Nilai MCH berhubungan dengan kosentrasi hemoglobin dan jumlah sel darah merah. Konsentasi hemoglobin di dalam darah dipengaruhi oleh volume
darah, jika volume berkurang akan menyebabkan berkurangnya hemoglobin. Selain itu, gangguan penyerapan besi pada sistem pencernaan juga dapat
menyebabkan berkurangnya hemoglobin. Nilai MCH kelompok K+ dan R+ setelah radiasi total 2.9 mSv terlihat hampir sama, namun setelah radiasi total 5.3
mSv nilai MCH kelompok R+ lebih tinggi dari K+. Hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan ekstrak etanol rosela yang dapat menetralkan kerusakan
akibat radiasi ionisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Noviana et al. 2010 menunjukkan radiasi yang lebih rendah yaitu 0.2 mSv dari radiodiagnostik
berulang pada mencit tidak memberikan efek pada parameter sel darah merah. Dosis mengindikasikan komponen darah mungkin mengalami kerusakan setelah
paparan sinar-X.
4.3 Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration MCHC
Nilai Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration MCHC merupakan nilai yang diperoleh dari nilai hemoglobin dan konsentrasi eritrosit. Nilai MCHC
menunjukkan konsentrasi hemoglobin di dalam 100 ml eritrosit. Hemoglobin berperan dalam memelihara fungsi transpor oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh.
Zat
besi merupakan zat yang dibutuhkan dalam pembentukan heme untuk menyusun hemoglobin.
Gangguan dalam penyerapan zat besi mengakibatkan kurangnya unsur besi dalam peredaran darah sehingga menurunkan jumlah
hemoglobin Kemuning 2010. Nilai MCHC mencit berdasarkan kelompok perlakuan terhadap kelompok total radiasi dan fase pemulihan dapat dilihat pada
Tabel 7. Nilai MCHC terhadap kelompok perlakuan dapat dilihat pada Gambar 13A.
Nilai MCHC setelah perlakuan pada minggu ke 4 yaitu K- 32.29, K+ 30.91, R- 32.09 dan R+ 31.59. Nilai ini berada dalam kisaran normal Thrall 2004.
Begitu juga pada minggu ke-8, nilai MCHC pada kelompok K- 32.40 , kelompok K+ 30.82 , kelompok R- 31.73 , dan R+ 32.48 .
Radiasi 2.9 mSv pada minggu ke-4 menyebabkan peningkatan nilai MCHC sebesar 9.28 pada kelompok K+ dan peningkatan 6.28 pada kelompok R+ dari
nilai sebelum perlakuan. Radiasi yang lebih besar pada minggu ke-8 yaitu total radiasi 5.3 mSv menyebabkan peningkatan nilai MCHC sebesar 6.35 pada
kelompok K+ dan peningkatan 7.45 pada kelompok R+ sebagaimana pada Tabel 7 dan Gambar 13B.
Tabel 7 Nilai MCHC darah perifer mencit pada setiap kelompok total radiasi
radiodiagnostik berulang dan setelah pemulihan selama 30 hari.
Waktu minggu
Total Radiasi
mSv n
Jumlah Kelompok Perlakuan
K- K+ R- R+
MCHC p=0.001 0 0
3 ∑Ra 27.28±0.00
a
27.28±0.00
a
27.28±0.00
a
27.28±0.00
a
0-2 1.7 3
∑Ra 29.52±0.84
abc
29.68±2.70
abc
29.86±1.68
abc
29.13±2.28
abc
2-4 2.9 3
∑Ra 34.84±3.35
d
32.86±1.40
cd
30.53±0.99
abc
30.94±5.08
abcd
3 ∆Ra 12.16
9.28 5.62
6.28 4-8
Rec 2.9 3
∑Ro 32.29±1.32
bcd
30.91±0.39
abcd
32.09±1.67
bcd
31.59±1.71
bcd
∆Ro -4.50
-0.28 -3.39
0.44 4-6 4.1
3 ∑Ra 31.83±1.15
bcd
32.68±1.02
bcd
28.53±6.63
ab
31.21±0.24
abcd
6-8 5.3 3
∑Ra 31.16±0.39
abcd
30.98±0.71
abcd
31.01±0.55
abcd
31.67±0.96
bcd
∆Ra 6.64 6.35 6.41
7.45 8-12
Rec 5.3 3
∑Ro 32.40±5.69
bcd
30.82±0.83
abcd
31.73±1.69
bcd
32.48±1.30
bcd
∆Ro 1.94
-0.26 1.13
1.23
Keterangan: huruf yang sama pada baris dan kolom yang berbeda menunjukkan perbedaan yang tidak nyata p0.05. K- = pemberian NaCl fisiologis 0.9 tanpa paparan radiasi;
K+ = pemberian NaCl fisiologis 0.9 dengan paparan radiasi; R- = pemberian ekstrak rosela tanpa paparan radiasi; R+ = pemberian ekstrak rosela dengan paparan
radiasi; ∑Ra = nilai parameter setelah perlakuan; ∑Ro = nilai parameter setelah
pemulihan; ∆Ro = perubahan setelah pemulihan; ∆Ra = perubahan setelah radiasi;
n= jumlah mencit; Rec 2.9= masa pemulihan 2.9 mSv; Rec 5.3= masa pemulihan 5.3 mSv.
