50
2.5. Elaborasi Tema
2.5.1. Pengertian Tema
Pendekatan tema perancangan hotel bisnis ini ialah tema arsitektur hemat energi. Pengertian arsitektur hemat energi akan diuraikan sebagai berikut:
a. Pengertian Arsitektur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur diartikan sebagai seni bangunan dan gaya bangunan. Arsitektur merupakan metode dan gaya
rancangan suatu konstruksi bangunan. Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan yang digunakan untuk memenuhi keinginan praktis
dan ekspresif dari manusia-manusia beradab. Arsitektur adalah seni yang dilakukan pleh setiap individu untuk
mengimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. wikipedia.org
b. Pengertian Hemat Energi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, hemat berarti berhati-hati;
tidak boros; cermat. Energi berarti daya kekuatan yang dapat digunakan untuk melakukan
berbagai proses kegiatan, misal dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan seperti sinar matahari; tenaga.
c. Arsitektur Hemat Energi
Dari penjabaran pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian arsitektur hemat energi adalah suatu seni merancang bangunan dengan berhati-
hati dan cermat dalam menggunakan energi. Menurut Jimmy Priatman, staf pengajar Fakultas Teknik dan Perencanaan,
Jurusan Arsitektur, Universitas Kristen Petra, Arsitektur Hemat Energi adalah ―Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran ‗meminimalkan penggunaan
energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan maupun
Universitas Sumatera Utara
51
produktivitas penghuninya‘ dengan memanfaatkan sains dan teknologi mutakhir secara aktif.‖
2.5.2. Interpretasi Tema
Penerapan Efesiensi energi pada arsitektur melalui pendekatan perancangan yang dapat dibagi dua, yaitu:
Perancangan Pasif Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan
energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih bagaimana rancangan bangunan
dengan sendirinya mampu dan dapat mengantisipasi iklim luar. Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya dilakukan untuk
mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan penerangan alami.
Perancangan Aktif. Perancangan aktif bersifat tambahan. Pengertian perancangan aktif adalah
salah cara penghematan energi dengan bantuan alat-alat teknolgi yang dapat mengontrol, mengurangi pemakaian, atau menghasilkan energi baru. Dalam
rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel solar, kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan
bangunan. Dalam perancangan secara aktif, harus menerapkan strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan strategi perancangan pasif,
penggunaan energi dalam bangunan akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai.
2.5.3. Keterkaitan Tema Dengan Judul
Bagi manajemen hotel, pemborosan energi dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Wajar terjadi keborosan jika hotel ingin meningkatkan kenyamanan bagi
para tamunya. Persepsi ini sendiri akhirnya menjadi rule of thumb dalam memilih peralatan yang mendukung kenyamanan, seperti peralatan pada sistem AC, sistem
penerangan dan bahkan sistem termal, 40 persen dari chiller yang dimiliki oleh
Universitas Sumatera Utara
52
hotel adalah chiller yang kelebihan kapasitas. Artinya, ada pemborosan investasi karena chiller dirancang lebih tinggi dari kebutuhan gedung tersebut. Hal yang
sama juga ditemukan pada sistem penerangan dan termal. Dari kenyataan tersebut maka sudah seharusnya diperlukan kesadaran
untuk memeperhatikan pembangunan yang sifatnya keberlanjutan yaitu salah satunya dengan cara menghemat pemakaian energi khususnya energi listrik.
2.5.4. Studi Banding Tema Sejenis
a. MEWC Ministry of Energy, Water Communication Building