Kajian Model Pembelajaran Konvensional

37 Berdasarkan tahapan dalam model pembelajaran learning cycle 5E seperti yang telah dipaparkan, dalam pembelajaran siswa tidak hanya mendengar keterangan dan penjelasan guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi pemahamannya terhadap konsep yang dipelajari. Siswa dapat menerapkan ketrerampilan-keterampilan proses sains dalam setiap tahap model pembelajaran learning cycle 5E. Keterampilan proses yang dapat diterapkan tersebut adalah melakukan pengamatan observasi, menafsirkan pengamatan interpretasi, mengelompokkan klasifikasi, meramalkan prediksi, mengkomunikasikan, berhipotesis, menerapkan konsep atau prinsip, dan mengajukan pertanyaan.

4. Kajian Model Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang berlandaskan teori belajar behavioristik. Teori belajar behavioristik mendefinisikan pengertian belajar sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respons. Pembelajaran dilakukan dengan memberikan stimulus- stimulus kepada siswa secara berulang-ulang agar siswa memberikan respons sesuai yang diinginkan. Pembelajaran tersebut dalam penelitian ini dilaksanakan dengan metode ceramah. Tjipto Utomo dan Ruijter Moedjiono dan Moh. Dimyati, 1992: 29 berpendapat bahwa metode ceramah adalah suatu bentuk pengajaran di 38 mana dosen mengalihkan informasi kepada sekelompok besar mahasiswa dengan cara yang bersifat verballisan. Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Gilstrap dan Martin Moedjiono dan Moh. Dimyati, 1992: 29 yang mendefinisikan metode ceramah sebagai suatu metode mengajar di mana guru memberi penyajian fakta-fakta dan prinsip-prinsip secara lisan. Berdasarkan pendapat tersebut Moedjiono dan Moh. Dimyati, 1992: 29 menyimpulkan metode ceramah sebagai bentuk interaksi belajar- mengajar yang dilakukan melalui penjelasan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap sekelompok peserta didik. Berdasarkan definisi metode ceramah tersebut maka hal-hal yang harus dilakukan guru adalah sebagai berikut: a. Guru harus memiliki keterampilan menjelaskan explaining skills, dan b. Guru harus memiliki kemampuan memilih dan menggunakan alat bantu instruksional yang tepat dan potensial untuk meningkatkan ceramah. Sebagaimana metode-metode belajar yang lain, metode ceramah juga memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Adapun keunggulan dan kekurangan pada metode ceramah menurut Moedjiono dan Moh. Dimyati, 1992: 30-31 adalah sebagai berikut: a. Keunggulan Metode Ceramah 1 Murah 2 Mudah disesuaikan adaptabel 3 Mengembangkan kemampuan mendengar pada diri siswa 4 Penguatan bagi guru dan siswa 39 5 Pengaitan isi pelajaran dan kehidupan b. Kekurangan Metode Ceramah 1 Cenderung terjadi proses satu arah 2 Cenderung ke arah pembelajaran berdasarkan guru 3 Menurunnya perhatian siswa 4 Ingatan jangka pendek 5 Merugikan kelompok siswa tertentu Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan metode ceramah merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru berperan lebih aktif dari siswa dengan memberikan penuturan dan penjelasan kepada siswa. Guru juga harus dapat membangkitkan semangat dan dapat merangsang imajinasi siswa dalam penyampaian penjelasannya. Siswa berperan sebagai penerima stimulus yang diberikan oleh guru dengan mendengarkan penjelasan dan penuturan yang disampaikan oleh guru.

5. Karakteristik Siswa Kelas IV SD