Nilai MCHC kelompok R- dengan pemberian ekstrak rosela mengalami peningkatan 5.62 dan pada kelompok K- mengalami peningkatan sebesar
12.16 pada minggu ke-4 dari nilai sebelum perlakuan. Nilai MCHC minggu ke- 8 mengalami peningkatan 6.64 pada kelompok K- dan pada kelompok R-
mengalami peningkatan 6.41. Nilai MCHC setelah masa pemulihan dari radiasi total 2.9 mSv
menyebabkan penurunan sebesar 0.28 pada kelompok K+ dan peningkatan 0.44 pada kelompok R+. Pemulihan setelah radiasi yang lebih tinggi radiasi
total 5.3 mSv menyebabkan penurunan nilai MCHC sebesar 0.26 pada kelompok K+ dan kenaikan 1.23 pada kelompok R+.
Nilai MCHC setelah minggu ke-4 mengalami penurunan 3.39 pada kelompok R-, sedangkan pada kelompok K- mengalami penurunan sebesar 4.50
dari nilai sebelum perlakuan. Setelah pemulihan pada minggu 8 nilai MCHC meningkat sebesar 1.95 pada kelompok K- dan nilai MCHC kelompok R-
24.00 28.00
32.00 36.00
Nilai MCHC
Waktu minggu
Dosis Radiasi mSv
2.9 5.3
‐2 2
‐4 4
‐6 4
‐8 6
‐8 8
‐12 1.7
4.1
0.00 4.00
8.00 12.00
16.00
Persentase MCHC
Waktu minggu
Dosis Radiasi mSv
2 ‐4
6 ‐8
2.9 5.3
‐8.00 ‐4.00
0.00 4.00
8.00
Persentase MCHC
Waktu minggu
Dosis Radiasi mSv
2 ‐4
6 ‐8
2.9 5.3
mengalami peningkatan sebesar 1.14 sebagaimana dalam Tabel 7 dan Gambar 13C. Nilai MCHC terhadap kelompok perlakuan dan waktu berbeda nyata
p0.05.
Gambar 13 A. Persentase MCHC darah perifer mencit terhadap radiodiagnostik berulang; B.
Persentase MCHC setelah radiasi; C. Persentase MCHC setelah pemulihan 30 hari. K- = pemberian NaCl fisiologis tanpa paparan radiasi; K+ = pemberian
NaCl fisiologis dengan paparan radiasi; R- = pemberian ekstrak rosela tanpa paparan radiasi; R+ = pemberian ekstrak rosela dengan paparan radiasi; =
nilai normal MCHC 29.5-35.6 Thrall 2004.
Nilai MCHC selama perlakuan berada dalam kisaran yang normal. Penurunan nilai MCHC tampak jelas terlihat pada kelompok R- yang diterapi
dengan ekstrak rosela pada minggu ke 8 Gambar 13A. Penyebab penurunan
A
B
C
5.3
jumlah MCHC setelah masa pemulihan belum diketahui secara pasti, kemungkinan terjadi gangguan penyerapan zat besi pada mencit atau ada zat pada
rosela yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan penyerapan sehingga jumlah MCHC menurun. Penurunan nilai MCHC menunjukkan penurunan konsentrasi
hemoglobin dan di dalam sintesis hemoglobin diperlukan zat besi Weiss dan Wardrop 2010. Zat besi nonheme dalam tumbuhan tidak mudah diserap oleh usus
karena tumbuhan mengandung oksalat, fitat, tanin, dan senyawa fenolik lainnya. Senyawa tersebut akan membentuk kelat atau presipitat dengan besi yang tidak
dapat larut sehingga mencegah proses penyerapan nutrisi. Kandungan tannin pada rosela dapat mengikat zat besi sehingga penyerapan zat besi terganggu Besral et
al. 2007, namun kandungan vitamin C asam askorbat pada rosela dapat
meningkatkan jumlah penyerapan zat besi nonheme dari saluran cerna Kasiyati 2007.
Menurut Macfarlane et al. 2000 efek anemia karena kekurangan hemoglobin akan berakibat pada hipoxia jaringan dan beberapa perubahan pada
sirkulasi, biokimia, dan sumsum tulang. Pada sirkulasi terjadi peningkatan laju jantung dan dilatasi arteriol. Perubahan secara biokimia terjadi peningkatan 2.3
diphosphoglycerate DPG pada sel darah merah, hemoglobin pada sirkulasi
perifer berkurang. Pada sumsum tulang terjadi hyperplasia karena terjadi produksi eritrosit yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan sel darah
merah.
4.4 Howell Jolly Bodies