Cuplikan hlm.218 Analisis Konflik Batin Tokoh Utama Karena Pengaruh Lingkungan

Sehingga Id dengan prinsip kerjanya yang tidak dapat membedakan hal yang baik dan buruk, mendorong Ichiyo menjadi seorang istri simpanan. Untuk memenuhi tuntutan Id, sepertinya Ego tidak dapat bekerja dengan baik. Ego seharusnya memenuhi tuntutan Id untuk mendapatkan hidup yang nyaman dengan tindakan yang tidak bertentangan dengan nilai moral. Menjadi seorang istri simpanan merupakan cara pemuasan kebutuhan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral Super Ego. Bagi seorang wanita, khususnya pada zaman Meiji, mendekati seorang pria saja pun merupakan sebuah aib. Wanita harus menunggu pria tersebut untuk menyatakan perasannya. Namun, Ichiyo justru berniat menjadi istri simpanan. Sungguh suatu rencana yang tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang wanita yang berpendidikan dan dibesarkan dengan baik oleh keluarganya. Dalam hal ini, Ego hanya berusaha memenuhi kebutuhan Id, tetapi tidak berusaha memenuhi kebutuhan moral Super ego. Seharusnya Ego menghambat pengungkapan-pengungkapan naluri yang tidak layak atau tidak bisa diterima oleh lingkungan, yaitu dengan tidak menjadi istri simpanan. Jadi, dalam situasi pada cuplikan ini, fungsi kerja dari Ego timpang, Ego lebih dikendalikan oleh Id, sehingga Super ego kalah.

9. Cuplikan hlm.218

Namun malam itu, ia menumpahkan segala perasaan jijik terhadap diri sendiri ke dalam buku hariannya, “Hai Buku Harianku, sejak kapan aku berubah jahat dan materialistis hingga siap melacurkan diri untuk mewujudkan impian? Betapa rendah, betapa menjijikkan, namun aku Universitas Sumatera Utara didorong untuk melakukannya oleh kenyataan kejam berupa kemiskinan ekstrem” “Apakah aku sudah tak punya rasa malu dan harga diri hingga menyerahkan diri pada Kusaka seperti wanita murahan di kawasan hiburan? Aku, Ichiyo Higuchi, penulis yang cukup disegani, hari ini berusaha merayu seorang peramal kaya, kupikir ia tak mungkin tidak mengetahui apa yang kutawarkan demi kemapanan finansial” “Aku tak percaya aku begitu berani, tak tahu malu, dan murahan... Sungguh, jiwaku telah dirampas oleh materialisme yang menjerumuskanku.” “Aku perlu bantuan, Buku Harianku, aku perlu bantuan” Analisis Dalam cuplikan di atas terlihat bahwa Ichiyo mulai menyadari perbuatannya yang tidak pantas. Tidak seharusnya ia mempunyai rencana menjadi istri simpanan hanya karena ingin mewujudkan impian. Super ego telah menghukum Ego dengan memberikan perasaan jijik terhadap dirinya sendiri. Ichiyo menyebutkan betapa menjijikkan dan betapa rendahnya dirinya. Seharusnya seorang penulis yang cerdas dan berintelektual tinggi tidak akan melakukan hal memalukan demikian. Super ego terus memberikannya perasaan jijik dan rendah diri hingga pada akhirnya dia mengalami tekanan batin yang ditumpahkannya dalam buku hariannya. Dalam hal ini, Super ego telah berhasil mengalahkan Id dan segala tuntutan-tuntutannya. Ichiyo mengatakan bahwa jiwanya telah dirampas oleh materialisme yang menjerumuskannya. Hal itu juga berarti Ego Universitas Sumatera Utara Ichiyo sudah kembali berfungsi dengan baik. Dia sudah dapat mengerti bahwa itu merupakan tindakan pemuasan kebutuhan yang salah dan ingin kembali ke tindakan pemuasan kebutuhan yang tidak bertentangan dengan nilai moral. Dalam situasi ini, Super ego menang terhadap Id dan Ego. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan terhadap tokoh utama “Ichiyo Higuchi” dalam novel “Catatan Ichiyo” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tokoh yang ada di dalam novel merupakan tokoh yang benar-benar hidup di dunia nyata pada zaman Meiji. Tokoh utama bernama Ichiyo Higuchi lahir pada tahun 1872 dan meninggal di usianya yang ke-24 pada tahun 1896. 2. Novel ini merupakan kisah nyata dari tokoh utama dalam novel ini yang juga bernama Ichiyo Higuchi. Semasa hidupnya, Ichiyo selalu menuliskan setiap hal yang terjadi dalam kehidupannya. Baik hal-hal yang dialaminya secara langsung maupun hal-hal yang hanya dilihatnya saja. Setiap pengalaman yang dilihat, dirasakan bahkan dialami oleh Ichiyo semuanya berpengaruh kepada penciptaan novel-novelnya yang luar biasa. 3. Buku harian Ichiyo kemudian ditulis kembali oleh seorang perempuan bernama Rei Kimura yang berprofesi sebagai pengacara yang memiliki passion dalam bidang menulis. Rei Kimura menampilkan kisah yang digali dari kejadian nyata dan hidup orang-orang yang sebenarnya dalam beberapa bukunya. Rei Kimura meyakini bahwa ini adalah cara yang paling baik untuk menjadikan sejarah yang tersembunyi menjadi diketahui banyak orang. Universitas Sumatera Utara