41 perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan
dengan efektif, c Fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu
ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes.
3 Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran
kooperatif ditentukan
oleh keberhasilan secara kelompok. Tanpa kerja sama yang baik,
pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
4 Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama dipraktekkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian,
siswa perlu didorong untuk mau untuk sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Prosedur Pembelajaran Kooperatif Cooperative learning
Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif Cooperative learning pada prinsipnya terdiri dari empat tahap,
yaitu sebagai berikut: 1
Penjelasan materi Tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi
pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuannya untuk pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.
2 Belajar kelompok
Tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk
sebelumnya.
42 3
Penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan tes atau kuis, yang dilakukan
secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan individu, sedangkan kelompok akan
memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya. 4
Pengakuan tim Adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim
paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus
berprestasi lebih baik lagi.
Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Fase-Fase
Perilaku Guru
1 Fase 1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
2 Fase 2 Menyajikan informasi
3 Fase 3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam
kelompok- kelompok belajar
4 Fase 4 Membimbing
kelompok bekerja dan belajar
1Menyampaikan semua tujuan yang ingin
dicapai selama
pembelajaran dan
memotivasi siswa belajar
2Menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan demonstrasi
3Menjelaskan kepada
siswa bagaimana
cara membentuk
kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien 4Membimbing kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
43
Fase-Fase Perilaku Guru
5 Fase 5 Evaluasi
6 Fase 6 Memberikan penghargaan
5Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
meminta kelompok presentasi hasil kerja
6Menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu
dan kelompok
d. Model- Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative learning
Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif, antara lain sebagai berikut :
1 Model Student Teams Achievement Divisions STAD
Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan
sukunya. Guru memberikan pelajaran dan siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa
menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka
tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang
diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka
capai terhadap nilai mereka sebelumnya. Nilai-nilai itu kemudian dijumlah untuk mendapat nilai kelompok, dan kelompok yang
44 mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atau
penghargaan dengan hadiah yang lain. 2
Model Jigsaw Dalam model ini, guru membagi satuan informasi yang besar
menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang
terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan tiap komponensubtopik
yang ditugaskan guru. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama, membentuk
kelompok lagi yang terdiri atas dua atau tiga orang. Siswa-siswa ini bekerja sam untuk menyelesaikan tugasnya dalam a belajar
dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya, b merencanakan bagaimana mengajarkan sutopik bagiannya kepada anggota
kelompoknya yang semula. Kemudian siswa tersebut kembali lagi ke kelompok semula sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan
mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus
menguasai topik secara keseluruhan. 3
Investigasi Kelompok Group Investigation Secara umum pengelolaan kelas tipe GI adalah kelompok
dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan anggota dua sampai enam orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan
45 unit materi pokok bahasan yang akan diajarkan, kemudaian
membuat atau menghasilkan laporan kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan kepada seluruh kelas untuk
berbagi dan bertukar informasi temuan mereka. 4
Model Make a Match Membuat Pasangan Pembelajaran ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh
mencari pasangan kartu yang merupakan jawabansoal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya akan
diberi poin. 5
Model Teams Games Tournaments TGT Menempatkan siswa dalam kelompok belajar beranggotakan lima
sampai enam orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Guru menyajikan
materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing- masing. Dalam kerja kelompok, guru memberikan LKS pada
setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada yang dari anggota
kelompok tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok lain
bertanggung jawab
untuk memberikan
jawaban atau
menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan kepada guru.
46 6
Model Struktural Dalam model struktural ini menekankan pada struktur-struktur
khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Terdapat enam komponen dalam model struktural yaitu :
a Struktur dan konstruk yang berkaitan, b Prinsip-prinsip dasar, c Pembentukan kelompok dan pembentukan kelas, d
kelompok, e tata kelola, f keterampilan sosial.
4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement