Organisasi Sosial di Desa Sibangun Mariah

4.7. Organisasi Sosial di Desa Sibangun Mariah

4.8.1. Organisasi Keagamaan a. Partonggan Sektor Pertonggoan adalah organisasi doa syafaat yang diselenggarakan oleh umat Kristen. Partonggan dilaksanakan secara teratur sekali dalam satu minggu, yaitu setiap hari minggu malam. Dimana di desa ini dibagi atas tiga sektor kelompok, sehingga setiap minggunya masing-masing sektor mengadakan partonggan di rumah salah satu jemaat yang telah ditentukan. Pada umumnya orang yang paling berperan dalam partonggoan ini adalah pengurus gereja seperti sintua, syamas, karena mereka nantinya yang akan berkotbah dalam acara ini. Sedangkan dalam partonggoan namaposo doa syafaat muda-mudi muda-mudilah yang paling berperan penting kecuali dalam berkotbah biasanya ada sintua ataupun pembimbing pemuda. b. Parinangan Parinangan adalah organisasi yang dibentuk oleh para ibu-ibu yang beragama Kristen Protestan maupun Katolik. Kegiatan mereka adalah berupa latihan- latihan koor untuk lagu-lagu gereja yang biasanya dinyanyikan di gereja pada setiap hari minggunya atau untuk mengikuti seyambara koor lagu-lagu rohani yang diselenggarakan oleh beberapa gereja. Gereja yang membentuk wadah serta menaungi mereka dalam satu badan yang membentuk satu wadah organisasi gereja. 4.8.2. Organisasi Kepemudaan namaposo Kepemudaan ini namaposo pada umumnya lebih sering dididentikkan dengan desa lain. Olah raga yang dilaksanakan adalah bola volly, sepak bola, yang biasanya dilaksanakan ada hari minggu dan rabu, termasuk juga halnya dalam rangka menyambut hari ulangtahun proklamasi kemerdekaan Indonesia. Universitas Sumatera Utara Selain itu pemuda aktif juga dalam kegiatan pesta maupun duka cita, mereka diwajibkan ikut membantu pihak yang mengadakan pesta dan d duka cita misalnya membagikan beras kepada penduduk untuk dimasak dan memasak air minum. 4.8.3. Organisasi Kemasyarakatan Sampai pada saat penelitian ini dilakukan hanya ada satu organisasi kemasyarakatan yang aktif dan dirasakan masfaatnya. Organisasi kemasyarakatn ini adalah Serikat Tolong Menolong STM yang anggota- anggotanya adalah warga desa. Di Desa ini memiliki 5 kelompok STM yang terdiri dari 45-50 orang satu kelompok. Apabila ada pesta atau acara adat perkawinan maupun dukacita, kelompok ini bekerja bergantian sesuai dengan urutan kelompoknya. Kegiatan Serikat Tolong Menolong STM juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan apabila yang dibutuhkan apabila penduduk menyelenggarakan pesta sehingga penduduk tidak perlu lagi menyewa ke tempat lain. Peralatan yang dimiliki Serikat Tolong Menolong ini adalah berupa perlengkapan-perlengkapan memasak, piring, cangkir dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara BAB V ANALISIS DATA Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan penyebaran kuisioner kepada responden, ternyata semua kuisioner telah diisi dan memenuhi syarat untuk dianalisis. Data kuisioner yang telah terkumpul sebanyak 15 kuisioner dari 15 responden.Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuisioner diperoleh data tentang latar belakang responden melalui nama, usia, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan dan pekerjaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data tipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner diperoleh data tentang latar belakang responden melalui umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilanbulan dan jumlah anggota keluarga. Pada bagian ini penulis mencoba menganalisa data-data yang telah diperoleh di lapangan, terutama yang diperoleh dari hasil kuisioner yang diajukan kepada responden yaitu beberapa petani perempuan yang sudah menikah di desa Sibangun Mariah Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun yang berkontribusi dalam keluarga. Universitas Sumatera Utara

5.1. Analisis Karakteristik Responden