Segi-Segi Potensial Pemberian Hukuman

bukan terbatas pada properti berwujud. Data, informasi, dan kekayaan intelektual, dapat dicuri pula. Pencurian oleh karyawan merupakan persoalan serius yang perlu diatasi pimpinan. 10 Privasi Privasi ditempat kerja merupakan hal penting yang dihadapi pimpinan dan karyawan. Perspektif manajerial mengenai privasi dapat termasuk pengujian obat terlarang, penggeledahan komputer, pengintaian dengan menggunakan rekaman kaset atau video, dan memonitor perilaku di luar jam kerja. Kemunculan dan pertumbuhan internet telah menciptakan persoalan mengenai bagaimana teknologi di tempat kerja dapat mengaburkan batas antara perilaku pribadi dan perilaku profesional. Survey menyatakan bahwa mayoritas perusahaan menggunakan beberapa bentuk pengawasan danatau pengintaian elektronik untuk menelusuri aktifitas karyawan.

2.3.4. Segi-Segi Potensial Pemberian Hukuman

Winardi 2004:247 mengatakan, salah satu argumen yang dikemukakan terhadap pemberian hukuman adalah bahwa timbulnya kemungkinan berupa dampak sampingan yang tidak dikehendaki. Sekalipun perilaku target karyawan yang tidak dikehendaki dapat ditiadakan, dampak sekunder yang mungkin timbul karena penghukuman tersebut, akan menimbulkan problem lebih besar dibandingkan dengan perilaku orisinal yang tidak dikehendaki itu. Sebagai contoh misalnya dapat dikemukakan bahwa seorang pekerja yang dimarahi oleh atasannya karena ia terlampau lama kembali setelah istirahat makan siang, mungkin akan menunjukkan reaksi berupa sikap marah terhadap sang pimpinan dan terhadap organisasi di mana ia bekerja. Perlu diingatkan bahwa penghukuman kerap kali hanya berarti ditekannya perilaku karyawan yang tidak dikehendaki tersebut untuk jangka pendek, dan hal itu bukanlah berarti bahwa perilaku tersebut ditiadakan sama sekali. Hal itu berarti bahwa penghukuman terus-menerus perlu dilakukan dalam jangka waktu lama, agar perilaku yang tidak diinginkan tersebut dapat ditekan secara terus- menerus pula. Di samping itu, perlu juga diingat bahwa penghukuman dapat menyebabkan terjadinya upaya masa yang akan datang untuk menghindari atau melepaskan diri dari situasi penghukuman tersebut Winardi, 2004:247. Universitas Sumatera Utara Dipandang dari sudut pandangan keorganisasian, hal tersebut reaksi itu mungkin kurang menguntungkan, karena seorang karyawan tertentu mungkin menghindari situasi pekerjaan tertentu, yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya yang normal. Problem lain yang berhubungan dengan penghukuman, adalah potensinya untuk menekan inisiatif dan keluwesan karyawan. Kita sering kali mendengar ungkapan seorang karyawan yang dimarahi, bahwa “kini akan saya lakukan hanya apa yang diperintahkan, tidak lebih dari itu”. Salah satu alasan mengapa banyak pimpinan cenderung memanfaatkan penghukuman sebagai sebuah teknik behavioral, adalah bahwa perilaku pemberian hukuman sering kali menyebabkan timbulnya hasil-hasil cepat dalam jangka pendek Winardi, 2004:248. Di dalam organisasi-organisasi, bentuk manajemen aversif yang paling umum terlihat adalah teguran-teguran secara lisan, yang bertujuan untuk mengurangi atau menghentikan suatu perilaku target karyawan yang tidak dikehendaki Winardi, 2004:248. 2.4. Kinerja

2.4.1. Pengertian Kinerja