Koefisien Korelasi Product Moment

28 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing- masing variabel, yaitu Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80 Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61 Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42 Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23 Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00 F. Teknik Analisa Data Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubunganpengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.

a. Koefisien Korelasi Product Moment

Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik analisis statistik yang mempunyai kegunaan untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai karakteristik diantaranya: 1 Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif, 2 Datanya berskala minimal interval, 3 Penyebaran data berdistribusi normal. Cara ini dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat Sugiyono, 2005:212. Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut: ��� = �.∑ �� −∑ �∑ � �{�.∑ � 2 −∑ � 2 }{ �. ∑ � 2 −∑ � 2 } 29 Ketarangan r xy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y N = Jumlah Sampel ∑ � = Jumlah skor x ∑ � = Jumlah skor y ∑ � � = Jumlah hasil kali antara x dan y Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan- kemungkinan sebagai berikut: a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = o berarti hubungan kedua variable yang diuji tidak ada. b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = +berarti kenaikan nilai variable yang satu, diikuti nilai variable yang lain dan kedua variable memiliki hubungan positif. c. Koefisien korelasi yang diperoleh negative r = - berarti kedua variable negative dan menunjukan meningkatnya variable yang satu diikuti menurunya variabel yang lain. Interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut. Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi Sumber : Sugiyono 2005:214 30 Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam table, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, jika nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam table, maka nilai r yang diperoleh tidak signifikan. b. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Uji “t” Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah H : ρ = 0 melawan H a : ρ ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus: � = �√� −2 √1− �² Keterangan: t = nilai t hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan Hasil t hitung kemudian dikonfirmasi pada nilai t tabel untuk mengetahui sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris. Kriteria pengujian adalah jika harga t hitung t tabel, maka hipotesis alternatif ditolak dan jika harga t hitung t tabel , maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk taraf nyata = α, maka hipotesis diteriama jika – t 1-½ α t t 1-½ α , dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk= n-2. Dalam hal lainnya H o ditolak. Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis H o bisa H a : ρ0 atau H a :ρ0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua 31 merupakan uji pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang diambil.

c. Koefisien Determinasi