3.7.4.2 Pembuatan larutan induk vitamin C
Sebanyak 25 mg serbuk vitamin C ditimbang, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dilarutkan dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan
metanol sampai garis tanda konsentrasi 1000 µgml. 3.7.5 Pembuatan larutan uji
3.7.5.1 Larutan uji sari kental buah markisa ungu
Konsentrasi ditetapkan setelah dilakukan beberapa orientasi. Larutan induk dipipet sebanyak 2,5 ml ; 5 ml ; 7,5 ml ; 10 ml ke dalam labu ukur 25 ml untuk
mendapatkan konsentrasi larutan uji 2000 µgml, 4000 µgml , 6000 µgml, 8000 µgml, ke dalam masing-masing labu ukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5
mM konsentrasi 200 µgml lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda. Diamkan selama 60 menit, diukur serapannya menggunakan
spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh.
3.7.5.2 Larutan uji sari kental buah markisa konyal
Konsentrasi ditetapkan setelah dilakukan beberapa orientasi. Larutan induk dipipet sebanyak 7,5 ml ; 10 ml ; 12,5 ml ; 15 ml ke dalam labu ukur 25 ml untuk
mendapatkan konsentrasi larutan uji 6000 µgml, 8000 µgml, 10000 µgml, 12000 µgml, ke dalam masing-masing labu ukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH
0,5 mM konsentrasi 200 µgml lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda. Diamkan selama 60 menit, diukur serapannya menggunakan
spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
3.7.5.3 Larutan uji vitamin C
Larutan induk dipipet sebanyak 0,05 ml ; 0,1 ml ; 0,15 ml ; 0,2 ml ke dalam labu ukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi larutan uji 2 µgml, 4 µgml, 6
µgml, 8 µgml, ke dalam masing-masing labu ukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 µgml lalu volumenya dicukupkan dengan
metanol sampai garis tanda. Diamkan selama 60 menit, diukur serapannya menggunakan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang serapan
maksimum yang diperoleh.
3.7.6 Analisis persen pemerangkapan radikal bebas DPPH