28
menghasilkan objek baru, atau mengubah state objek lain. Kegunaan diagram use case adalah untuk memodelkan konteks sistem dan memodelkan kebutuhan
sistem. Use case dapat diterapkan untuk seluruh sistem, bagian sistem termasuk subsistem atau bahkan satu kelas tunggal dan antarmuka. Bambang Hariyanto,Ir.,
MT., 2004
2.10 Diagram Aktivitas Activity Diagram
Diagram aktivitas adalah diagram flowchart yang diperluas yang menunjukkan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Diagram ini digunakan
untuk memodelkan aspek dinamis sistem. Aktivitas adalah eksekusi nonatomik yang berlangsung di state machine. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi
dan hasilnya. Diagram aktivitas berupa operasi-operasi dan aktivitas-aktivitas di use case. Diagram aktivitas dapat digunakan untuk :
a. Pandangan dalam yang dilakukan di operasi
b. Pandangan dalam bagaimana objek-objek bekerja
c. Pandangan dalam di aksi-aksi dan pengaruhnya pada objek-objek
d. Pandangan dalam dari suatu use case
e. Logik dari proses bisnis
Diagram aktivitas berfokus pada aktivitas-aktivitas, potongan-potongan dari proses yang boleh jadi mungkin berkorespondensi dengan metode-metode
atau fungsi-fungsi anggota dan pengurutan dari aktivitas-aktivitas ini. Diagram aktivitas berbeda dengan flowchart terutama Karena diagram aktivitas secara
eksplisit mendukung aktivitas-aktivitas pararel dan sinkronisasi aktivitas-aktivitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
itu. Kelemahan utama diagaram aktivitas adalah diagram tidak secara eskplisit menyatakan objek-objek yang mengeksekusi aktivitas-aktivitas itu dan cara
pertukaran pesan-pesan di antara objek-objek itu. Elemen-elemen diagram aktivitas adalah Activity state dan action state, Transisi, dan Objek. Langkah-
langkah pembuatan diagaram aktivitas adalah : a.
Identifikasi lingkup dari diagram aktivitas b.
Tambahkan titik awal dan akhir c.
Tambahkan aktivitas d.
Tambahkan transisi-transisi dari aktivitas-aktivitas e.
Tambahkan titik-titik keputusan f.
Identifikasi peluang aktivitas-aktivitas pararel Seringnya, diagram aktivitas digunakan di awal-awal pemodelan untuk
memperoleh gambaran menyeluruh mengenai proses di sistem. Setelah itu, peneliti
menggunakan diagram-diagram
interaksi untuk
membantu mengalokasikan aktivitas-aktivitas itu ke kelas-kelas sistem. Pembuatan diagram
aktivitas untuk pemodelan workflow adalah sebagai berikut. a.
Tetapkan focus dari workflow. Untuk sistem yang tidak sepele atau sistem yang terlalu krusial, tidak mungkin menunjukkan semua
workflow yang penting dalam satu diagram. b.
Pilih objek bisnis yang mempunyai tanggung jawab level tinggi untuk bagian dari workflow. ini dapat berupa sesuatu yang nyata di
sistem, atau lebih abstrak. Dalam kasus tertentu dapat digunakan swimlane untuk masing-masing objek bisnis penting
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
c. Identifikasikan precondition dari state awal workflow dan
postcondition dari state akhir workflow. Ini penting untuk memodelkan batas dari workflow
d. Mulai dari state awal workflow, spesifikasikan aktivitas dan aksi
yang ada dan tempatkan sebagai aktivitas di diagram e.
Untuk aksi yang rumit, atau sekolompok aksi yang muncu berulang kali, jadikan menjadi satu state aktivitas dan kemudian buat
diagram aktivitas tersendiri untuk menggambarkannya f.
Buat transisi yang menghubungkan antar aktivitas Jika terdapat objek penting yang terlibat di workflow, maka gambarkan di
diagram aktivitas. . Bambang Hariyanto,Ir., MT., 2004 g.
Gambar 2.10 Contoh Diagram Aktivitas dalam Sebuah Sistem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
2.11 CDM Conceptual Data Model