Hubungan Prestasi Kerja dengan Upah Perangsang

Gambar 3.2 menunjukkan hubungan produktivitas yang tetap, dengan upah naik, harga tetap dan keuntungan turun. Gambar 3.3 . Produktivitas tetap, Upah naik, Keuntungan Tetap, Harga naik Hubungan keuntungan tetap dengan produktivitas tetap. Upah naik dan harga naik.

3.4. Hubungan Prestasi Kerja dengan Upah Perangsang

Sistem upah perangsang menunjukan hubungan yang paling jelas antara kompensasi dan prestasi kerja. Istilah “upah perangsang” pada umumnya digunakan untuk menggambarkan rencana-rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan berbagai standar produktivitas karyawan atau profitabilitas organisasi atau kedua kriteria tersebut. Berbagai bentuk rencana upah perangsang mengkaitkan upah produktivitas individual, rencana-rencana lain dengan produktivitas kelompok, dan rencana- rencana lain lagi dengan produktivitas atau profitabilitas organisasi keseluruhan. Para karyawan yang bekerja dibawah sistem upah perangsang berarti prestasi kerja mereka menentukan, secara keseluruhan atau sebagian, penghasilan mereka. Tujuan upah perangsang pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan Universitas Sumatera Utara motivasi karyawan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan perangsang finansial diatas dan melebihi upah dan gaji dasar. Perbedaan tipe rencana upah perangsang ditunjukan pada tipe karyawan yang berbeda pula. Bagi mayoritas karyawan, uang masih tetap merupakan motivasi kuat atau bahkan paling kuat. Rencana-rencana upah perangsang bemaksud untuk menghubungkan keinginan karyawan akan pendapatan finansial tambahan dengan kebutuhan organisasi akan efisiensi produksi. Disamping kebaikan-kebaikan dalam memotivasi karyawan, sistem upah perangsang mempunyai banyak masalah. Administrasi upah perangsang dapat sangat kompleks. Seperti halnya seperti pengawasan lainnya, standar-standar harus ditetapkan dan hasil-hasilnya harus diukur. Untuk banyak pekerjaan, berbagai standar dan ukuran adalah sering tidak telititepat atau terlalu mahal utuk dikembangkan. Ini berarti bahwa sistem upah perangsang bisa menyebabkan ketidakadilan. Masalah lain adalah mungkin karyawan tidak dapat mencapai standar karena faktor-faktor yang tidak terkendalikan, seperti penundaan-penundaan pekerjaan atau kerusakan-kerusakan mesin. Dan akhirnya, sistem upah perangsang cenderung hanya memusatkan pada satu aspek keluaran penjualan, atau harga saham, kadang-kadang mengabaikan berbagai dimensi lain kualitas, pelayanan, dan sasaran-sasaran jangka panjang. Universitas Sumatera Utara

3.5. Tata cara Pembayaran Upah Perangsang

Dokumen yang terkait

Perancangan Tataletak Teknologi Kelompok dengan Menggunakan Metode Based Sorted Algorithm dan Similarity Coefficient Pada PT. Baja Pertiwi Industri

9 101 297

Pendekatan Lean Thinking Untuk Mengurangi Waste pada PT Baja Pertiwi Industri

2 30 205

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Upah Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. (Persero) Bhanda...

1 26 3

Pengaruh Deskripsi Kerja dan Upah Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. (PERSERO) Bhanda Ghara

0 21 1

PENGUKURAN WAKTU KERJA SEBAGAI DASAR ANALISIS KESEIMBANGAN PERAKITAN DAN RENCANA PENENTUAN UPAH PERANGSANG DI PT. KANCA MUSIKINDO BANDUNG

37 238 62

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PRESTASI DAN UPAH KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kemampuan Kerja, Prestasi dan Upah Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Roti Melinda di KAranganyar.

1 2 11

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PRESTASI DAN UPAH KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kemampuan Kerja, Prestasi Dan Upah Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Sari Roti Di Surakarta.

0 0 12

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PRESTASI DAN UPAH KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kemampuan Kerja, Prestasi Dan Upah Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Sari Roti Di Surakarta.

0 1 14

Hubungan Pemberian Upah dengan Prestasi Kerja Karyawan di Midori Japanese Restaurant.

0 0 27

Hubungan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Dengan Efektifitas Penilaian Prestasi Kerja Karyawan (Studi Kasus Di Pt. Campina Ice Cream Industri Kantor Cabang Parung, Bogor).

0 2 60