4. Kepedulian  empathy,  yaitu  kepedulian,  perhatian  individual  yang  diberikan
oleh perusahaan kepada pelanggan. 5.
Bukti  fisik  tangibles,  yaitu  wujud  fisik  fasilitas,  peralatan,  personel,  dan bahan komunikasi.
Menilai  kinerja  kualitas  layanan  yang  diberkan  kepada  pelanggan,  pada dasarnya adalah melakukan identifikasi terhadap  gap yang timbul antara harapan
pelanggan  dengan  layanan  aktual  yang  mereka  terima.  Parasuraman  dkk  1990 mengidentifikasi adanya lima gap yang dapat terjadi dalam proses layanan kepada
pelanggan.
2.3  Uji Validitas
Azwar  1987:  173  menyatakan  bahwa  validitas  berasal  dari  kata  validity  yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur
tes dalam melakukan fungsi ukurnya.
Validitas  adalah  tingkat  keandalan  dan  kesahihan  alat  ukur  yang digunakan.  Instrumen  dikatakan  valid  berarti  menunjukkan  alat  ukur  yang
dipergunakan  untuk  mendapatkan  data  itu  valid  atau  dapat  digunakan  untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2004.
keterangan: = koefisien korelasi
= skor pernyataan = skor total
= jumlah sampel Kriteria  pengujiannya  adalah  apabila  nilai
,  maka pernyataan  dinyatakan  valid.  Apabila
maka  pernyataan dinyatakan  tidak  valid.  Dengan  menggunakan  bantuan  software  SPSS  17,  akan
diperoleh .
Universitas Sumatera Utara
2.4  Uji Reliabilitas
Azwar 2003 : 176 menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik.
Reliabilitas  adalah  ukuran  yang  menujukkan  bahwa  alat  ukur  yang digunakan  dalam  penelitian  keperilakukan  mempunyai  keandalan  sebagai  alat
ukur,  diantaranya  di  ukur  melalui  konsistensi  hasil  pengukuran  dari  waktu  ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah Harrison dan Zulganef, 2006.
Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Cronbach’s Alpha   0,6 maka
atribut dikatakan reliabel. Dan apabila nilai Cronbach’s Alpha  0,6 maka atribut
dikatakan tidak reliabel. Rumus statistik yang digunakan untuk pengujian reliabilitas Sugiyono, 1991:
keterangan: = nilai koefisien Alpha Cronbach
= banyaknya variabel penelitian ∑   = jumlah varians variabel penelitian
= varians total Dengan menggunakan bantuan software SPSS 17, diperoleh
Cronbach’s Alpha.
2.5  Teori Fuzzy
Pencetus  gagasan  logika  fuzzy  adalah  Lotfi  A.  Zadeh  1965  dari  California University  di  Berkeley  1965,  1969.  Kemampuan  set  fuzzy  untuk
mengekspresikan tingkat perubahan dari keanggotaan dan sebaliknya mempunyai kegunaan sangat luas. Tidak hanya merepresentasikan pengukuran ketidakpastian,
tetapi juga merepresentasikan konsep kesamaran  fuzziness.  Lebih jauh menurut Marimin  2002  sistem  fuzzy  merupakan  penduga  numerik  yang  terstruktur  dan
dinamik.  Sistem  ini  mempunyai  kemampuan  mengembangkan  sistem  intelijen dalam lingkungan yang tidak pasti dan tidak tepat.
Logika  fuzzy  merupakan  bagian  dari  logika  Boolean,  yang  digunakan untuk  menangani  konsep  derajat  kebenaran  antara  benar  dan  salah  Yanif,  dkk,
Universitas Sumatera Utara
2011.  Teori  logika  fuzzy  memberikan  sarana  untuk  mempresentasikan ketidakpastian  dan  merupakan  alat  yang  sangat  bagus  untuk  pemodelan
ketidakpastian  yang  berhubungan  dengan  kesamaran,  ketidakpastian  dan kekurangan informasi mengenai elemen tertentu dari problem yang dihadapi.
Kekuatan  yang  mendasari  teori  set  fuzzy  adalah  menggunakan  variabel linguistik daripada variabel kuantitatif untuk mempresentasikan konsep yang tidak
presesi.  Set  fuzzy  merupakan  suatu  set  yang  mengandung  elemen-elemen  yang mempunyai derajat keanggotaan yang berbeda-beda dan sangat kontra dengan set
klasik crisp, karena anggota set crisp tidak akan menjadi anggota kecuali apabila keanggotaannya penuh dalam set tersebut, sedangkan dalam set fuzzy untuk dapat
menjadi anggota tidak perlu lengkap Juniarsa, 2011.
2.6  Himpunan Kabur Fuzzy Set