12
Lebih lanjut, estetika resepsi adalah ilmu keindahan atau ilmu estetika. Ilmu keindahan tersebut berdasar pada estetika tanggapan-tanggapan atau resepsi-
resepsi pembaca terhadap karya sastra. Tanggapan tersebut dapat berupa tanggapan positif maupun negatif dari pembaca Pradopo, 2013: 206.
Berdasarkan pemaparan di atas mengenai pengertian resepsi sastra atau estetika resepsi dapat disimpulkan bahwa resepsi sastra merupakan salah satu
cabang kritik sastra. Resepsi sastra menitikberatkan pada reaksi atau tanggapan pembaca terhadap karya sastra. Tanggapan pembaca tersebut dapat berupa
tanggapan positif dan tanggapan negatif.
b. Konsep Resepsi Sastra
Konsep-konsep resepsi sastra yang paling penting adalah indeterminasi dan cakrawala harapan. Walaupun kedua konsep tersebut mendapat kritikan dari
beberapa ahli, tetapi konsep tersebut tetap penting karena berpengaruh dan bermanfaat bagi perkembangan studi sastra Segers, 2000: 41.
1 Indeterminasi
Menurut Iser telah muncul sejumlah indeterminasi atau ruang kosong yang bersifat khas bagi semua teks sastra. Indeterminasi muncul karena mereka tidak
mengizinkan acuan pada situasi kehidupan nyata yang identik. Namun, indeterminasi inilah yang menyebabkan teks-teks tersebut mampu membentuk
berbagai situasi yang dilengkapi oleh pembaca dalam bacaan-bacaan pribadinya. Indeterminasi bisa ditiadakan hanya dalam tindakan pembacaan. Indeterminasi
tersebut bisa diganti oleh makna Fokkema, dkk., 1998: 185.
Cara Iser memperlakukan konsep mengenai indeterminasi atau ruang kosong bertolakbelakang dengan cara Jauss. Jauss menganggap indeterminasi atau
ruang terbuka sebagai ciri khas sejarah bukan ciri khas teks Fokkema, dkk., 1998: 186. Indeterminasi atau ruang kosong yang ada pada karya sastra dapat
memunculkan interpretasi-interpretasi baru dari pembaca karya sastra tersebut. Lebih lanjut, karya sastra memiliki bagian indeterminasi atau ruang
kosong di dalamnya yang mengharuskan para pembaca untuk mengisinya dengan makna dari pemikiran mereka sendiri. Hal ini dikarenakan karya sastra memiliki
banyak tafsir yang bergantung pada kondisi pembacannya Pradopo,2013: 208. Sementara itu, karya sastra yang memiliki banyak indeterminasi atau tempat
terbuka termasuk dalam karya sastra yang bernilai, tetapi karya sastra yang terlalu banyak indeterminasi atau ruang kosong juga tidak baik karena membingungkan
pembacanya Segers, 2013: 209. Dengan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu karya sastra
memiliki indeterminasi atau ruang kosong. Banyaknya indeterminasi atau ruang kosong ikut menentukan nilai karya sastra karena indeterminasi mengharuskan
pembaca untuk mengisinya dengan makna.
2 Cakrawala harapan
Setiap pembaca memiliki cakrawala harapan yang berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan tiap periode pembaca berbeda dengan periode pembaca lain
dalam menanggapi sebuah karya sastra. Cakrawala harapan merupakan harapan- harapan yang dimiliki oleh seorang pembaca sebelum membaca karya sastra.
Perbedaan cakrawala harapan seseorang dapat ditentukan oleh tingkat pendidikan,