiatan rekoleksi peseta juga diajak hening dan berdoa untuk mampu mendengarkan sapaan Tuhan. Lewat keheningan dan berdoa Tuhan hadir dan menuntun suara hati sehingga peserta dapat menentukan dan mengambil keputusan, apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan berdasarkan suara hati yang baik dan benar. Setelah rekoleksi peserta mendapatkan penyegaran kembali dan semangat yang baru. Siswa siswi lebih terarah dalam mengambil keputusan. 66

B. Penelitian tentang Rekoleksi dan Pengaruhnya terhadap Kemampuan

Mendengarkan Suara Hati Bagi Siswa-siswi Kelas XI di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta

1. Latar Belakang Penelitian

Penulis memilih SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tempat penelitian karena SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta masih disekitar wilayah Yogyakarta dan masih terjangkau dari tempat tinggal penulis. Selain itu penulis merupakan alumni dan memiliki relasi yang baik dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan penulis untuk mengadakan penelitian. Penulis juga tertarik untuk mengadakan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta karena sekolah ini sekolah Katolik dan mempunyai kegiatan-kegiatan rohani yang dapat mengembangkan kepribadian dan hidup rohani siswai seperti rekoleksi, retret, ziarah ke Gua, novena, misa pada peringatan-peringatan hari besar dan lain-lain. Penulis tertarik meneliti kegiatan rekoleksi yang di laksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penulis ingin mengetahui sejauh mana kegiatan rekoleksi sudah memberikan sumbangan dalam perkembangan hidup rohani siswai, terlebih dalam menjawab permasalahan siswai belum mampu mengambil keputusan berdasarkan suara hati yang kritis yang mampu memberikan penilaian baik buruknya suatu tindakan dan perbuatan dalam kehidupan mereka sehari-hari. 67 Rekoleksi yang sering diadakan ternyata belum mampu menjawab permasalah siswai, hal ini dikarenakan banyak faktor seperti, kegiatan rekoleksi lebih di dominasi outbond, materi tidak tersampaikan dengan baik, tema yang di berikan kurang sesuai dengan kebutuhan, pendamping yang kurang profesional, metode, konsep, dan sarana yang kurang cocok dengan keadaan dan situasi peserta. Untuk menanggapi permaslahan siswai tersebut perlu dilakukan rekoleksi yang sesuai, dengan konsep, metode, tema, materi yang di kemas sebaik mungkin sehingga tersampaikan kepada peserta, sarana dan media yang mendukung. Dalam rekoleksi sangat dibutuhkan ide-ide kreatif oleh pendamping. Penelitian ini dilakukan untuk siswai yang berusia 16-18 tahun. Kegiatan rekoleksi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu diteliti untuk mengetahui sejauh mana rekoleksi dapat memberikan sumbangan bagi siswai agar memiliki kemampuan mendengarkan suara hati. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan data yang dapat membuktikan bahwa kegiatan rekoleksi yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat memberikan sumbangan bagi siswai dalam membina kemampuan mendengarkan suara hati.

2. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan rekoleksi mampu meningkatkan kemampuan mendengarkan suara hati. b. Untuk mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk membina suara hati. 68

3. Manfaat Penelitian

a. Mengetahui sejauh mana kegiatan rekoleksi dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan suara hati. b. Menemukan cara yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan suara hati yang baik dan benar.

4. Jenis Penelitian

Jenis-jenis penelitian dapat di kelompokkan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan natural seting objek yang diteliti. Berdasarkan tujunnya metode penelitian terdiri dari penelitian dasar basic research, penelitian terapan applied research dan penelitian pengembangan research and development. Berdasarkan tingkat kealamihan, metode penelitian dapat dikelompokan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik Sugiyono, 2014: 10. Berdasarkan tujuan peneliti menggunakan penelitian dasar basic research dimana penelitian dasar merupakan cara untuk menemukan pengetahuan baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif yang menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara. Penalitian deskriptif kuantitatif dalam penelitan ini berupa angka digambarkan dalam bentuk statistik deskriptif berupa variabilitas. Sedangkan penelitian deskriptif kualitatif dalam tulisan ini menguraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden apa adanya sesuai dengan pertanyaan yang telah tersedia dalam penelitian tersebut, kemudian dianalisis

Dokumen yang terkait

Evaluasi pendidikan kepangudiluhuran di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Sedayu dan SMP Pangudi Luhur Moyudan.

6 113 132

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Tingkat persepsi pacaran yang sehat menurut siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 108

Skripsi KESALAHAN EJAAN PADA LAPORAN STUDY TOUR SISWA SMA PANGUDI LUHUR, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA, ANGKATAN 2007

0 0 98

PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS XII IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU BANTUL TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA

0 1 152

Upaya meningkatkan pelaksanaan pendidikan religiositas bagi siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul demi hidup bermasyarakat yang terlibat - USD Repository

0 0 181

Upaya meningkatkan pelaksanaan pendidikan religiositas bagi siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul demi hidup bermasyarakat yang terlibat - USD Repository

0 1 181

SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 2 128

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151