Sarana Pengawasan Di Badan Kepegawaian Daerah

BAB V ANALISA DATA

5.1 Sarana Pengawasan Di Badan Kepegawaian Daerah

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah adalah unsur penunjang Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas dari Badan Kepegawaian Daerah adalah untuk membantu Bupati dalam membina pelaksanaan pembinaan kepegawaian, meliputi pengembangan dan pemberdayaan sumber daya pegawai, penempatan dan mutasi, serta pembinaan disiplin Pegawai Negeri Sipil. Salah satu tugas dari Badan Kepegawaian Daerah adalah untuk melakukan pembinaan disiplin bagi Pegawai Negeri Sipil yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, maka Badan Kepegawaian Daerah selaku pelaksana pembinaan kepegawaian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah harus lebih dahulu berbenah diri sebagai pelaksana pembinaan kepegawaian. Berikut ini dapat digambarkan bahwa di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah itu sendiri telah dilaksanakan upaya pengawasan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil tersebut adalah dengan melakukan pengawasan bagi seluruh pegawai yang ada. Karena pelaksanaan pengawasan merupakan tindakan yang efektif untuk dapat mengetahui kondisi disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan sarana-sarana sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Yang menjadi sarana dalam pengawasan di Universitas Sumatera Utara Badan Kepegawaian Daerah diantaranya adalah Tugas Pokok dan Fungsi Tupoksi dan daftar hadir pegawai. 1. Tugas Pokok dan Fungsi Tupoksi Tugas Pokok dan Fungsi yang biasa disingkat dengan Tupoksi selain merupakan acuan kerja bagi setiap Pegawai Negeri Sipil juga sebagai sarana dalam melaksanakan pengawasan yang dapat dilihat melalui hasil kerja yang diselesaikan oleh setiap pegawai atau staf. Atasan dapat melihat dari hasil pekerjaan tersebut bagaimana tingkat pemahaman pegawai atau staf terhadap Tupoksinya atau terhadap pedoman-pedoman kerja yang lainnya. Dengan demikian atasan dapat melakukan penilaian dan memberikan tindakan koreksi perbaikan jika diperlukan sehingga mampu mewujudkan hasil yang maksimal. Pada Badan Kepegawaian Daerah berdasarkan hasil pekerjaan yang diselesaikan, masih ada ditemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pegawai atau staf. Hal ini menjelaskan bahwa hanya sebagian pegawai yang mengetahui dan memahami apa yang menjadi Tupoksi dan pedoman-pedoman kerjanya sedangkan sebagian lagi hanya sekedar mengetahui saja tetapi masih kurang memahami apa Tupoksinya. Sebagai contohnya adalah masih ada diantara staf yang selalu menunggu perintah dari atasan baru melaksanakan pekerjaannya, sedangkan berdasarkan Tupoksi seluruh pekerjaan telah dibagi habis mulai dari tingkat pimpinan sampai kepada staf. Kemudian berdasarkan penilaian-penilaian yang dilakukan tersebut di atas, maka atasan dapat memberikan tindakan koreksi atau perbaikan dari kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan, sehingga dapat kembali Universitas Sumatera Utara terarah sesuai dengan Tupoksi atau pedoman-pedoman lainnya yang menyangkut pada tugas tersebut untuk dapat mewujudkan tujuan organisasi secara maksimal. 2. Daftar Hadir Sarana pengawasan yang selanjutnya adalah daftar hadir. Dengan adanya daftar hadir, maka atasan dapat mengetahui bagaimana ketaatan pegawai atau staf terhadap permulaan jam kerja yaitu apel pagi dan berakhirnya jam kerja yaitu apel sore. Namun dalam pelaksanaannya, penggunaan daftar hadir masih kurang efektif. Hal ini dikarenakan masih ada pegawai atau staf yang terlambat masuk dan tidak mengikuti apel pagi tetapi masih diberikan kesempatan untuk menandatangani daftar hadir bahkan diantara pegawai atau staf tersebut ada yang sama sekali tidak mengingat untuk menandatangani daftar hadirnya. Hal ini menggambarkan rendahnya kesadaran sebagian pegawai atau staf dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

5.2 Penerapan Fungsi Pengawasan Di Badan Kepegawaian Daerah