b. Ukuran
Faktor ini sangat dekat dengan prinsip intensitas di atas. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar untuk suatu obyek, maka
semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.
c. Keberlawanan atau kontras
Prinsip berlawanan ini menyatakan bahwa stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan latar belakangnya atau
sekelilingnya atau sama sekali di luar sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian.
d. Pengulangan repetition
Dalam prinsip ini dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar di bandingkan
dengan yang sekali dilihat.
e. Gerakan moving
Prinsip gerakan ini antaranya menyatakan bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam
jangkauan pandangannya dibandingkan dari obyek yang diam.
f. Baru dan familier
Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi ekternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik
perhatian.
2. Faktor dari dalam
a. Proses belajar learning, semua faktor dari dalam yang
membentuk adanya perhatian kepada suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan
kejiwaan. Kekomplekan kejiwaan ini selaras dengan proses pemahamanbelajar dan motivasi yang dipunyai masing-masing
orang.
b. Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi, faktor
dari dalam lainnya yang juga menentukan terjadinya persepsi antara lain motivasi dan kepribadian. Walaupun motivasi dan
kepribadian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat
penting dalam proses pemilihan persepsi.
c. Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur ini sangat erat
hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang dibicarakan di atas, yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan
dalam menghadapi suatu situasi.
2. Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Tujuan dari sertifikasi guru adalah
1 menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik yang professional, 2 meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, 3 meningkatkan kesejahteraan guru, serta 4
meningkatkan martabat guru dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Memaknai dasar dan tujuan sertifikasi, maka
dalam pelaksanaannya baik para guru peserta sertifikasi, panitia pelaksana maupun instansi yang terkait dengan aktivitas sertifikasi jangan
memanfaatkan sertifikasi hanya untuk memperoleh tambahan tunjangan dan pendapatan semata, tetapi semua pihak harus memiliki komitmen dan
menunjukkan akuntabilitas kinerjanya yang didasari nilai moral yang tinggi http:sertifikasiguru-r10.org.
Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru sehingga pembelajaran di sekolah menjadi
berkualitas. Peningkatan program lain, yaitu peningkatan kualifikasi akademik guru menjadi S1D4, peningkatan kompetensi guru, pembinaan
karir guru, pemberian tunjangan guru, penghargaan, dan perlindungan guru http:malangraya.web.id20090305guru-usia-50-tahun-bisa-ikut
sertifikasi . Sedangkan guru dalam jabatan adalah guru PNS dan Non PNS yang
sudah mengajar pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah
mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama Suyatno, 2008:26.
Sesuai Pasal 2 ayat 11 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, sertifikat
pendidik diberikan langsung kepada Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru Bagi Pengawas dalam Jabatan Tahun 2009:
a. Guru yang diangkat dalam dalam jabatan pengawas pada satuan
pendidikan yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau
bidang studi yang relevan dengan tugas kepengawasan dengan golongan sekurang-kurangnya IV b atau yang memiliki angka kredit
kumulatif setara dengan golongan IVb, atau;
b. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan
pendidikan yang sudah mempunyai golongan serendah-rendahnya IVc, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan
golongan IVc;
c. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidik
yang menjadi calon penerima serifikat pendidik secara langsung diajukan oleh dinas pendidikan kabupatenkota atau dinas pendidikan
provinsi untuk gurupengawas PLB.
3. Penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan