Validitas dan Reliabilitas Penelitian

53

H. Validitas dan Reliabilitas Penelitian

1. Uji Validitas Instrumen Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 228. Sugiyono 2012: 176 menyatakan bahwa validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi validitas konstruk construct validity dan validitas isi content validity. Untuk mendapatkan validitas konstruk construct validity maka instrumen dikonsultasikan kepada para ahli expert judgements. Sugiyono 2012: 177 berpendapat bahwa setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek- aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Dalam penelitian ini ahli yang dimaksud yaitu dosen ahli IPA jurusan PSD Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Ikhlasul Ardi Nugroho, M.Pd, sehingga instrumen yang akan dipakai dapat terbukti valid. Setelah dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya instrumen diujicobakan untuk mendapatkan validitas isi validitas content, uji coba instrumen dilaksanakan di SD Negeri Sinduadi 1. Dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan, 26 soal dinyatakan valid dan 4 soal dinyatakan gugur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus: q p St Mt Mp   54 Keterangan : = koefisien validitas yang dicari = rerata skor dari subjek yang menjawab betul pada item yang dicari validitasnya = rerata skor total = standar deviasi p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah Tabel 4. Hasil Pengujian Validitas Instrumen No Soal MP-MTSVPQ VALIDITAS 1 0,249487054 TIDAK VALID 2 0,419290448 VALID 3 0,262454124 TIDAK VALID 4 0,183294904 TIDAK VALID 5 0,324464967 VALID 6 0,564809387 VALID 7 0,311856597 VALID 8 0,335574904 VALID 9 0,321951645 VALID 10 0,886972279 VALID 11 0,484852199 VALID 12 0,379043334 VALID 13 0,305068095 VALID 14 0,337648508 VALID 15 0,409332401 VALID 16 0,409332401 VALID 17 0,390706141 VALID 18 0,366081714 VALID 19 0,570759264 VALID 20 0,455454362 VALID 21 0,472855547 VALID 22 0,409332401 VALID 23 0,311165026 VALID 24 0,3665735 VALID 25 0,395531109 VALID 26 0,390685135 VALID 27 0,14250611 TIDAK VALID 28 0,337648508 VALID 29 0,366716722 VALID 30 0,305068095 VALID 55 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji derajat keajegan. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus KR 21 Suharsimi Arikunto, 2005: 175, yaitu : r 11 = Keterangan : r 11 = reliabilitas intrumen k = jumlah butir soal M = rerata skor seluruh butir pertanyaan S² = varians total Tolak ukur untuk menentukan derajat kehandalan menurut Suharsimi Arikunto 2005: 276 dibandingkan dengan pedoman di bawah ini: Tabel 5. Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,800 - 1,00 Tinggi Antara 0,600 - 0,800 Cukup Antara 0,400 - 0,600 Agak Rendah Antara 0,200 - 0,400 Rendah Antara 0,00 - 0,200 Sangat Rendah Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus KR 21, hasil reliabilitas instrumen yaitu r 11 = 0,739. Nilai r 11 berada pada rentang 0,600-0,800, maka dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen tes termasuk dalam kategori cukup.                  2 1 1 KS M k M k k 56

I. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan uji t. Sebelum uji t dilakukan maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. 1. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah uji prasyarat analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Rumus dari uji Kolmogorov Smirnov menurut Sugiyono 2012: 159 adalah sebagai berikut. KD = 1,36 √ Keterangan : KD : harga K-smirnov yang dicari : jumlah sampel yang diperoleh : jumlah sampel yang diharapkan Perhitungan tersebut menggunakan SPSS 16. Normal tidaknya sebaran data dapat dilihat pada nilai signifikansi. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi p0,05. 57 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh berasal dari sampel yang homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan SPSS 16. Menurut Sugiyono 2010: 140, sampel penelitian dikatakan homogen apabila nilai signifikansi p 0,05 pada uji homogenitas. F = 2. Uji t Setelah uji prasyarat analisis dilakukan, maka selanjutnya dilakukan analisis uji-t Independent Sample T-tes menggunakan SPSS 16. Uji t dilakukan terhadap hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Apabila perlakuan dengan model pembelajaran learning cycle 5E lebih efektif, maka setelah perlakuan akan ditemukan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Perhitungan statistik t hitung menghasilkan nilai yang lebih besar atau sama dengan nilai t teoritik dalam tabel t hitung ≥ t tabel untuk α = 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima. H o ditolak maka terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. H o diterima maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle 5E lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional apabila H o ditolak dan H a diterima. Rumus uji-t menurut Sugiyono 2012: 138 adalah sebagai berikut. 58 t = √ Keterangan : t : nilai t hitung X 1 : rata-rata kelompok kesatu X 2 : rata-rata kelompok kedua S 1 2 : varians kelompok kesatu S 2 2 : varians kelompok kedua n 1 : banyak subjek kelompok kesatu n 2 : banyak subjek kelompok kedua 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN