N = Jumlah Populasi e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel
sehingga jumlah sampel menjadi: N =
290 .868 1+290.868 0,10
2
N= 99,96 ≈ 100 responden
Berdasarkan perhitungan dengan rumus Slovin, didapatkan jumlah sampel penelitian sebanyak 99,96 orang kemudian dibulatkan menjadi 100 orang sampel.
Metode pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang kebetulan
bertemu dengan peneliti di lokasi penelitian, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Penggunaan teknik accidental sampling
dkarenakan data nasabah yang tidak dapat diperoleh penulis karena hal tersebut menjadi rahasia PT. Bank X. Dalam penelitian responden yang dipilih adalah nasabah
yang menabung di PT. Bank X yang menggunakan produk minimal 1 tahun.
3.7 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu: 1. Data Primer
Data diperoleh langsung dari subek penelitian dengan menggunakan kuesioner yang disebar kepada responden Nasabah yang menabung di PT. Bank X.
2. Data Sekunder
Universitas Sumatera Utara
Data yang berisikan informasi dan teori-teori yang diperoleh dari buku-buku, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil Sugiyono,2008:194.
2. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden Sugiyono, 2008:199. Dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden di PT. Bank X yang pernah melakukan transaksi juga menjadi nasabah, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas dasar
pertanyaan tersebut. 3. Studi dokumentasi
Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.
3.9Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1
Uji Validitas
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
kuesioner.Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden di luar daripada sampel utama tetapi memiliki karateristik yang hampir sama dengan sampel yang digunakan.
Sehingga pengujian ini dilakukan pada nasabah diluar sampel utama PT. Bank X. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi
atau r
hitung
dari variabel penelitian dengan nilai r
tabel
.Pengujian validitas ini menggunakan bantuan software SPSS Statistic Package and Social Science versi
16.00 for windows.Pengambilan keputusan berdasarkan nilai Corrected Item-Total dibandingkan dengan tabel r, misalkan untuk jumlah sampel 30, maka nilai r tabel
sebesar 0,361. Untuk itu nilai r hitung pada Corrected Item-Total dibandingkan dengan tabel r 0,361 sehingga kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner
adalah sebagai berikut: 1 jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan dinyatakan valid. 2 jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
Item Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted VAR00001
51.1333 23.154
.485 .846
VAR00002 51.5667
23.289 .406
.850 VAR00003
51.0333 21.620
.514 .845
VAR00004 51.0333
22.654 .433
.849
Universitas Sumatera Utara
VAR00005 51.0000
22.000 .575
.840 VAR00006
51.1000 23.403
.467 .847
VAR00007 50.4667
23.706 .392
.850 VAR00008
50.7000 21.941
.554 .841
VAR00009 51.0667
23.030 .600
.841 VAR00010
51.2000 22.993
.409 .850
VAR00011 51.2000
22.855 .566
.842 VAR00012
51.6333 22.516
.496 .845
VAR00013 51.4000
20.938 .582
.840 VAR00014
51.3333 21.540
.598 .838
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS16.00, 2014
Setelah dilakukan pengujian, pada Tabel 3.3 terlihat bahwa seluruh butir pertanyaan adalah valid, di mana nilai r
hitung
pada Corrected Item-Total Correlation pada keseluruhan butir adalah lebih besar dari nilai r
tabel
0,361.Sehingga diperoleh 14 pernyataan valid yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Lufti dan Situmorang 2012:79, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan.Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala sesuai dengan yang ada.
Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah: a. Variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha 0,80
b. Variabel dikatakan tidak reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha 0,80 Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Universitas Sumatera Utara
Cronbachs Alpha N of Items
.854 14
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner menggunakan SPSS16.00, 2014
Dari Tabel 3.4 diatas terlihat bahwa nilaiCronbach’s Alpha adalah sebesar 0,854. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah positif dan
lebih besar dari 0,80 0,854 0,80, maka kuesioner penelitian dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian.
3.10 Metode Analisis Data
3.10.1 Model Analisis Data Hipotesis Pertama
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan masalah pertama adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi
linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari Financial Benefit X1, Social Benefit X2, dan Structural ties X3
terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan Nasabah Y. Model analisis data pada hipotesis pertama adalah sebagai berikut:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Keterangan :
Y = Kepuasan Nasabah
X
1
= Financial Benefit X
2
= Social Benefit X
3
= Structural ties a
= Konstanta
Universitas Sumatera Utara
b
1,
b
2,
b
3
= Koefisien regresi linear berganda e
= Kesalahan Pengganggu standard error
3.10.2 Model Analisis Data pada Hipotesis Kedua
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan masalah pertama adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi
linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari Financial Benefit X1, Social Benefit X2, dan Structural ties X3
terhadap variabel dependen yaitu Komitmen Nasabah Y. Model analisis data pada hipotesis pertama adalah sebagai berikut:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Keterangan :
Y = Komitmen Nasabah X
1
= Financial Benefit X
2
= Social Benefit X
3
= Structural ties a = Konstanta
b
1,
b
2,
b
3
= Koefisien regresi linear berganda e = Kesalahan Pengganggu standard error
3.10.3 Model Analisis Data pada Hipotesis Ketiga
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab perumusan masalah ketiga adalah analisis regresi linear sederhana.Analisis regresi
Universitas Sumatera Utara
linear sederhana digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari Kepuasan Nasabah X terhadap variabel dependen yaitu Komitmen
Nasabah Y. Model analisis data pada hipotesis ketiga adalah sebagai berikut:
Y= a + bX + e Keterangan :
Y = Komitmen Nasabah
X = Kepuasan Nasabah
a = Konstanta
b = Koefisien regresi dari Variabel Independen
e = Kesalahan Pengganggu standard error
3.10.4 Uji Hipotesis 3.10.4.1 Uji Serempak Uji Statistik-F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikasi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama atau secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian
ini dilakukan dengan probabilitas signifikan dengan tingkat kesalahan 5 atau 0,05. Bentuk pengujiannya adalah:
H : tidak terdapat pengaruh yang siginifikan antara variabel
H
a
: terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah:
Terima H bila F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
Tolak H terima H
a
bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.10.4.2 Uji Pengaruh Parsial Uji Statistik-t
Uji statistik-t dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji
Statistik-t ini adalah: H
: tidak terdapat pengaruh yang signnifikan antara variabel H
a
: terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Kriteria penilaian hipotesis pada uji-t ini adalah:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
o
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.10.4.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinan R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Dimana
0 R
2
1. Sebaliknya, jika koefisien determinan R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap
variabel terikat.
3.10.5 Uji Asumsi Klasik 1 Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah disribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov smirnov.Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5 0.05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2 – tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal.
2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikonealiritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui SPSS 16.00 for windows
dengan ketentuan: Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas
Bila VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.
3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji data dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
suatu pengamatan ke pengamatan lain sama, maka disebut homoskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk
Universitas Sumatera Utara
suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank X
Bank X berdiri sejak tahun 1946, merupakan Bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia.Bank X mengedarkan alat pembayaran yang
Universitas Sumatera Utara
resmi pertama yang dikeluarkanoleh Pemerintah Indonesia yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal30 Oktober 1946, hanya beberapa
bulan sejak pembentukannya.Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli
ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javasche Bank yang merupakan warisan dari
pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral tahun 1946, pemerintah membatasi peranan Bank X sebagai Bank sirkulasi atau Bank sentral. Bank X lalu ditetapkan sebagai
bank pembangunan, dan kemudian diberi hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank X berubah menjadi bank komersil milik pemerintah.Perubahan ini melandasi pelayanan
yang lebih baik dan puas bagi sektor usaha nasional.Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank X
1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. KemampuanPT Bank X untuk beradaptasiterhadap perusahaan dan
kemajuan lingkungan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa.Hal ini
juga menegaskan dedikasi dan komitmen PT Bank X terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Universitas Sumatera Utara
Saat ini, Bank X adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Bank X menawarkan layanan jasa
keuangan terpadu kepada nasabah. Bank X selalu berusaha untuk menjadi ban pilihan yang menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, Bank X bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi
kebanggan negara.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Bank X
Visi Bank X yaitu: Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja.
Adapun misi Bank X adalah:
•
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama the bank choice
•
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
•
Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
•
Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
•
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik
4.1.3. Nilai Budaya Kerja PT. Bank X
Adapun nilai budaya kerja Bank X adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Profesionalisme, memiliki kompetisi yang handal dan berkomitmen memberikan
hasil yang terbaik. b. Integritas,
berkomitmen untuk selalu konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan yang dilandasi oleh kata hati dan kepercayaan pada prinsip-prinsip
kebenaran yang hakiki. c. Orientasi pelanggan,
senantiasa mengutamakan kepentingan pelanggan dengan
dilandasi sikap saling menghargai dan hubungan kemitraan yang strategis. d. Perbaikan Tiada Henti,
senantiasa mencari peluang dan solusi untuk
meningkatkan layanan dan kinerja yang melampaui harapan pelanggan. 4.1.4. Nilai Perilaku Utama PT. Bank X
Adapun nilai perilaku utama Bank X adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik.
b. Jujur, tulus, dan ikhlas. c. Disiplin, konsisten, dan bertanggungjawab.
d. Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis. e. Senantiasa melakukan penyempurnaan.
f. Kreatif dan inovatif.
4.1.5. Produk PT. Bank X
Adapun produk yang dimilki dan ditawarkan PT. Bank X adalah sebagai berikut:
1. Simpanan
Universitas Sumatera Utara
a. TAPLUS b. TAPLUS ANAK
c. TAPLUS BISNIS d. TAPENAS
e. HAJI f.
BNI Dollar g. Giro
h. Safe Deposit Box i.
Deposito 2. Pinjaman
a. BNI Griya b. BNI Griya Multiguna
c. BNI Fleksi d. BNI Oto
e. BNI Cerdas f.
BNI Instant 3. Kartu Kredit
a. Kartu kredir regular b. Kartu kredit gold
c. Kartu kredit platinum d. Kartu kredit titanium
Universitas Sumatera Utara
4. E-Banking a. BNI SMS Banking
b. BNI Internet Banking c. BNI Phone Banking
d. BNI ATM Banking.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah PT. Bank X. Sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang berdasarkan pada perghitungan rumus Slovin.
a. Karakteristik Berdasarkan Usia Responden
Tabel 4.1 Usia Responden
Usia Frekuensi
Persentase
20 tahun 35
35
21– 30 tahun 46
46
31– 40 tahun 5
5
41 – 50 tahun 7
7
51 – 60 tahun 6
6
60 tahun 1
1 Jumlah
100 100
Sumber: Bank X, Medan, 2014, Data Diolah
Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas responden yang menjawab pernyataan kuesioner mengenai relationship marketing yang terdiri dari: financial benefits, social
benefits, structural ties, dan kepuasan serta komitmen nasabah pada penelitian ini adalah nasabah PT. Bank X yang berusia 21-30 tahun, sebanyak 46 orang dengan
tingkat persentase sebesar 46 persen dari total keseluruhan nasabah yang berjumlah
Universitas Sumatera Utara
100 orang, yang digunakan peneliti sebagai sampel pada penelitian ini. Adapun mayoritas responden adalah yang berusia 21-30 tahun dikarenakan pada usia ini
dalam merupakan masa aktif dalam mengikuti pendidikan dan termasuk usia produktif kerja, dimana seseorang aktif menabung untuk keperluan jangka panjang.
b. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Responden
Tabel 4.2 Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi
Persentase
Mahasiswa 69
69 Pegawai Negeri
6 6
Pegawai Swasta 6
6 Wiraswasta
12 12
Lain-lain 7
7 Jumlah
100 100
Sumber: Bank X, Medan, 2014, Data Diolah
Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas reponden yang menjawab pertanyaan kuesioner mengenai relationship marketing, yang terdiri dari: financial benefits,
social benefits, dan structural ties dan kepuasan serta komitmen nasabah pada penelitian ini adalah nasabah PT. Bank X yang memiliki pekerjaan sebagai
mahasiswa, sebanyak 69 orang dengan tingkat persentase sebesar 69 persen dari total keseluruhan nasabah yang berjumlah 100 orang yang digunakan peneliti sebagai
sampel pada penelitian ini. Adapun mayoritas responden adalah yang memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa dikarenakan letak Bank X yang dekat dengan
Universitas Sumatera Utara.Adapun mahasiswa melakukan transaksi untuk kepentingan pribadi ataupun untuk kepentingan yang menyangkut kuliah.
4.2.1 Hasil Pernyataan 100 Responden Melalui Kuisioner
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.1 Financial benefits X
1
Tabel 4.3 Financial Benefits
Butir Frekuensi
SS S
KS TS
STS
1 9
9 73
73 18
18 2
2 2
63 63
31 31
4 4
Sumber: Bank X, Medan, 2014, Data Diolah
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel financial benefitspada Tabel 4.3, yaitu:
1 Mayoritas responden pada butir 1 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 73 persen mengenai variabel financial benefits, dimana pernyataannya
mengenai tingkat suku bunga yang memenuhi harapan nasabah. 2 Mayoritas responden pada butir 2 menjawabsetuju, dengan nilai persentase
sebesar 63 persen mengenai variabel financial benefits, dimana pernyataannya mengenai potongan harga bagi setiap transaksi yang menggunakan kartu debit
pada outlet-outlet tertentu.
4.2.1.2 Social benefits X
2
Tabel 4.4 Social Benefits
Butir Frekuensi
SS S
KS TS
STS
1 43
43 47
47 8
8 2
2 2
45 45
51 51
4 4
3 26
26 65
65 9
9 4
30 30
62 62
8 8
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Bank X, Medan, 2014, Data Diolah
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel social benefit pada Tabel 4.4, yaitu:
1 Mayoritas responden pada butir 1 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 47 persen mengenai variabel social benefits, dimana pernyataannya
mengenai karyawan Bank X tidak membeda-bedakan nasabah dalam memberikan pelayanan.
2 Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 51 persen mengenai variabel social benefits, dimana pernyataannya
mengenai karyawan Bank X selalu bersikap ramah dalam menghadapi keluhan para nasabah.
3 Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 65 persen mengenai variabel social benefits, dimana pernyataannya
mengenai pemberian informasi yang jelas mengenai produk dan jasa terbaru yang ditawarkan Bank X.
4 Mayoritas responden pada butir 4 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 62 persen mengenai variabel social benefits, dimana pernyataannya
mengenai pemberian greetings yang baik oleh karyawan Bank X.
