Gendang lima sendalanen Gendang telu sendalanen

tradisionalnya 15 . Ada jenis musik yang diiringi oleh alat musik yang dimainkan secara bersama-sama ensambel. Ensambel ini terbagi dua yaitu: gendang lima sendalanen dan gendang telu sendalanen. Selain berbentuk ensambel, ada pula jenis musik yang diiringi oleh alat musik yang dimainkan tunggal solo. Selain alat musik, terdapat pula beberapa genre musik vokal nyanyian, baik yang dinyanyikan secara solo, maupun diiringi alat musik.

2.5.3.1 Gendang lima sendalanen

Gendang Lima Sendalanen merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu ensambel musik tradisional Karo yang terdiri dari 5 lima alat musik karo, yaitu: 1 sarune, 2 gendang singanaki, 3 gendang singindungi, 4 penganak dan 5 gung. Istilah gendang pada Gendang Lima Sendalanen ini berarti “alat musik”, lima berarti “lima buah”, dan sendalanen berarti “sejalan”. Dengan demikian Gendang Lima Sendalanen mengandung pengertian “lima buah alat musik yang dimainkan sejalan atau secara bersama-sama”. Kadang-kadang Gendang Lima Sendalanen disebut dengan istilah Gendang Sarune 16 . Adanya dua istilah atau penyebutan satu ensambel musik tradisional Karo yang sama ini Gendang Lima Sendalanen dan Gendang Sarune terjadi karena perbedaan latar belakang dari orang-orang yang menggunakannya. 15 Hasil wawancara dengan Benson A. Kaban 16 Istilah Gendang Sarune muncul karena dalam ensambel tersebut sarune merupakan alat musik pembawa melodi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Masing-masing alat musik dalam ensambel Gendang Lima Sendalanen dimainkan oleh seorang pemain, kecuali alat musik penganak dan gung yang dapat dimainkan oleh seorang pemain.

2.5.3.2 Gendang telu sendalanen

Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen. Ketiga alat musik tersebut adalah 1 Kulcapibalobat, 2 keteng-keteng dan 3 mangkok. Dalam ensambel ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu Kulcapi atau balobat. Pemakaian Kulcapi atau balobat sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda. Sedangkan Keteng- keteng dan mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Jika Kulcapi digunakan sebagai pembawa melodi, dan keteng-keteng serta mangkok sebagai alat musik pengiringnya , maka istilah Gendang telu sendalanen sering disebut Gendang Lima Sendalanen Plus Kulcapi, dan jika balobat sebagai pembawa melodi, maka istilahnya tersebut menjadi gendang balobat. Masing-masing alat musik dimainkan oleh seorang pemain.

2.5.3.3 Alat musik tradisional Karo non-ensambel