5.2.2. Hubungan Prosedur Pelayanan Kesehatan Peserta Program JPK
Jamsostek dengan Pemanfaatan Pelaksana Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan di PPK-I PT. Jamsostek Persero Kantor Cabang
Belawan Dari hasil penelitian diperoleh bahwa banyak yang memanfaatkan PPK – I
adalah peserta yang sudah mengetahui prosedur untuk mendapatkan manfaat dari pelayanan program JPK Jamsostek yaitu 53,4 . Hasil analisis statistik dengan uji
regresi logistik berganda, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara prosedur pelayanan kesehatan peserta program JPK Jamsostek terhadap pemanfaatan
pelaksana pelayanan kesehatan rawat jalan di PPK-I PT. Jamsostek persero Kantor Cabang Belawan sig0,05.
Kondisi ini sesuai dengan pendapat Green dalam Notoatmojo 2006, bahwa apabila pengetahuan peserta cukup baik terhadap prosedur pelayanan
kesehatan, maka akan pemanfaatan pelayanan kesehatan juga akan meningkat. yaitu perilaku pasien diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan bila
pengetahuan peserta baik terhadap prosedur pelayanan kesehatan. Di dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Aji 2006 dan Muslimin 2009, ditemukan
bahwa tingkat pengetahuan terhadap prosedur pemanfaatan layanan kesehatan sangat berpengaruh kepada frekuensi pemanfaatan layanan kesehatan.
Adanya peserta program JPK yang masih belum mengetahui prosedur untuk mendapatkan layanan kesehatan tentu saja perlu menjadi catatan penting
bagi BPJS Kesehatan selaku pelaksana yang akan meneruskan keberlanjutan program JPK ini. Hal ini mungkin disebabkan karena selama ini kepesertaan
Program JPK Jamsostek biasanya dilakukan perusahaan dengan mengutus staf
personalia saja yang datang mendaftarkan peserta ke PT. Jamsostek Persero, sehingga peserta tidak mengetahui prosedur sebenarnya. Di lapangan banyak
ditemui bahwa proses pendaftaran peserta baru kadangkala tidak dibarengi dengan sosialisasi prosedur dan manfaat program pada tenaga kerja yang menjadi peserta.
Adapun jika dilakukan sosialisasi, sering pula tidak dihadiri oleh seluruh tenaga kerja mengingat adanya sistem shift terutama pada pabrik bagian produksi
sehingga kegiatan sosialisasi kadangkala mengganggu kegiatan produksi yang ditargetkan perusahaan.
Sampai dengan saat ini belum ada kejelasan tentang bagaimana petunjuk teknis tentang prosedur tata cara untuk dapat mendapatkan manfaat dari program
kesehatan BPJS Kesehatan karena sampai saat ini informasi yang didapatkan adalah peserta JPK Jamsostek mulai 1 Januari akan menjadi peserta BPJS
Kesehatan. Ketika mereka ingin mendapatkan manfaat dari program kesehatan tersebut masih menggunakan kartu yang lama dan PPK yang sama ketika masih
menjadi peserta JPK Jamsostek, tentu saja hal ini menuntut PPK – I untuk lebih aktif mencari informasi tentang tata cara dan prosedur untuk mendapatkan manfaat
Program BPJS kesehatan karena PPK – I merupakan perpanjangan tangan untuk sosialisasi yang hanya dilakukan secara masif dan masa ini merupakan masa
evaluasi dan pemilihan PPK yang akan menjadi provider BPJS Kesehatan.
5.2.3. Hubungan Keyakinan Pelayanan Kesehatan Peserta Program JPK