4.2.1.3 Structural ties
Tabel 4.5 Structuralties
Butir Frekuensi
SS S
KS TS
STS
Universitas Sumatera Utara
1 62
62 37
37 1
1 2
38 38
56 56
5 5
1 1
Sumber: Bank X, Medan, 2014, Data Diolah
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel structural ties pada Tabel 4.5, yaitu:
1 Mayoritas responden pada butir 1 menjawab sangat setuju, dengan nilai persentase sebesar 62 persen mengenai variabel structural ties, dimana
pernyataannya mengenai tersedianya fasilitas ATM untuk mempermudah transaksi nasabah.
2 Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 56 persen mengenai variabel structural ties, dimana pernyataannya
mengenai layanan e-Banking yang mempermudah transaksi nasabah.
4.2.1.4 Kepuasan Nasabah Y
1
Tabel 4.6 Kepuasan Nasabah
Butir Frekuensi
SS S
KS TS
STS
1 15
15 74
74 10
10 1
1 2
15 15
71 71
14 14
3 22
22 68
68 9
9 1
1
Sumber: Bank X, Medan, 2014, Data Diolah
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel kepuasan nasabahpada Tabel 4.6, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Mayoritas responden pada butir 1 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 74 persen mengenai variabel kepuasan nasabah, dimana
pernyataannya mengenai pelayanan jasa perbankan oleh Bank X. 2 Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai persentase
sebesar 71 persen mengenai variabel kepuasan nasabah, dimana pernyataannya mengenai kepuasan terhadap produk yang ditawarkan oleh
Bank X. 3 Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai persentase
sebesar 68 persen mengenai variabel kepuasan nasabah, dimana pernyataannya mengenai kepuasan terhadap kompetensi karyawan dalam
memberikan pelayanan. 4.2.2.5. Komitmen Nasabah
Tabel 4.7 Komitmen Nasabah
Butir Frekuensi
SS S
KS TS
STS
1 13
13 38
38 47
47 2
2 2
19 19
66 66
14 14
1 1
3 19
19 66
66 15
15
Sumber: Bank X, Medan, 2014, Data Diolah
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel kepuasan nasabah pada Tabel 4.7, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Mayoritas responden pada butir 1 menjawab kurang setuju, dengan nilai persentase sebesar 47 persen mengenai variabel komitmen nasabah, dimana
pernyataannya mengenai adanya kedekatan emosional yang dimiliki dengan Bank X.
2 Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 66 persen mengenai variabel komitmen nasabah, dimana
pernyataannya mengenai keinginan yang kuat untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan Bank X.
3 Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 66 persen mengenai variabel komitmen nasabah, dimana
pernyataannya mengenai perasaan memiliki dan bangga terhadap Bank X.
4.2.2 Metode Analisis Data
4.2.2.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari Financial Benefits X
1
, Social Benefits X
2
, dan Structural ties X
3
terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan Nasabah Y.
4.2.3.1.1 Uji-F uji serempak
Uji-F dilakukan untuk menguji apakah variabel X
1
, X
2
, X
3
financial benefit, social benefit, dan structural ties mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau
serentak terhadap variabel kepuasan nasabah Y pada PT. Bank X.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df pembilang = k-1 df penyebut = n-k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 100 dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 5, sehingga diperoleh: 1 df pembilang = k-1
df pembilang = 5-1 = 4 2 df penyebut = n-k
df penyebut = 100-5 = 95 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.00 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5 4:95 = 2,47 dengan kriteria uji sebagai berikut:
1. H diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2. H
ditolak bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Tabel 4.8 Hasil Instrumen Uji-F Uji Serempak
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 45.799
3 15.266
11.256 .000
a
Residual 130.201
96 1.356
Universitas Sumatera Utara
Total 176.000
99 a. Predictors: Constant, structuralties, socialbenefits,
financialbenefits b. Dependent Variable: kepuasan
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 16.00, 2014
Tabel 4.8 menunjukkan nilai F
hitung
sebesar 11.256 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 sedangkan F
tabel
sebesar 2,47 dengan taraf signifikansi 0,05 5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa F
hitung
F
tabel
11.256 2,47 , sedangkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,005. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tolak H
o
terima H
a,
yang artinya bahwa variabel-variabel bebas dalam penelitian ini, yang terdiri dari variabel financial benefits, social benefits, dan structural ties dapat
dipakai untuk mengestimasi kepuasan nasabah Y pada PT. Bank X. Ketiga variabel tersebut secara simultan serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel kepuasan nasabah.
4.2.3.1.2 Uji-t
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.Untuk melakukan uji-t menggunakan tabel
coefficients.Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang positif atau tidak.
Kriteria pengujiannya adalah: a. H
: b
1
, b
2,
b
3
= 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas financial benefits, social benefits, dan
structural ties terhadap variabel terikat kepuasan nasabah PT. Bank X.
