Metode Bermain Peran Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar Siswa

berhasillah pencapaian tujuan, …”. Penggunaan metode mengajar secara tepat dapat menumbuhkan minat siswa untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik, sehingga kreatifitas anak akan muncul dan berkembang dengan baik pula. Namun sebaliknya, jika penggunaan metode mengajar ini kurang tepat, maka akan menjadi tidak bermakna bahkan dapat mematikan kreatifitas siswa. Pemilihan metode mengajar sangat tergantung pada situasi dan kondisi pada saat guru mengajar. Tidak semua metode mengajar selalu tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Metode mengajar sangat banyak ragamnya, antara lain: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode bermain peran, metode inkuiri, metode demontrasi, metode pemecahan masalah. Berbagai metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

3. Metode Bermain Peran

Metode bermain peran role-play merupakan metode mengajar yang dilakukan dengan jalan pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan spontan, tanpa diadakan latihan. Pemeranan ini dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih, yang selanjutnya dipakai sebagai bahan untuk analisa bagi kelompok yang lain. Kegiatan analisa dapat bersumber dari karakter dari pelaku yang melakukan pemeranan, maupun isi dari kegiatan pemeranan yang dilakukan oleh pelaku. Menurut Slameto 1991: 104, gunakan Role-play: 1. Jika peserta perlu mengetahui lebih banyak tentang pandangan yang berlawanan. 2. Jika peserta mempunyai kemampuan untuk memakainya. 3. Pada waktu membantu peserta “memahami” suatu masalah. 4. Jika ingin mencoba mengubah sikap. 5. Jika pengaruh emosi dapat membantu dalam penyajian masalah. 6. di dalam dan untuk pemecahan masalah. Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa metode ‘Role-play’ dapat membantu siswa untuk memahami suatu masalah. Selain itu juga dapat mengubah sikap atau perilaku yang kurang baik dalam diri siswa. Dengan ‘role-play’ akan muncul secara alami sikap-sikap yang kurang baik maupun yang baik dalam diri siswa. Sehingga setiap guru dapat memberikan koreksi yang mendalam terhadap sikap tersebut. Selanjutnya disebutkan oleh Slameto 1991:105 tentang keunggulan dan kekurangan metode ‘Role-play’. Keunggulan: 1. Segera mendapat perhatian. 2. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil. 3. Membantu anggota untuk menganalisa situasi. 4. Menambah rasa percaya diri pada peserta. 5. Membantu anggota dan siswa menyelami masalah. 6. Membantu anggota mendapat pengalaman yang ada pada pikiran orang lain. 7. Membangkitkan minat dan perhatian pada saat untuk pemecahan masalah. Kekurangan: 1. Mungkin masalahnya disatukan dengan pemerannya. 2. Banyak yang tidak senang memerankan sesuatu yang salah. 3. Membutuhkan pemimpin yang terlatih. 4. Terbatas pada beberapa situasi saja. 5. Ada kesulitan dalam memerankan. Berbagai keunggulan tersebut dapat dikembangkan sehingga akan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh setiap siswa. Kepercayaan dalam diri siswa akan tumbuh untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam dimasyarakat karena telah memperoleh bekal yang memadai. Siswa juga memiliki kebiasaan untuk menganalisa setiap sikap atau perilaku yang dilakukan oleh orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk selanjutnya dapat mengambil nilai-nilai mana yang benar dan mana yang kurang baik bagi dirinya. Sedangkan berbagai kekurangan yang ada digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mempersiapkan kegiatan secara baik, sehingga kekurangan-kekurangan tersebut tidak akan muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar.

4. Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

Peningkatan prestasi belajar materi operasi hitung bilangan bulat dalam soal cerita menggunakan model pembelajaran kooperatif : tipe STAD siswa kelas IV SD Negeri Bungkus semester II tahun ajaran 2013/2014.

0 0 2

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode demonstrasi-eksperimen siswa kelas V semester genap SD Negeri Tempak 1 Candimulyo Magelang.

0 0 109

Peningkatan prestasi dan motivasi belajar siswa pada operasi hitung campuran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik TGT siswa kelas IV SD BOPKRI Wonosari semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 1 259

Peningkatan prestasi belajar Matematika materi soal cerita operasi hitung campuran dengan menggunakan metode bermain peran siswa kelas II SDN Tampirkulon I, Magelang tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 129

Peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas II SD Negeri Klegen semester genap.

0 8 106

Peningkatan prestasi belajar matematika tentang bilangan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw pada siswa kelas 1 semester genap SDN Giriwarno Kaliangkrik Magelang.

0 1 110

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode demonstrasi eksperimen siswa kelas V semester genap SD Negeri Tempak 1 Candimulyo Magelang

0 0 107

Peningkatan prestasi belajar matematika tentang materi bangun ruang sederhana dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV semester genap SDN Banyakan Mertoyudan - USD Repository

0 1 104

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW PADA SISWA KELAS I SEMESTER GENAP SDN GIRIWARNO KALIANGKRIK MAGELANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gel

0 0 108

PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG CAMPURAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TGT SISWA KELAS IV SD BOPKRI WONOSARI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 257