BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang melalui daya imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini
dapat berupa karya berbentuk tulisan dan karya sastra lisan. Karya sastra tidak sekedar lahir dari dunia yang kosong melainkan karya yang lahir dari proses
penyerapan realita pengalaman manusia Siswantoro, 2004: 23. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan
emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna Fananie, 2000: 6.
Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan pertama-tama sebuah imitasi. Sang seniman menciptakan sebuah dunia baru, meneruskan proses
penciptaan di dalam semesta alam, bahkan menyempurnakannya. Sastra terutama
merupakan suatu luapan emosi yang spontan Luxemburg, dkk, 1984: 5.
Dalam sastra terdapat genre sastra yang sangat bervariasi. Misalnya puisi, drama, roman, prosa, teater dan lain-lain. Salah satu hasil karya sastra berupa
prosa adalah novel. Menurut Eric Reader dalam Aziez dan Abdul Hasim 2010: 1, novel
merupakan sebuah cerita fiksi dalam bentuk prosa dengan panjang kurang lebih satu volume yang menggambarkan tokoh-tokoh dan perilaku yang merupakan
cerminan kehidupan nyata dalam plot yang berkesinambungan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Siswanto 2008: 141, novel diartikan sebagai karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Prosa fiksi menurut Aminudin 2000: 66 yaitu kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan
rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Novel sendiri merupakan gambaran hidup tokoh yang
menceritakan hampir keseluruhan perjalanan hidup tokoh. Penokohan serta karakter tokoh dalam novel digambarkan dengan lengkap atau jelas oleh
pengarang. Setiap tokoh juga diberi gambaran fisik dan kejiwaan yang berbeda- beda sehingga cerita tersebut seperti nyata atau menjadi hidup. Dari segi kejiwaan,
sastra bisa dipelajari dan ditelaah dengan menggunakan teori psikologi. Secara umum psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia atau gejala-gejala jiwa manusia. Bila dapat diambil kesimpulan, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan
perbuatan individu, dalam mana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya Ahmadi, 2009: 3-4.
Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh dalam karya sastra
tersebut. Jatman dalam Endraswara 2003: 97 menyatakan bahwa karya sastra dan psikologi memiliki pertautan yang erat, secara tak langsung dan fungsional.
Dikatakan pertautan tak langsung karena baik sastra maupun psikologi memiliki objek yang sama, yaitu manusia. Psikologi dan sastra memiliki hubungan
Universitas Sumatera Utara
fungsional karena sama-sama untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, sedangkan dalam sastra bersifat
imajinatif. Namun, sifat-sifat manusia dalam psikologi maupun sastra sering menunjukkan kemiripan, sehingga psikologi sastra memang tepat dilakukan.
Psikoanalisa adalah wilayah kajian psikologi sastra. Teori psikoanalisa ini pertama kali dimunculkan oleh Sigmund Freud. Dalam kajian psikologi sastra
akan berusaha diungkapkan psikoanalisa kepribadian yang dipandang meliputi tiga unsur kejiwaan, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga sistem kepribadian ini
satu sama lain saling berkaitan serta membentuk totalitas, dan tingkah laku manusia yang tidak lain merupakan produk interaksi ketiganya Endraswara,
2003: 101. Adapun penelitian yang akan dibahas adalah sastra yang mencerminkan
kondisi kehidupan realita yang dituangkan dalam sebuah novel berjudul Catatan Ichiyo karya Rei Kimura. Rei Kimura adalah seorang pengacara yang memiliki
passion dalam bidang menulis. Keunggulan karya-karyanya terletak pada penggambaran peristiwa dan karakter tokoh yang unik. Ia menampilkan kisah
yang digali dari kejadian nyata dan hidup orang-orang yang sebenarnya dalam beberapa bukunya.
Novel ini merupakan salah satu karya sastra yang menceritakan kisah nyata dari tokoh utama yang terdapat di dalam novel ini. Novel ini merupakan
rangkuman dari buku harian Ichiyo sebagai tokoh utama dalam novel ini yang ditulis semasa hidupnya. Ichiyo adalah gadis Jepang biasa yang mempunyai
kecerdasan yang luar biasa dalam sastra. Perjalanan hidup mengarahkan Ichiyo menjadi penulis. Menjadi penulis perempuan pada zaman Meiji adalah hal yang
Universitas Sumatera Utara
hampir mustahil. Banyak tantangan yang dihadapi Ichiyo di tengah kemiskinan dan kondisi sosial pada zamannya. Namun, tekad dan semangat Ichiyo akhirnya
membawanya menjadi salah satu penulis yang paling diperhitungkan di Jepang. Dalam novel ini digambarkan perjalanan panjang Ichiyo dan pergolakan
batin yang terjadi di dalam dirinya dalam menghadapi setiap situasi dan kesulitan yang ada. Penulis ingin mencoba menganalisis tokoh utama dalam novel ini
melalui pendekatan psikologis. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang kepribadian dan konflik yang
merupakan hasil dari aktivitas dan tingkah laku manusia. Konflik merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam pengembangan sebuah cerita. Konflik
hadir di dalam sebuah cerita dalam bentuk pertentangan, ketegangan, kekalutan atau kekacauan batin yang dialami tokoh-tokohnya. Wellek dan Warren
menjelaskan bahwa konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya “aksi
dan balasan”, jadi konflik merupakan pertentangan yang seimbang antara pendapat satu individu satu dengan lainnya yang berupa fisik dan batin
Nurgiyantoro, 1995: 122. Konflik juga berhubungan dengan kepribadian seseorang dalam
hakikatnya sebagai manusia. Kepribadian tidak hanya meliputi pikiran, perasaan, dan sebagainya, melainkan secara keseluruhannya sebagai panduan antara
kehidupan seseorang sebagai anggota masyarakat atau di dalam interaksi sosial Sujanto dkk, 1986: 3.
