Tingkah laku siaga Karakteristik aktivitas harian mambruk victoria

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa persentase frekuensi tingkah laku menyelisik bulu sudah meningkat sejak pagi hari pada pukul 07.00 – 08.00. Persentase frekuensi tingkah laku menyelisik bulu pada individu jantan adalah sebesar 17,10, sedangkan pada individu betina sebesar 15,89 dari seluruh tingkah laku menyelisik bulu yang dilakukan. Dari hasil pengamatan juga diketahui bahwa persentase tingkah laku menyelisik bulu mengalami kenaikan dan penurunan yang stabil dari pagi hari hingga sore hari. Persentase frekuensi tingkah laku menyelisik bulu paling sedikit dilakukan pada pukul 15.00 – 16.00. Persentase frekuensi tingkah laku menyelisik bulu yang dilakukan pada pukul tersebut adalah 4,15 pada individu jantan dan 2,65 pada individu betina. Tingkah laku menyelisik bulu yang dilakukan berguna untuk menghilangkan semua kotoran yang menempel pada bulu dan untuk menetralkan kembali panas tubuhnya Purnama 2006.

5.3.2.9 Tingkah laku siaga

Tingkah laku siaga yang dilakukan oleh mambruk victoria di MBOF lebih disebabkan karena adanya bentuk gangguan, baik dari manusia maupun dari jenis burung yang lain sebelum burung mambruk menghindar atau terbang untuk menyelamatkan diri. Tingkah laku siaga pada mambruk victoria dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23 Tingkah laku siaga pada mambruk victoria di MBOF. Bentuk tingkah laku siaga yang ditunjukkan oleh mambruk victoria biasanya dengan menggerakkan ekornya ke atas dan ke bawah sambil berjalan bolak-balik Balen et al. 2005. Persentase tingkah laku siaga pada mambruk victoria di MBOF terdapat perbedaan antara jantan dan betina yang dapat dilihat pada Gambar 24. Gambar 24 Persentase frekuensi tingkah laku siaga berdasarkan waktu pengamatan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa persentase frekuensi tingkah laku siaga sudah mencapai puncaknya sejak pagi hari pukul 07.00 – 10.00. Persentase terbesar tingkah laku siaga pada individu jantan adalah 18 dari seluruh tingkah laku siaga yang dilakukan selama periode waktu pengamatan, sedangkan pada individu betina adalah 21 dari seluruh tingkah laku siaga yang dilakukan selama periode waktu pengamatan. Namun, persentase tingkah laku siaga yang terjadi mengalami penurunan dan kenaikan secara stabil dari pukul 10.00 – 17.00. Tingginya persentase frekuensi tingkah laku siaga yang terjadi di pagi hari lebih disebabkan karena di pagi hari mambruk memulai tingkah lakunya dengan tingkah laku makan dan hal ini yang memungkinkan lebih banyak tingkah laku siaga yang terjadi di pagi hari karena adanya bentuk persaingan dalam perebutan makanan antara mambruk victoria dengan merak sehingga hal ini menyebabkan mambruk victoria di MBOF lebih waspada atau siaga dalam melakukan tingkah laku makan agar tidak diganggu oleh merak. Hal ini sesuai dengan pendapat Indasari 2001 yang menyatakan bahwa mambruk akan lebih banyak melakukan tingkah laku siaga pada saat melakukan tingkah laku makan untuk menghindari perselisihan antara mambruk dengan merak jika makanan yang diberikan kepada mambruk diletakkan satu tempat dengan makanan yang diberikan kepada merak. 5 10 15 20 25 F re k u en si Waktu Pengamatan Jantan Betina

5.3.2.10 Tingkah laku menari