bisa menarik dan mempertahankan karyawan yang berbakat, jumlah uang yang kecil tidak akan bisa menjadi iming – iming yang baik karena bisa dilupakan
dengan mudah. Mungkin bagi para pemimpin, bonus dan kenaikan gaji besar memang membuat mereka termotivasi. Namun sadarilah bahwa, bagi karyawan,
bukan seperti itu yang mereka pikirkan. Berikut ini adalah studi kasus yang dapat dijadikan perhatian bagi para
pimpinan. Studi kasus ini dilakukan oleh HRM Singapore pada tahun 2005 yaitu Martin-Chua yang telah mewawancarai 3.000 orang karyawan di negara maju di
dekat Laut Cina Selatan. Ketika ditanya, “apa yang sebenarnya Anda inginkan dari pekerjaan anda?” para karyawan menaruh gaji diposisi ketiga di daftar
mereka. Yang pertama adalah “Kesempatan mengembangkan karir belajar”. Yang kedua adalah “Penghargaan”. Yang menarik, nomor empatnya adalah
“Hubungan dengan manajer yang lebih baik”. Menurut para editor,”Kesuksesan perekonomian Singapura berarti para karyawan butuh lebih daripada sekedar gaji
untuk bisa termotivasi”.
4.3.2 Pengaruh Variabel Disiplin X
2
Terhadap Kinerja KaryawanY
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja X
2
secara parsial mempengaruhi kinerja karyawan Y. Kesimpulan ini berdasarkan pada
tabel 4.12 yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 10. Koefisien regresi ini juga menunjukkan hubungan positif atau searah antara
disiplin kerja X
2
dengan kinerja karyawan Y, artinya apabila disiplin kerja karyawan pembaca meter di PT. Reza Fiska Pratama meningkat maka kinerja
Universitas Sumatera Utara
karyawan pembaca meter juga akan meningkat. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dilapangan menunjukkan didalam menjalankan pekerjaan yang
dibebankan kepadanya, setiap cater berusaha memberikan perhatian dan tanggung jawab yang besar terhadap tugasnya.
Perusahaan menuntut disiplin yang tinggi dari karyawan khususnya pembaca meter. Bentuk disiplin karyawan pembaca meter di PT. Reza Fiska
Pratama dapat dilihat dari hasil laporan data baca meter yang diberikan tepat waktu dan akurat, menggunakan alat kantor PDE dengan baik dan disiplin waktu
dalam menghadiri rapat setiap bulan serta dapat menjalani peraturan yang ditetapkan perusahaan.
Sikap yang ditunjukkan karyawan merupakan salah satu hal yang berkaitan dengan disiplin kerja. Ini dapat dilihat bagaimana setiap karyawan
tersebut mematuhi aturan-aturan dasar yang ditetapkan PT. Reza Fiska Pratama Medan. Selain tanggung jawab dan sikap, disiplin kerja juga berkaitan dengan
norma yaitu peraturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan dan sebagai acuan dalam bersikap. Setiap
perusahaan selalu memiliki peraturan dan norma yang ada di dalamnya, begitu juga dengan PT. Reza Fiska Pratama Medan. Untuk itu setiap karyawan harus
mengerti apa-apa saja yang menjadi peraturan dan norma-norma yang berlaku. Sikap disiplin kerja tidak hanya di lihat dari ketepatan waktu saja
melainkan disiplin juga dapat dilihat dari tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannya. Dalam bekerja, berusahalah untuk menjadi diri sendiri dan jangan
banyak memainkan peran saat bekerja karena itu akan membuat kita tidak tenang,
Universitas Sumatera Utara
tidak efisien, frustasi dan menjadi orang yang tidak menyenangkan. Orang – orang yang merasa nyaman dengan diri mereka sendiri akan menghasilkan berbagai
hasil yang baik. Untuk mencapai kesuksesan dan hasil kinerja yang baik, maka penting
untuk memegang teguh disiplin dan komitmen untuk terus menerus mengingatkan diri untuk tetap bertahan pada nilai – nilai utama dan impian besar seseorang.
Komitmen dan disiplin menuntun manusia kepada kesuksesan yang diraih sebagai individu maupun sebagai organisasi.
Berikut ini dapat kita lihat contoh kasus kesuskesan pada bisnis Starbucks coffee. Kita dapat belajar dari kisah sukses seorang Howard Behar Mantan
Presiden Starbucks International, dia selalu memegang teguh dan mengingatkan semua karyawan bahwa “kita berada dalam bisnis manusia yang melayani kopi
bukan bisnis kopi yang melayani manusia”. Artinya pentingnya mendahulukan manusia dan bagaimana cara mendengarkan semua orang yang kami layani. Di
Starbucks, kami bekerja dalam bisnis pelayanan manusia, bukan bisnis pelayanan pelanggan. Menurut Howard, bila kita memperlakukan pelanggan sebagai
manusia, kita akan memiliki hubungan erat dengan mereka dan mereka akan terus menerus kembali untuk menikmati kopi dan pelayanan yang diberikan. Howard
telah menunjukkan bahwa seorang bisa sukses dengan memiliki sikap yang baik. Dalam melakukan bisnisnya ini, Howard selalu mengutamakan kejujuran,
kedisiplinan serta memiliki komitmen dalam bekerja sehingga apa yang dilakukan akan menghasilkan kinerja yang baik dan dapat memberikan contoh yang baik
kepada karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Reza Fiska Pratama Medan, maka peneliti
menarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan dan memberikan saran yang bermanfaat bagi PT. Reza Fiska Pratama Medan dan peneliti selanjutnya.
5.1 Kesimpulan