Unsur-unsur kejiwaan tokoh sangat dekat hubungannya dengan kepribadian tokoh dan konflik yang terjadi pada tokoh. Kepribadian merupakan
Universitas Sumatera Utara
kehidupan psikis seseorang secara pribadi, yang merupakan segi lain dari segi sosial manusia. Demikian pula dengan konflik, merupakan pertentangan yang
seimbang antara pendapat individu satu dengan lainnya yang berupa fisik dan batin.
Penulis lebih memilih unsur psikologi sebagai pendekatan dalam penelitian ini, karena pendekatan psikologi lebih menekankan pada penelitian
tentang kejiwaan. Penelitian ini ingin membahas lebih dalam unsur konflik dan kepribadian yang merupakan bagian dari unsur kejiwaan, sehingga penulis
cenderung ingin menggunakan pendekatan psikologi daripada pendekatan sastra yang lainnya. Penulis tertarik untuk meneliti kepribadian dan konflik batin tokoh
utama yang terdapat dalam novel ini. Oleh karena itu, penulis memilih judul
“ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CATATAN ICHIYO KARYA REI KIMURA”.
1.2.
Rumusan Permasalahan
Setiap manusia tentunya memiliki cita-cita atau keinginannya sendiri untuk diwujudkan. Manusia akan melakukan upaya apapun demi terwujudnya
keinginan dari dalam hatinya tersebut. Dan apabila keinginan atau cita-cita tersebut dapat terpenuhi, akan memberikan kepuasan batin yang tidak ternilai
harganya. Namun, terkadang ada banyak hal yang tidak mendukung terwujudnya cita-cita tersebut. Penghalang itu datangnya bisa dari mana saja. Termasuk dari
lingkungan zaman tempat tinggal maupun kondisi dari dalam keluarga. Hal inilah yang dialami oleh Ichiyo Higuchi. Gadis Jepang ini memiliki obsesi untuk
menjadi sastrawan wanita Jepang di tengah kondisi zaman yang tidak mendukung seorang perempuan untuk berkarya dalam dunia sastra. Perempuan pada
Universitas Sumatera Utara
zamannya dikhususkan untuk menjadi wanita pada umumnya, yaitu menikah dan mengurus masalah rumah tangga. Namun, Ichiyo tidak menyerah begitu saja. Dia
tetap fokus terhadap tujuannya untuk menjadi sastrawan wanita Jepang. Meskipun halangan yang dihadapinya sangat banyak. Termasuk kondisi keluarganya yang
sangat miskin yang tidak memungkinkannya untuk diterima dan berkembang di dunia sastra.
Dalam menghadapi penghalang-penghalang inilah Ichiyo mengalami pergulatan pikiran yang tiada habisnya. Banyak konflik batin yang dialaminya
sepanjang perjalanan hidupnya memperjuangkan cita-citanya menjadi seorang penulis hingga akhirnya Ichiyo menjadi penulis wanita yang paling
diperhitungkan di Jepang. Beban mental yang harus ditanggungnya sepeninggal ayahnya yang adalah satu-satunya orang yang mendukungnya dalam dunia sastra,
sehingga dia juga harus menjadi anak yang harus bertanggung jawab demi kelangsungan hidupnya dan keluarganya.
Dari novel yang berjudul Catatan Ichiyo ini digambarkan dengan jelas kekuatan jiwa yang dimiliki oleh Ichiyo sebagai tokoh utama. Meskipun tidak
jarang ia dilanda keputusasaan dan depresi yang mendalam dalam menjalani hidupnya yang cukup berat. Namun, tujuan hidup dan motivasinya memberikan
energi yang besar baginya untuk melanjutkan hidup dan memperjuangkan cita- citanya. Motivasi dan tujuan hidup memiliki peranan yang besar dalam menjalani
kehidupan. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk mencapai sesuatu tujuan. Meskipun di tengah kondisi yang terpuruk, dia tidak
kehilangan harapan dan tetap membangun harapan itu, yaitu menjadi seorang penulis wanita Jepang yang diperhitungkan.
Universitas Sumatera Utara
Oleh sebab itu, penulis akan mencoba menguraikan masalah-masalah yang akan diteliti dalam pertanyaan berikut.
1. Bagaimana kepribadian tokoh utama yang tercermin dalam novel Catatan
Ichiyo berkaitan dengan lingkungan yang dihadapinya. 2.
Gangguan psikologis apa saja yang terdapat pada tokoh utama yang digambarkan oleh Rei Kimura dalam novel Catatan Ichiyo.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan