Latar Belakang Rekoleksi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan suara hati bagi siswa-siswi kelas XI di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3 Orang kecewa setelah menikah, memilih pekerjaan dan masih banyak lagi
yang lain. Dengan demikian perlulah kita melakukan pemilihan dan pengambilan keputusan dengan baik. Suparno 2011: 159 mengatakan bahw
a “sebelum mengadakan suatu pilihan kita perlu melihat kembali sejenak tujuan hidup kita.
Apa tujuan hidup kita diciptakan? hal ini penting agar dalam memilih sesuatu, kita tidak lepas dari tujuan hidup kita yang utama”. Dalam hal ini Suparno 2011:
159 mengutip ungkapan Santo Ignatius yang mengatakan: Bahwa tujuan hidup kita adalah untuk mengabdi, meluhurkan, dan memuji
Tuhan; dan dengan demikian kita mengalami kebahagiaan. Hal yang jahat tidak prnah boleh dijadikan pilihan. Yang jahat hanya boleh langsung
ditolak karena tidak sesuai dengan tujuan hidup manusia sebagai ciptaan Allah. Unsur hati, jiwa, rohani lebih menunjukkan dari segi batin kita,
apakah pilihan yang didasarkan kepada unsur objektif dan rasional di atas memang juga mendamaikan hidup kita dan membahagiakan.
Pengambilan keputusan sering kali membuat sebagian orang menjadi bimbang dan ragu. Terlebih pada usia-usia remaja yang masih duduk di bangku
sekolah, mereka sangat rentan mengikuti arus zaman. Masa remaja adalah suatu masa di dalam perkembangan yang menantang anak dengan banyak persoalan di
bidang pemahaman diri dan di dalam penyesuaian terhadap lingkungannya. Mengenal persoalan-persoalan tersebut akan dapat membantu para pendidik dan
pembimbing di dalam memahami pergumulan yang sering dihadapi usia remaja. Untuk itu sebagai pendamping atau pendidik remaja harus mengetahui
pertumbuhan, perkembangan serta situasi yang dialami oleh remaja. Masa remaja adalah masa peralihan di antara masa anak dan masa
dewasa, di mana anak-anak mengalami pertumbuhan cepat di segala bidang, mereka bukan lagi anak-anak, baik bentuk badan, sikap dan cara berpikir serta
4 bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Manifestasi
peningkatan cara perkembangan inilah yang sering kali dipandang orang sebagai masa pancaroba, masa badai dan gelora.
Remaja sering dilanda kegelisahan karena mereka tidak mengerti akan pertumbuhan yang sedang mereka alami, dan tidak ada pengertian dari orang tua.
Akibatnya tidak jarang remaja menunjukkan sikap menantang, kurang menghiraukan petunjuk-petunjuk dan nasihat dari orang tuanya. Dalam masa ini
remaja masih harus menerima banyak dari orang lain, tetapi dari dirinya sendiri juga ingin memberi, untuk itulah ia harus mengembangkan dirinya agar maju
dan menjadi dewasa. Menjadi dewasa adalah suatu proses perkembangan, yaitu belajar menemukan dirinya sendiri, dan kemudian dapat menilai kemampuan-
kemampuannya dalam bidang jasmani, pikiran, perasaan dan dalam bidang susila serta bidang rohani.
Dengan mengetahui situasi dan keadaan remaja diperlukan bimbingan dan arahan yang sesuai serta dapat menjawab permasalahan yang mereka hadapi.
Kebutuhan akan bimbingan adalah hal yang universal, tidak terbatas pada masa anak dan masa remaja. Bimbingan terdapat di mana-mana pada setiap umur
perkembangan anak dan manusia dewasa. Bimbingan sangat diperlukan dalam mengadakan pilihan-pilihan dan penyesuaian atau memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi oleh manusia. Dalam hal pengambilan keputusan tidak terlepas dari peranan suara hati.
Suara hati sangat menentukan apakah keputusan yang diambil itu benar atau salah berdasarkan penilaian suara hati yang benar. Sebagian besar remaja mungkin
5 masih kurang terbiasa mendengar istilah suara hati, pengertian suara hati, fungsi
dan peranannya serta sifat-sifat suara hati. Namun ada beberapa yang memiliki pemahaman mengenai suara hati, sekalipun tidak secara mendalam. Kurangnya
pemahaman mengenai suara hati inilah yang membuat kebanyakan orang bertindak dan berbuat tidak berdasarkan kebenaran hati. Kieser 1987: 148
mengatakan “suara hati dibina berhadapan dengan Allah. Pembinana religius mesti melibatkan kepribadian paling intim. Pembinaan hati orang beriman ditekan
dalam keterbukaan dan harapan hati manusia pada pada Allah. Keputusan suara hati semakin dialami sebagai hasil sentuhan Allah pada hati manusia”.
Untuk itu remaja harus diberi pemahaman mengenai pengertian suara hati serta cara-cara yang dapat dilakukan untuk membina suara hati. Sangat mungkin
sekali bagi orang Kristiani bahwa tindakkan dan perbuatan yang didasari oleh hati nurani atau suara hati merupakan perwujudan iman. Perwujudan iman yang baik
berasal dari suara hati yang baik dan benar juga. Mengingat remaja sangat perlu untuk diberi pendampingan atau pembinaan secara rohani. Dengan demikian
remaja dapat terbantu untuk memahami suara hati dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk membina suara hatinya, sehingga dapat membentuk suara hati
dan pada akhirnya dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan secara benar berdasarkan
penilaian suara hati yang benar. Salah satu usaha yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah di SMA
Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam upaya meningkatkan hidup rohani dan mengembangkan iman adalah rekoleksi.
