Persiapan dan pengembangan media promosi 1. Memilih mitra kerja
83
“Hal ini sudah berlangsung saat moment clothing exhibition bernama The Parade 2012
yang berlangsung di JEC Yogyakarta, kami merilis merchandise edisi khusus dalam jumlah
yang sangat terbatas dengan penomeran di setiap lembar cinderamata. Kami juga di berikan ruang
pamer khusus di booth CROWD, bersandingan dengan CROWD DENIM dan ada juga edisi
khusus FSTVLST VS CROWD DENIM.” Selain itu mereka juga bekerjasama dengan
“Libide Films” untuk pembuatan video klip sebagai pelengkap karya
– karya band FSTVLST. Vokalis band ini juga menjelaskan secara detail bagaimana terjadinya
kerjasama tersebut : “Berawal dari obrolan tipis - tipis sejak
masa proses persiapan album dengan mas Ganesya Gandoz, seorang teman yang juga
sutradara dan film maker untuk berkolaborasi membuat video klip. Obrolan berlanjut menjadi
serius, menjadi saling tantang ide dan konsep dan mensinergikannya menjadi sebuah kolaborasi
yang maksimal. FSTVLST kemudian memilihkan
track berjudul “Akulah Ibumu” yang dibuat video klip - nya. Sebuah pilihan lagu yang kami tahu
tidak akan mudah dikerjakan oleh mas Ganesya bersama timnya, Labide Films. Kenapa menurut
kami tidak akan mudah, lagu ini bagi FSTVLST adalah salah satu lagu yang secara konsep
termasuk paling kuat di album HITS KITSCH, juga track yang lumayan panjang hampir 6
menit dan ada kolaborator vokalis perempuan dalam
lagunya. Tantangan
menarik bagi
FSTVLST dan Labide Films.” Ungkap Farid. Manager Marketing band FSTVLST ini juga
menjelaskan bagaimana
proses kerjasama
dalam pembuatan video klip “Akulah Ibumu” ini :
84
“Kerja kolaborasi yang disepakati diawal project berjalan sangat menarik, tumbukan-
tumbukan ide makin memperkaya konsep, solusi atas permasalahan teknis yang dihadapi juga
semakin mudah disepakati. Prinsip gotong royong menjadi tema besar dalam proses pembuatan
video ini, mulai dari man power, pembiayaan, peralatan dan segala aspek teknis lain dijalankan
dengan usaha bersama. Beberapa kali brainstorm untuk menyelaraskan logika dan rasa lagu
akhirnya memunculkan kesepakatan ide dan rencana eksekusi pembuatan video ini. Dengan
tim kecil yang kompak dan bisa bekerja maksimal, proses pembuatan video klip ini
berjalan lancar dengan hambatan yang tidak signifikan. Syuting selama 2 hari penuh
mengambil lokasi di Pantai Kesirat Gunungkidul, Gumuk Pasir Parangkusumo dan hutan pinus di
Imogiri.“ tambah Anindito.