Fiksasi Dehidrasi Infiltrasi Embedding

3.4.3 Analisis Histologi

Kalus embriogenik yang terbentuk selanjutnya dilakukan analisis histologi dengan menggunakan metode paraffin yang terdiri dari:

3.4.3.1 Fiksasi

Fiksasi dilakukan dengan cara setiap sampel direndam dalam larutan Formalin 40, Alkohol 70, asam asetat glacial dengan perbandingan 1 : 8 : 1 FAA dengan komposisi 10 ml formalin, 80 ml alkohol, dan 10 ml asam asetat glacial dalam setiap 100 ml larutan direndam minimal selama 24 jam dan diletakkan dalam vaccum pump. Tujuan perendaman dengan FAA adalah untuk mematikan sel pada sampel secara cepat akan tetapi seolah-olah sampel seperti kondisi masih segar masih hidup.

3.4.3.2 Dehidrasi

Tujuan dehidrasi untuk menghilangkan air yang ada dalam jaringan tanaman, dilanjutkan dengan penghilangan alkohol. Dehidrasi dilakukan dengan merendam sampel secara bertahap melalui seri alkohol bertingkat dari alkohol 70 kemudian alkohol 95 sampel masih didalam vaccum lalu alkohol absolute kemudian sampel dimasukkan kedalam campuran alkohol dan xylol dengan perbandingan 3:1, 1:1, 1:3 secara berturut-turut kemudian sampel dimasukkan ke dalam larutan xylol I dan xylol II. Masing-masing tahap dehidrasi dilakukan selama minimal 3 jam.

3.4.3.2 Infiltrasi

Infiltasi adalah memasukan parafin secara perlahan-lahan kedalam rongga- rongga yang kosong dalam jaringan tanaman agar tidak terjadi kerusakan sampel pada saat penyayatan. Pada tahap ini, sampel yang telah direndam dalam xylol diberi serbuk parafin secara perlahan-lahan sampai jenuh. Bahan yang digunakan adalah xilol dan parafin yang sudah cair dengan perbandingan 3 : 1; 2 : 2; 1 : 3; 1 : 3 volvol; berturut-turut sebanyak tiga kali selama 3 jam dan 0 : 4 volvol selama 24 jam. Proses ini dilakukan dalam tabung gelas didalam oven pada suhu 55 C setelah kegiatan tersebut selesai, semua parafin diganti dengan parafin murni pada suhu 60 C. perendaman dengan perafin murni dilakukan minimal selama satu hari.

3.4.3.4 Embedding

Embedding adalah penanaman sampel yang sudah diproses sebelumnya kedalam blok parafin untuk mempermudah penyayatan. Penanaman dilakukan pada kotak dari cetakan kertas. Sampel yang sudah difiksasi dimasukkan kedalam cetakan yang telah berisi parafin cair dengan menggunakan pinset. Setelah parafin mengeras sampel dikeluarkan dari cetakan.

3.4.3.5 Penyayatan