6 Rekoleksi menjadi saat untuk berhenti sejenak dari aktivitas rutin dan
merefleksikan hidup untuk menemukan kehendak Tuhan Subiyanto, 1997: 96. Rekoleksi juga merupakan salah satu upaya untuk melatih hidup rohani dan
mengembangkan iman seseorang. Pada waktu rekoleksi dibutuhkan suasana hening serta dibutukan ketenangan. Oleh karena itu rekoleksi biasanya dilakukan
ditempat yang sunyi jauh dari keramaian, supaya dapat membantu orang masuk dalam suasana hening. Dalam hal ini mangunhardjana 1985: 19 mengatakan:
Dalam rekoleksi kita juga mengamati roh-roh apa yang menggerakkkan hati kita selama ini, roh baik atau roh jahat?. Bagaimana tanggapan kita
positif atau negatif?, apa gejala-gejalanya? Bagaimana hasil gerak roh itu pada diri kita pada saat ini, dalam rekoleksi kita juga mengadakan latihan
kepekaan kita terhadap macam roh yang menggerakkan hati dan jawaban kita terhadap gerak roh itu.
Keheningan sangat diperlukan dalam rekoleksi, dalam keheningan itu pula orang memfokuskan diri untuk dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam diri
peribadi. Dengan demikian orang dapat berkomunikasi dan lebih dekat dengan Allah.
Kila 1996: 5 mengatakan bahwa “Rekoleksi sebagai latihan rohani mau membantu orang khususnya kaum muda memperteguh iman Kristianinya
”. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pada masa remaja sangat rentan
dengan berbagai masalah, remaja mengalami banyak pergulatan batin, sehingga tidak jarang membuat remaja merasa bimbang dalam menentukan sikap dan
mengambil keputusan. Oleh karena itu khususnya remaja Kristiani sangatlah penting dibimbing
dan diarahkan, agar mereka dapat menentukan sikap dengan pikiran yang jernih berdasarkan iman akan Yesus Kristus yang menjadi teladan kebenaran. Dengan
sering mengadakan latihan rohani, diharapkan remaja lebih mengenal iman akan
7 Yesus Kristus, semakin diteguhkan dan dikuatkan. Sikap dan tindakan seseorang
dalam kehidupan sehari-hari merupakan cerminan dari iman SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Di Daerah Istimewa Yogyakarta
adalah salah satu sekolah yang berciri khas Katolik. Seluruh kegiatan belajar mengajar di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Di Daerah Istimewa
Yogyakarta berada di bawah tanggung jawab Yayasan Pangudi Luhur Pusat Semarang. Yayasan Pangudi Luhur ini bergerak dibidang pendidikan dan sosial,
bidang pendidikan yang terdiri dari sekolah tingkat SD, SLTP dan SMA sederajat. Sedangkan dibidang sosial yaitu Panti Asuhan.
Yayasan ini ditangani oleh Kongergasi Para Bruder Santa Maria Yang Dikandung Tak Bernoda Martin dan Riyanto: 2004. Yayasan Pangudi Luhur
YPL berakar pada semangat para pendiri Kongergasi FIC Mgr. Rutten dan Br. Bernardus. Karya para pendiri ini berawal dari keprihatinan terhadap anak-anak,
remaja yang terlantar karena ditinggal orang tuanya bekerja sebagai buruh pabrik. Hal ini merupakan dampak dari Revolusi Prancis yang ditandai dengan
perkembangan industri yang sangat modern dengan ditemukannya mesin uap yang berguna untuk perkembangan industri. Pabrik-pabrik didirikan dimana-
mana, tenaga manusia digunakan untuk melayani mesin-mesin produksi. Orang tua mereka sibuk bekerja sebagai buruh pabrik sehingga anak mereka menjadi
kurang diperhatikan. Melihat keadaan dan situasi anak-anak itulah, Rutten dan Bernardus merasa tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah sekolah yang sangat
kecil guna menampung anak-anak tersebut. Dengan adanya sekolah yang kecil inilah anak-anak mendapatkan perhatian dan terurus, mendapatkan bimbingan dan
8 pembinaan baik secara rohani maupun jasmani serta pendidikan formal Martin
dan Riyanto: 2004. Dalam perkembangannya Yayasan Pangudi Luhur sebagai sekolah Katolik
sangat memperhatikan pendidikan iman yang dilaksanakan disekolah-sekolah. Yayasan Pangudi Luhur pusat memberikan kewenangan kepada tiap cabang
Yayasan Pangudi Luhur. Termasuk sekolah Pangudi Luhur cabang Yogyakara juga membuat program pembinaan iman di sekolah-sekolah Pangudi Luhur di
seluruh Yogyakarta. Salah satu sekolah Pangudi Luhur yang memiliki program pembinaan iman adalah SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Rekoleksi tahunan bagi kelas X dan kelas XI untuk retret bagi kelas XII. Kegiatan rekoleksi dan retret biasanya diadakan di luar sekolah.
Penulis merumuskan judul skripsi sebagai berikut: “REKOLEKSI
SEBAGAI UPAYA
UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENDENGARKAN SUARA HATI BAGI SISWA-SISWI KELAS XI DI SMA
PENGUDI LUHUR SEDAYU, BANTUL, DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.”
Bertolak dari uraian mengenai permasalahan yang dihadapi kaum muda, dan pandangan Gereja terhadap kaum muda, penulis tertarik untuk mengetahui
lebih dalam mengenai rekoleksi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan suara hati bagi siswa-siswi di SMA Pangudi Luhur Sedayu,
Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengetahuan dan pengalaman yang penulis peroleh dapat menjadi inspirasi baru untuk semakin mampu menemukan
metode-metode baru dalam rekoleksi yang semakin kreatif.
9