Universitas Sumatera Utara
b. H
a
: b
1
, b
2 ,
b
3
≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas financial benefits, social benefits, dan
structural ties terhadap variabel terikat kepuasan nasabah PT. Bank X. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
1. H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
2. H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Hasil pengujiannya adalah: Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k
n = jumlah sampel, n = 100 k = jumlah variabel yang digunakan , k = 5
Maka: derajat bebas df = n-k = 100-5 = 95
Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah t
0,0595
= 1.98525
Tabel 4.9 Hasil Instrumen Uji-t Uji Pengaruh Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.547 1.627
2.795 .006
financialbenefits .078
.169 .046
.462 .645
socialbenefits .372
.072 .476
5.134 .000
structuralties .092
.168 .056
.544 .588
a. Dependent Variable: kepuasan
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 16.00, 2014
Tabel 4.9 menjelaskan bahwa hasil uji signifikansi parsial masing-masing variabel adalah:
1. Variabel Financial benefits X
1
berpengaruh secara positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap variabel kepuasan Y. Hal ini terlihat dari nilai t
hitung
0,462 t
tabel
1,98525 dan nilai signifikan 0,645 0,05. 2. Variabel Social benefits X
2
berpengaruh secara positif dan signifikan secara parsial terhadap variabel kepuasan Y. Hal ini terlihat dari dari nilai t
hitung
5,134 t
tabel
1,98525 dan nilai signifikan 0,000 0,05. 3. Variabel Structural ties X
3
berpengaruh secara positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap variabel customer satisfaction Y. Hal ini terlihat dari
dari nilai t
hitung
0,544 t
tabel
1,98525 dan nilai signifikan 0,588 0,05. Dari hasil penggunaan metode analisis regresi linear berganda pada
penelitian ini,maka diperoleh suatu bentuk persamaan, yaitu: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Y = 4,547 + 0,078X
1
+ 0,372X
2
+ 0,092X
3
+ e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta a = 4,547. Ini mempunyai arti bahwa walaupun variabel financial benefits, social benefits, dan structural tiesbernilai nol maka kepuasan
nasabah PT. Bank X tetap sebesar 4,547. b. Koefisien X
1
b
1
= 0,078. Variabel financial benefits terhadap kepuasan nasbah dengan koefisien regresi sebesar 0,078. Ini mempunyai arti bahwa
Universitas Sumatera Utara
setiap terjadi peningkatan variabel financial benefits sebesar 1 satuan, maka kepuasan nasabah PT. Bank X tidakakan meningkat sebesar 0,078.
c. Koefisien X
2
b
2
= 0,372. Variabel social benefits terhadap kepuasan nasabah dengan koefisien regresi sebesar 0,372. Ini mempunyai arti bahwa setiap
terjadi peningkatan variabel social benefits sebesar 1 satuan, maka kepuasan nasabah PT. Bank X akan meningkat sebesar 0,372.
d. Koefisien X
3
b
3
= 0,092. Variabel structural ties terhadap kepuasan nasabah dengan koefisien regresi sebesar 0,092. Ini mempunyai arti bahwa setiap
terjadi peningkatan variabel structural ties sebesar 1 satuan, maka kepuasan nasabah PT. Bank X tidak akan meningkat sebesar 0,092.
4.2.3.1.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinan R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen financial benefits, social benefits, dan structural
ties menjelaskan variabel dependen kepuasan nasabah.Koefisien determinasi, dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square berkisar nol sampai satu.
Tabel 4.10 Tabel Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 0,2 – 0,39
0,4 – 0,59 0,6 – 0,79
0,8 – 0,99 Sangat Tidak Erat
Tidak Erat Cukup Erat
Erat Sangat Erat
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Situmorang dan Lufti 2012:148
Tabel 4.10 menjelaskan mengenai tipe hubungan antar variabel, semakin besar nilai R berarti hubungan semakin erat. Koefisiensi determinasi mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.Nilainya adalah 0 – 1. Semakin mendekati nol berarti tidak baik atau
variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model berarti akan semakin baik.Hasil instrumen koefisiensi determinan R
2
dapat dilihat pada Tabel 4.11:
Tabel 4.11 Hasil Instrumen Koefisien Determinan R
2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.510
a
.260 .237
1.16458 a. Predictors: Constant, structuralties, socialbenefits,
financialbenefits
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 16.00, 2014
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa: 1. R = 0,598, yang berarti hubungan antara variabel financial benefits, social
benefits, dan structural ties terhadap kepuasan nasabah pada PT. Bank X adalah sebesar 51.0, artinya ada hubungan yang cukup erat.
Universitas Sumatera Utara
2. Adjusted R square sebesar 0,237 berarti 23,7 peningkatan kepuasan nasabah dapat dijelaskan financial benefits, social benefits, dan structural
ties, sedangkan sisanya 76,3 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.2.2.2 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas Xyaitu Kepuasan Nasabah terhadap variabel terikat Y yaitu
Komitmen Nasabah.
4.2.3.2.1 Uji-t
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.Untuk melakukan uji-t menggunakan tabel
coefficients.Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang positif atau tidak.Uji t yang dilakukan
adalah uji dua arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah t
0,0595
= 1,98525.
Tabel 4.12 Hasil Instrumen Uji-t Uji Pengaruh Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
6.125 1.223
5.009 .000
kepuasan .457
.098 .426
4.658 .000
a. Dependent Variable: komitmen
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSSv16.00, 2014
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.12 terlihat nilai signifikan adalah 0.,000 lebih kecil dari 0,05 berarti kepuasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan. Dan
nilai t
hitung
t
tabel
4,658 1,98525. Sehingga hipotesis diterima. Dari hasil penggunaan metode analisis regresi linear sederhana pada
penelitian ini,maka diperoleh suatu bentuk persamaan, yaitu: Y = a + bX
Y = 6,125 + 0,457 X Hal ini berarti jika ditingkatkan kepuasan sebesar satu satuan akan
meningkatkan komitmen sebesar 0,457.
4.2.3.2.2. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinan R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen kepuasan nasabah menjelaskan variabel dependen
komitmen nasabah.Koefisien determinasi, dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square berkisar nol sampai satu.
Tabel 4.13 Hasil Instrumen Koefisien Determinan R
2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.426
a
.181 .173
1.30095 a. Predictors: Constant, kepuasan
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSSv16.00, 2014
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
1. R = 0,426, yang berarti hubungan antara variabel kepuasan nasabahterhadap komitmen nasabah pada PT. Bank X adalah sebesar 42,6, artinya ada
hubungan yang cukup erat. 2. Adjusted R square sebesar 0,173 berarti 17,3 peningkatan komitmen nasabah
dapat dijelaskan kepuasan nasabah, sedangkan sisanya 82,7 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.2.4 Uji Asumsi Klasik
4.2.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah disribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni analisis grafik histogram melalui
distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.Uji Normalitas dapat dilihat dari grafik histogram dalam Gambar
4.1 berikut yang menunjukkan bahwa distribusi data yang berbentuk lonceng tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.Oleh karena itu, data dikatakan berdistribusi
normal.
Gambar 4.1 Histogram
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 16.00, 2014
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan keputusan untuk uji normalitas pada penelitian ini dapat juga dengan membandingkan nilai Asymps.Sis 2-tailed tabel dengan nilai Asymp.Sis 2-
tailed hitung adalah 0,05. Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat juga dilihat pada one sample KS Test pada Tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Hasil Analisis Instrumen One Sample KS Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 1.14680386
Most Extreme Differences Absolute
.109 Positive
.048 Negative
-.109 Kolmogorov-Smirnov Z
1.093 Asymp. Sig. 2-tailed
.183 a. Test distribution is Normal.
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS16.00, 2014
Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig.2-tailed adalah 0,183 dan di atas nilai signifikan 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
Nilai kolmogrov-smirnov Z lebih kecil dari 1,97 yaitu sebesar 1,093. Ini berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain
dikatakan normal.
4.2.4.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikonealiritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besarnya nilai
Universitas Sumatera Utara
Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui SPSS 16.00 for windows. Suatu variabel dikatakan tidak terkena Multikolinearitas apabila nilai VIF 5dan
nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 Tolerance 0,1. Uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
.Tabel 4.15 Hasil Analisis Instrumen Multikolinearitas
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS16.00, 2014
Pada Tabel 4.15 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih
kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.2.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkandalam spesifikasi model regresi, dengan kata lain heteroskedastisitas
terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Heteroskedastisitas dapat
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
4.547 1.627
2.795 .006 financialbenefits
.078 .169
.046 .462 .645
.765 1.307 socialbenefits
.372 .072
.476 5.134 .000 .898 1.114
structuralties .092
.168 .056
.544 .588 .725 1.380
a. Dependent Variable: kepuasan
Universitas Sumatera Utara
diketahui dengan melakukan dua pendekatan yakni pendekatan statistik uji glesjer dan pendekatan grafik.
Kriteria pengambilan keputusan: a. Jika nilai signifikasi 0,05, maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikasi 0,05, maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Tabel 4.16 Hasil Analisis Instrumen Heteroskedastisitas
Pendekatan Statistik Uji Glesjer
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.640
1.028 1.596
.114 financialbenefits
.055 .107
.059 .513
.609 socialbenefits
.029 .046
.066 .627
.532 structuralties
-.183 .106
-.203 -1.724
.088 a. Dependent Variable: absut1
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS16.00, 2014
Pada Tabel 4.16 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau
variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot.Gambar
4.2 berikut adalah gambar scatterplot yang dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas.Suatu model regresi jika dianalisis dengan pendekatan
Universitas Sumatera Utara
grafik, tidak terkena heteroskedastisitas apabila pada grafik scatterplot terlihat titik- titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu.Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pada Gambar 4.2 tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini.
