PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN- DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT FOR THE YEARS THEN ENDED
Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah - Lanjutan Figures in tables are stated in millions of Rupiah - Continued
- 22 -
k. Akuntansi Pembiayaan Konsumen
k. Accounting fo Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan
belum diakui
dan penyisihan
piutang ragu-ragu.
Consumer financing are stated at the amount of installment receivable net of unearned
income and allowance for doubtful accounts.
Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah
angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan belum diakui
diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai
dengan jangka
waktu perjanjian
dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala konstan dari piutang pembiayaan
konsumen. Unearned income on consumer financing
represents the difference between the total installments to be received and the principal
amount financed.
Unearned income
is amortized and recognized as income over
the term of the financing agreement using a constant rate of return on the financing
receivables.
l. Anjak Piutang
l. Factoring of Receivables
Anjak piutang dengan perlindungan with recourse dinyatakan sebesar nilai bersih dari
retensi dan
pendapatan bunga
yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak
tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang
merupakan pendapatan
bunga yang
ditangguhkan, yang
akan diakui
sebagai pendapatan
berdasarkan proporsi
waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif
selama periode tertentu. Factoring
receivables entered
into with
recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring
income and allowance for doubtful accounts. The excess of factoring receivables over the
total amount to be paid to the customer, including
retention, represents
unearned factoring income which will be recognized as
income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of
return.
m. Persediaan
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih,
mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:
1 Metode first-in first-out untuk persediaan
komponen elektronik
dan persediaan
lainnya, serta metode rata-rata tertimbang untuk persediaan telekomunikasi.
m. Inventories
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is
determined using the following method:
1 First-in, first-out method for electronic
components and other inventories, and weighted
average method
for telecommunication inventories.
2 Biaya perolehan setelah dikurangi dengan
pembebanan persediaan
untuk suku
cadang dan
komponen perbaikan
pesawat udara yang telah dipasang. Pembebanan
persediaan ditentukan
berdasarkan jumlah jam terbang masing- masing pesawat.
2 At cost less inventory charges for
repairable and
rotable parts
and components of aircraft which have been
assigned to the individual aircraft types. Inventory charges are computed based
on actual individual aircraft flying hours.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN- DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT FOR THE YEARS THEN ENDED
Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah - Lanjutan Figures in tables are stated in millions of Rupiah - Continued
- 23 - 3
Metode identifikasi
khusus untuk
persediaan program
media dan
penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli diamortisasi
sebanyak-banyaknya 2
kali tayang,
masing-masing sebesar 50-70 pada penayangan pertama dan 30-50 pada
penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya
pada penayangan pertama. Persediaan program
yang telah
habis masa
berlakunya tetapi
belum ditayangkan
serta persediaan program tidak layak tayang dihapuskan dan dicatat sebagai
beban pada laporan laba rugi tahun bersangkutan.
3 Specific identification method for media
and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is
amortized in maximum of two telecasts, at 50-70 for the first telecast and
30-50 for the second telecast. Non- film inventory programs and non-sinetron
inventory
programs are
charged to
expense at the first telecast. Expired program inventories that have not been
aired and unsuitable program inventories are written-off and charged to expense in
the current operations.
n. Biaya Dibayar Dimuka
n. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaatnya dengan
menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line
method.
o. Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung
o. Property
and Equipment
- Direct
Acquisitions
Aktiva tetap,
kecuali tanah,
dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan. Property and equipment, except for land, are
stated at cost less accumulated depreciation.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis
aktiva tetap
sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight- line method over the estimated useful lives of
the assets as follows:
TahunYears Bangunan
10 - 30 Buildings
Partisi 8
Partitions Kendaraan bermotor
4 - 8 Vehicles
Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi 2 - 8
Office equipment, installation and communication Mesin dan peralatan
4 Machinery and equipment
Peralatan operasional Operations equipment
Transportasi 10 - 18
Transportation Penyiaran
5 - 10 Broadcasting
Telekomunikasi 5 - 20
Telecommunication Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and is not depreciated.
Bila nilai
tercatat suatu
aktiva melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang
dapat diperoleh
kembali tersebut,
yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga
jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset
exceeds its estimated recoverable amount, the asset
is written
down to
its estimated
recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.