kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung terlaksananya implementasi Model
Problem Based Learning
dengan baik dan untuk mempermudah mengamati Aktivitas Belajar Akuntansi.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Observasi Awal
Penelitian pada tahap awal dengan dilakukannya observasi pada tanggal 5 November 2015 selama 4 jam pelajaran 45 menit di kelas X Akuntansi 1
SMK Negeri 1 Pengasih. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui keadaan awal proses pembelajaran sebelum tindakan. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa dari 32 siswa terdapat 11 siswa membicarakan hal diluar mata pelajaran; 6 siswa mengerjakan tugas diluar mata pelajaraan yang
sedang berlangsung; 1 siswa memainkan telepon genggam; 1 siswa melamun; 2 anak aktif menanyakan materi pelajaran kepada guru; sementara
11 siswa yang lain terpantau diam namun tetap mengamati pelajaran yang sedang berlangsung. Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa
hanya 13 siswa 40,63 dari 32 siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pengasih yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan persentase
tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Pengasih masih belum aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Angka
40,63 masih jauh dari kriteria aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, untuk dapat dikatakan aktif maka sebanyak 75 siswa harus ikut aktif dalam
proses pembelajaran akuntansi.
2. Penyusunan Rencana
Permasalahan yang ditemukan pada hasil observasi pra penelitian, selanjutnya peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran untuk mengatasi
permasalahan yang terdapat di kelas X Akuntansi 1 tersebut. Siswa kelas X Akuntansi 1 memiliki karakteristik kemampuan akademik yang berbeda serta
cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran, maka perlu adanya penerapan variasi model dalam pembelajarannya. Model pembelajaran yang
diterapkan dalam upaya meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi adalah Model
Problem Based Learning
. Penelitian tindakan kelas dengan implementasi model dan media
pembelajaran tersebut dilakukan dalam dua siklus yang akan diterapkan pada materi Akuntansi Perusahaan Jasa. Pelaksanaan dua siklus bersifat fleksibel,
yaitu apabila setelah siklus II Aktivitas Belajar Akuntansi sudah mencapai kriteria keberhasilan minimal 75, maka penelitian dapat diakhiri, namun
apabila setelah siklus II Aktivitas Belajar Akuntansi belum mencapai kriteria keberhasilan minimal, maka penelitian dapat dilanjutkan ke siklus III sampai
mencapai kriteria keberhasilan minimal. Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan menerapkankan Model
Problem Based Learning
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu kali tatap muka dengan waktu masing-masing 4x45 menit.
3. Laporan Siklus I