8 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Pihak Sekolah Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan kreatifitas siswa sehingga dapat bermanfaat untuk semua pihak.
b. Bagi Guru
Dapat memberikan
masukan dalam
mengelola kelas
dan memberikan pertimbangan tentang materi-materi tambahan yang
lebih spesisfik untuk bekal para siswa dalam membuat suatu karya. c.
Bagi Peserta Didik Dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan
daya kreatifitas siswa dalam pembuatan suatu karya yang bermanfaat bagi semua pihak.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai kemampuan awal siswa yang perlu dipersiapkan sebelum pembuatan proyek tugas
akhir tingkat SMK dan mengelola kelas untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.
9
BAB I I KAJI AN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Sekolah Menengah Kejuruan
Pendidikan Kejuruan memiliki beberapa pengertian. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh As’ari Djohar 2007: 376 dalam bukunya
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan bahwa pendidikan kejuruan merupakan suatu program pendidikan yang menyiapkan individu peserta
didik menjadi tenaga kerja yang profesional, juga siap untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pendapat lain
menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang memberikan
bekal berbagai
pengetahuan, keterampilan,
dan pengalaman kepada peserta didik sehingga mampu melakukan pekerjaan
tertentu yang dibutuhkan, baik bagi dirinya, bagi dunia kerja, maupun bagi pembangunan bangsanya Murniati dan Nasir Usman, 2009: 2.
Pengertian-pengertian tersebut memberikan gambaran yang pada intinya pendidikan kejuruan memberikan bekal kepada peserta didik untuk siap
terjun ke dunia kerja ataupun untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Pendidikan kejuruan memiliki ciri khas yang berbeda dengan pendidikan-pendidikan lainnya. U.S. Department of Labor 2008
menerangkan Vocational and trade schools frequently engage students in
realworld projects, allowing them to apply field methods while learning theory in classrooms. Graduates of vocational and trade
10 schools have an advantage over informally trained or self-trained
job seekers because graduates have an independent organization certifying that they have the knowledge, skills, and abilities
necessary to perform the duties of a particular occupation.
Sistem pengajaran maupun lulusan dari pendidikan kejuruan memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jenis pendidikan setingkat yang lainnya.
Pendidikan kejuruan menekankan proyek nyata dalam pembelajaranya dan memiliki kesempatan lebih tinggi dalam pencarian kerja di dunia
industri karena lulusannya memiliki kompetensi yang spesifik. Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan sekolah menengah
yang sederajat dengan SMA. Rudi Mulyatiningsih 2006: 103 mengungkapkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah
sekolah menengah yang mempunyai tujuan menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja. Suwati 2008: 146 juga mengutarakan bahwa sekolah
kejuruan adalah salah satu tingkat satuan pendidikan yang memberikan pembelajaran, khususnya menekankan aspek kejuruan yang diharapkan
dapat menjadi bekal kehidupan di masa depan. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa SMK merupakan sekolah menengah yang membekali
siswa untuk siap terjun ke dunia kerja. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, pendidikan kejuruan
dan SMK memiliki kemiripan dalam penyelenggaran maupun tujuannya. Pendidikan kejuruan memiliki cakupan yang lebih luas daripada SMK.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 juga menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Hal ini semakin menjelaskan bahwa SMK