BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tumbuhan
Uraian tumbuhan meliputi habitat, morfologi tumbuhan, sistematika tumbuhan, nama asing, kandungan kimia dan kegunaan dari tumbuhan.
2.1.1 Habitat
Markisa ungu berasal dari Brazil bagian Selatan yaitu dari Paraguay hingga Argentina bagian Utara. Di Indonesia, markisa ungu ditanam di daerah dataran
tinggi tropis dan di daerah subtropis pada ketinggian 700-2000 m di atas permukaan laut dengan suhu 18 - 25º C. Daerah penghasil markisa ungu masih
terpusat di beberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten
Gowa, Sinjai, Tator, Enrekang dan Polmas. Markisa konyal berasal dari Pegunungan Andes diantara Bolivia dan
Venezuela, tumbuh di daerah subtropis dengan ketinggian 900-2700 m di atas permukaan laut pada suhu 15 - 18º C. Di Indonesia, markisa konyal banyak
ditanam di Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Karo dan Simalungun dan Provinsi Jawa Barat daerah Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Bogor Hutabarat dan
Manshur, 2010 ; Lim, 2012.
2.1.2 Morfologi tumbuhan
Tanaman markisa merupakan tumbuhan semak yang hidup menahun perennial dan bersifat merambat hingga sepanjang 20 m atau lebih. Batang
tanaman sedikit berkayu, bersulur dan memiliki banyak percabangan yang terkadang tumbuh tumpang tindih. Pada tanaman muda, cabang tanaman
Universitas Sumatera Utara
berwarna hijau dan setelah tua berubah menjadi hijau kecoklatan. Daun tanaman sangat rimbun tumbuh secara bergantian pada batang atau cabang. Bentuk daun
menjari, bergerigi, berwarna hijau mengkilap dengan panjang tangkai 2-3 cm, panjang daun 9-12 cm dan lebar 7-9 cm Rukmana, 2003.
Bunga markisa berbentuk mangkuk dengan dasar bunga yang meninggi untuk mendukung benang sari dan putik diatasnya androginofor. Bunga berdiameter 5-
7 cm, memiliki 5 daun kelopak yang berwarna putih kehijauan, 5 mahkota bunga berwarna putih yang di atasnya terdapat dua baris mahkota tambahan berbentuk
benang-benang yang melingkar dengan panjang 2-3 cm berwarna putih dengan dasar ungu, juga memiliki 3 putik bercabang tiga dan 5 benang sari dengan kepala
sari yang besar Hermanto, 2013 ; Joy, 2010. Buah markisa ungu berbentuk bulat atau bulat oval dengan panjang 4-6 cm.
Kulit buah berwarna hijau muda dan berubah menjadi ungu gelap jika sudah matang. Kulit agak keras dan tebal serta memiliki lapisan endocarp berwarna
putih di dalamnya. Biji berbentuk gepeng, berwarna hitam, dibungkus oleh selaput yang berisi sari buah berwarna kuning jingga yang memberikan rasa asam
dengan aroma khas markisa yang kuat Joy, 2010. Buah markisa konyal berbentuk bulat telur dengan panjang 6-8 cm. Kulit
buah berwarna hijau keunguan dengan bintik putih saat muda dan berwarna jingga kekuningan bila sudah matang. Kulit tipis dan rapuh pada bagian luar namun
berwarna putih dan lunak pada bagian dalam. Biji berbentuk gepeng dan berwarna hitam, dibungkus oleh selaput yang berisi sari buah berwarna putih keabuan dan
memberikan rasa manis Lim, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Sistematika tumbuhan