Gambar 4.2 Scatterplot
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS16.00, 2014
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Analisis Statistik Deskriptif 4.3.1.1 Pembahasan Berdasarkan Karaktersitik Responden
1. Pembahasan Hasil Penelitian Karakteristik Berdasarkan Umur Responden
Mayoritas responden yang menjawab pernyataan kuesioner mengenai relationship marketing yang terdiri dari: financial benefits, social benefits, dan structural
tiesadalah nasabah PT. Bank X yang berumur 21-30 tahun, sebanyak 46 orang dengan tingkat persentase sebesar 46 persen dari total keseluruhan nasabah yang
berjumlah 100 orang, yang digunakan peneliti sebagai sampel pada penelitian ini. Hal ini disebabkan karena umur 21-30 tahun merupakan usia produktif kerja,
Universitas Sumatera Utara
dimana nasabah berumur 21-30 tahun akan menabung untuk tujuan investasi jangka panjang untuk masa depan mereka, seperti; membangun rumah tangga,
persiapan akan biaya-biaya tak terduga, pengelolaan gaji secara lebih baik, maupun persiapan dana setelah pensiun. Di samping itu, letak PT Bank X dekat
dengan Universitas Sumatera Utara sehingga sebagian besar nasabah PT Bank X merupakan kalangan mahasiswa
2. Pembahasan Hasil Penelitian Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Responden
Mayoritas responden yang menjawab pernyataan kuesioner mengenai relationship marketing yang terdiri dari: financial benefit, social benefit, dan structural ties
adalah nasabah PT. Bank X yang memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa, sebanyak 69 orang dengan tingkat persentase sebesar 69 persen dari total
keseluruhan nasabah yang berjumlah 100 orang, yang digunakan peneliti sebagai sampel pada penelitian ini. Hal ini disebabkan karena letak PT. Bank X yang dekat
dengan Universitas Sumatera Utara Medan, sehingga mudah dijangkau oleh mahasiswa yang ingin menabung di Bank X.
4.3.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.2.1 Pengaruh Financial benefits terhadap Kepuasan Nasabah
Berdasarkan hasil deskriptif distribusi jawaban financial benefitsX
1
didapatkan bahwa untuk pernyataan 1 terdapat 73 responden yang setuju mengenai tingkat suku bunga yang diberikan oleh PT. Bank X sudah memenuhi harapan
nasabah; untuk pernyataan 2terdapat 63 responden yang memberikan jawaban yang
Universitas Sumatera Utara
setuju mengenai adanya potongan harga yang diberikan bagi setiap transaksi menggunakan kartu debit pada outlet-oulet tertentu.
Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel financial benefitsberpengaruh positif dantidak signifikan terhadap kepuasan nasabah
sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,645, lebih besar dari 0,05 dan t
hitung
t
tabel
0,462 1,98525 . Variabel financial benefits memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,078 memberikan pengertian bahwa setiap
terjadi peningkatan variabel financial benefits sebesar 1 satuan, maka kepuasan nasabah PT. Bank X tidakakan meningkat sebesar 0,078.
Variabel financial benefits berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah, Hal ini dapat terjadi karena nasabah kurang merasakan adanya manfaat
finansial financial benefits yang ditawarkan oleh PT. Bank X. Salah satu faktor yang mempengaruhinya seperti kurangnya program-program promo dari Bank X
yang menawarkan potongan harga bagi setiap transaksi menggunakan kartu debit pada outlet-outlet tertentu.
Variabel financial benefits berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah mendukung hasil penelitian Sofiyah 2013 yang menunjukkan bahwa tinggi
rendahnya tingkat financial benefits tidak berarti mempengaruhi besar kecilnya kepuasan nasabah, sehingga bank yang baik belum tentu memiliki financial benefits
yang baik pula.
4.3.2.2 Pengaruh Social benefits terhadap Kepuasan Nasabah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil deskriptif distribusi jawaban social benefits X
2
didapatkan bahwa untuk pernyataan 1 terdapat 47 responden yang setuju mengenai karyawan Bank X tidak membeda-bedakan nasabah dalam memberikan pelayanan;
untuk pernyataan 2 terdapat 51 responden yang memberikan jawaban yang setuju mengenai karyawan Bank X selalu bersikap ramah dalam menghadapi keluhan para
nasabah. ; untuk pernyataan 3 terdapat 65 responden yang memberikan jawaban yang setuju mengenai pemberian informasi yang jelas mengenai produk dan jasa
terbaru yang ditawarkan Bank X; untuk pernyataan 4 terdapat 62 responden yang memberikan jawaban yang setuju mengenai pemberian greetings yang baik oleh
karyawan Bank X. Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel
social benefits berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,000, lebih besar
dari 0,05 dan t
hitung
t
tabel
5,134 1,98525 . Variabel social benefits memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,372 memberikan pengertian bahwa setiap
terjadi peningkatan variabel social benefits sebesar 1 satuan, maka kepuasan nasabah PT. Bank X akan meningkat sebesar 0,372.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Yurischa 2013 yang menyatakan bahwa social benefitsberpengaruh signifikan terhadap
kepuasan nasabah. Semakin baik social benefits dipersepsikan oleh nasabah, maka semakin tinggi pula kepuasan dari nasabah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dari ketiga variabel bebas yang digunakan dalam penelitian itu, variabel social benefitmerupakan variabel yang dominan yang berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah. Hal ini disebabkan karena Bank X senantiasa berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya baik dari
keramahtamahan karyawannya dan kesigapan karyawan dalam memberikan solusi kepada nasabah, serta layanan yang disediakan BNI yang dapat memberikan
kemudahan kepada nasabah.
