berhasillah pencapaian tujuan, …”. Penggunaan metode mengajar secara tepat dapat menumbuhkan minat siswa untuk dapat mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan baik, sehingga kreatifitas anak akan muncul dan berkembang dengan baik pula. Namun sebaliknya, jika penggunaan
metode mengajar ini kurang tepat, maka akan menjadi tidak bermakna bahkan dapat mematikan kreatifitas siswa.
Pemilihan metode mengajar sangat tergantung pada situasi dan kondisi pada saat guru mengajar. Tidak semua metode mengajar selalu
tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Metode mengajar sangat banyak ragamnya, antara lain: metode ceramah, metode tanya
jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode bermain peran, metode inkuiri, metode demontrasi, metode pemecahan masalah. Berbagai
metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
3. Metode Bermain Peran
Metode bermain peran role-play merupakan metode mengajar yang dilakukan dengan jalan pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan spontan, tanpa diadakan latihan. Pemeranan ini dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih, yang selanjutnya dipakai sebagai
bahan untuk analisa bagi kelompok yang lain. Kegiatan analisa dapat bersumber dari karakter dari pelaku yang melakukan pemeranan, maupun
isi dari kegiatan pemeranan yang dilakukan oleh pelaku. Menurut Slameto 1991: 104, gunakan Role-play:
1. Jika peserta perlu mengetahui lebih banyak tentang pandangan yang berlawanan.
2. Jika peserta mempunyai kemampuan untuk memakainya. 3. Pada waktu membantu peserta “memahami” suatu masalah.
4. Jika ingin mencoba mengubah sikap. 5. Jika pengaruh emosi dapat membantu dalam penyajian masalah.
6. di dalam dan untuk pemecahan masalah. Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa metode ‘Role-play’
dapat membantu siswa untuk memahami suatu masalah. Selain itu juga dapat mengubah sikap atau perilaku yang kurang baik dalam diri siswa.
Dengan ‘role-play’ akan muncul secara alami sikap-sikap yang kurang baik maupun yang baik dalam diri siswa. Sehingga setiap guru dapat
memberikan koreksi yang mendalam terhadap sikap tersebut. Selanjutnya disebutkan oleh Slameto 1991:105 tentang
keunggulan dan kekurangan metode ‘Role-play’. Keunggulan:
1. Segera mendapat perhatian. 2. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
3. Membantu anggota untuk menganalisa situasi. 4. Menambah rasa percaya diri pada peserta.
5. Membantu anggota dan siswa menyelami masalah. 6. Membantu anggota mendapat pengalaman yang ada pada pikiran orang
lain. 7. Membangkitkan minat dan perhatian pada saat untuk pemecahan
masalah.
Kekurangan: 1. Mungkin masalahnya disatukan dengan pemerannya.
2. Banyak yang tidak senang memerankan sesuatu yang salah. 3. Membutuhkan pemimpin yang terlatih.
4. Terbatas pada beberapa situasi saja. 5. Ada kesulitan dalam memerankan.
Berbagai keunggulan tersebut dapat dikembangkan sehingga akan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh setiap siswa.
Kepercayaan dalam diri siswa akan tumbuh untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam dimasyarakat karena telah memperoleh bekal yang
memadai. Siswa juga memiliki kebiasaan untuk menganalisa setiap sikap atau perilaku yang dilakukan oleh orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat. Untuk selanjutnya dapat mengambil nilai-nilai mana yang benar dan mana yang kurang baik bagi dirinya.
Sedangkan berbagai kekurangan yang ada digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mempersiapkan kegiatan secara baik, sehingga
kekurangan-kekurangan tersebut tidak akan muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar.
4. Pembelajaran Matematika