TUJUAN MEMASAK Kembali pada definisi cooking, maka tujuan memaak makanan

62 selama itu proses cooking berlangsung. Bila panas tidak diterapkan lagi maka proses cooking dikatakan berhenti. b. Proses Cookery adalah proses selengkapnya untuk membuat bahan makanan tersebut menjadi makanan yang sudah siap untuk dihidangkan. Proses cookery ini mungkin mencakup cooking, mumgkin juga tidak diperlukan sama sekali.

C. TUJUAN MEMASAK Kembali pada definisi cooking, maka tujuan memaak makanan

telah tercakup didalamnya. Adapun tujuan memasak makanan adalah: 1. Membuat makanan tersebut lebih mudah dicerna didalam perut. Selama proses memasak dimana panas dikenakan pada makanan, maka panas yang diterima oleh makanan itu akan menghancurkan atau melembutkan jaringan-jaringan yang terdapat pada makanan tadi. Misalnya jaringan cellulose pada tumbuh-tumbuhan, atau jaringan daging yang disebut connective tissue, dan lain sebagainya. Dengan penghancuran jaringan-jaringan ini maka makanan itu akan lebih mudah dihancurkan dan dicerna di dalam perut. 2. Membuat makanan itu aman untuk dimakan. Pengertian aman untuk dimakan, dalam artian tidak mengandung zat-zat racun dan bebas dari bibit penyakit yang mungkin menyebabkan keracunan pada perut, dan lain sebagainya. Beberapa bahan makanan tidak lazim dimakan mentah karena mengandung zat-zat yang menyebabkan keracunan atau makanan itu mengadung bibit penyakit. Misalnya daging babi yang kadang-kadang 63 mengandung telur cacing pita, hati yang mengandung cacing hati, ikan yang kadng-kadang menyebabkan alergi dan lain sebagainya. Didalam proses memasak, panas yang mencapai derajat tertentu akan membunuh telur cacing tadi, dan juga menetralisisr zat-zat racun yang terkandung didalamnya. Dalam hal ini makanan dapat dikatakan aman untuk dimakan. 3. Meningkatkan rasa dan keenakan makanan yang dimasak. Didalam proses memasak, apai yang disentuhkan pada bahan makanan tidak saja menghancurkan jaringan- jaringan yang terdapat pada makanan tadi, tetapi panas juga dapat membakar cairan yang terdapat pada makanan tadi. Pembakaran ini dapat merubah rasa dan aroma daripada bahan makanan tadi. Pada tingkat tertentu perubahan rasa dan aroma ini menimbulkan rasa yang enak dan aroma yang sedap, dan merangsang selera makan. Misalnya sebuah jagung mentah mungkin tidak banyak menarik perhatian, tetapi jagung yang sudah dipanggang akan menimbulkan aroma dan rasa yang sedap. Demikian juga halnya dengan daging, ayam, ikan dan lain sebagainya akan mempunyai rasa yang enak kalau dimasak, apalagi selama proses memasak ditambahkan bumbu-bumbu. Selam proses memasak ini rasa dan aroma dari bumbu serta bahan makanan akan bercampur dan lebur bersama lalu terciptalah makanan yang lebih enak. 4. Merubah rupa dan warna makanan yang dimasak. Panas yang diberikan pada bahan makanan selama proses memasak juga dapat merubah warna atau rupa makanan 64 tadi. Perubahan ini mungkin menyebabkan warna makanan tersebut merosot dan lebih jelek atau jauh lebih baik serta lebih merangsang selera makan. Sayuran yang berwarna hijau, ataupun buah-buahan yang pada waktu mentah mempunyai warna yang cerah dan semarak, setelah dimasak warna tadi berubah menjadi layu serta pudar. Dilain pihak proses memasak dapat meningkatkan warna makanan menjadi lebih menarik attractive seperti daging, ayam, ikan, dan lain sebagainya. Seekor ayam ang sudah dipotong dan dibersihkan mungkin masih nampak menjijikkan, tetapi bila ayam tadi sudah dipanggang maka warna kulit atau daging permukaan yang sebelumnya putih layu, langsung menjadi coklat dengan corak dan warna-warna gosong dibeberapa tempat, membuat ayam tersebut akan nampak lebih menarik dan merangsang selera makan. 65 METODE MEMASAK

A. PENGERTIAN