4.3.2.3 Pengaruh Structural ties terhadap Kepuasan Nasabah
Berdasarkan hasil deskriptif distribusi jawaban structural ties X
3
didapatkan bahwa untuk pernyataan 1 terdapat 62 responden yang sangat setuju mengenai tersedianya fasilitas ATM untuk mempermudah transaksi nasabah; untuk
pernyataan 2 terdapat 56 responden yang memberikan jawaban yang setuju
mengenai layanan e-Banking yang mempermudah transaksi nasabah.
Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel structural ties berpengaruh positif dantidak signifikan terhadap kepuasan nasabah
sebagaimana yang ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,583, lebih besar dari 0,05 dan t
hitung
t
tabel
0,544 1,98525 . Variabel structural ties memiliki koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,092 memberikan pengertian bahwa setiap
terjadi peningkatan variabel structural ties sebesar 1 satuan, maka kepuasan nasabah PT. Bank X tidak akan meningkat sebesar 0,092.
Universitas Sumatera Utara
Variabel structuraltiesberpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah, hal ini dapat terjadi karena nasabah kurang merasakan adanya ikatan
struktural structuralties yang dijalin oleh PT. Bank X. Variabel structuraltiesberpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah mendukung
hasil penelitian Sofiyah 2013 dan Novaria 2013 yang menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat structuraltiestidak berarti mempengaruhi besar kecilnya kepuasan
nasabah, sehingga bank yang baik belum tentu memiliki structuraltiesyang baik pula. Salah satu faktor yang mempengaruhinya seperti adanya layanan e-banking yang
masih belum dapat dirasakan nasabah dalam memenuhi harapan nasabah mempermudah layanan transaksi.
4.3.2.4 Pengaruh Kepuasanterhadap Komitmen Nasabah
Berdasarkan hasil analisis uji-t diketahui bahwa kepuasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap komitmen nasabah dengan membandingkan
nilai t
hitung
4,658 t
tabel
1,98525 dan tingkat signifikansi 0,000 probabilitas signifikansi 0,05. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,173. Hal ini berarti
17,3 peningkatan komitmen nasabah dapat dijelaskan oleh kepuasan nasabah, sedangkan sisanya 82,7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mahmuda 2011 yang menyatakan bahwa kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap komitmen
Universitas Sumatera Utara
nasabah. Semakin baik kepuasan dipersepsikan oleh nasabah maka semakin tinggi pula tingkat komitmen dari nasabah tersebut.
Hasil penelitian ini juga mendukung teori yang dikemukakan Griffith et all2002 yang mengemukakan bahwa seorang partner yang merasa kepuasan dengan
rekan bisnisnya, akan selalu memiliki kecenderungan untuk memelihara hubungan jangka panjang.
Apabila variabel dari kepuasan seperti tingkat pelayanan jasa perbankan, produk-produk yang ditawarkan, serta kompetensi karyawan Bank X mampu
dipenuhi secara maksimal oleh Bank X maka akan mempengaruhi komitmen nasabah untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan Bank X.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Secara simultan variabel pemasaran relasional yang terdiri dari: financial
benefits, social benefits, dan structural ties memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah PT. Bank X.
2. Secara simultan variabel pemasaran relasional yang terdiri dari: financial
benefits, social benefits, dan structural ties memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen nasabah PT. Bank X.
3. Secara parsial variabel pemasaran relasional yang terdiri dari: social benefits
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan nasabah, sedangkan financial benefits dan structural tiesberpengaruh secara positif dan
tidak signifikan terhadap variabel kepuasan nasabah. Sehingga financial benefits dan structural tiesperlu ditingkatkan kembali agar dapat meningkatkan
kepuasan nasabah PT. Bank X. 4.
Secara parsial variabel pemasaran relasional yang terdiri dari: social benefits berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel komitmen nasabah,
sedangkan financial benefits dan structural tiesberpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap variabel komitmen nasabah. Sehingga financial
benefits dan structural tiesperlu ditingkatkan kembali agar dapat meningkatkan komitmen nasabah PT. Bank X.
5. Secara parsial variabel kepuasan nasabah berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel komitmen nasabah. Nasabah akan memiliki komitmen untuk terus melakukan hubungan jangka panjang dengan PT Bank X
Universitas Sumatera Utara
apabila nasabah puas terhadap kualitas pelayanan dan produk yang ditawarkan oleh PT. Bank X.
5.2 Saran