Pengertian Penilaian Penilaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Buku Guru PPKn | 33 a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas. b. Umpan balik dalam perbaikan pembelajaran. c. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik. d. Evaluasi diri terhadap kinerja peserta didik Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian menegaskan bahwa penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolahmadrasah.

2. Pendekatan Penilaian a Penilaian Otentik

Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan input, proses, dan keluaran output pembelajaran. Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleg guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Beberapa karakteristik penilaian otentik sebagai berikut. 1 Penilaian merupakan bagian dari pembelajaran, bukan terpisah dari pembelajaran. 2 Penilaian mencerminkan hasil pembelajaran pada kehidupan nyata, tidak berdasarkan pada kondisi yang ada di sekolah. 3 Menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar. 4 Penilaian bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 5 Penilaian mencakup penilaian pembelajaran dan hasil belajar. 34 | Kelas X SMAMASMKMAK b Penilaian Acuan Kriteria PAK Penilaian Acuan Kriteria merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal KKM. KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Dalam Penilaian Acuan Kriteria, KKM tidak dicantumkan dalam rapor, melainkan pada buku penilaian guru. KKM Maksimal 100, KKM ideal 75. Satuan pendidikan dapat menentukan KKM di bawah KKM ideal dengan secara bertahap di tingkatkan. Peserta didik yang belum mencapai KKM, diberi kesempatan megikuti program Remedial sepanjang semester yang bersangkutan. Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program Pengayaan. Terdapat 2 dua nilai yang menjadi dasar Penilaian Acuan Kriteria, yaitu : 1. Nilai Kuantitatif Penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan Skala 1 – 4 berlaku kelipatan 0,33 digunakan untuk Nilai Pengetahuan KI 3 dan Nilai Keterampilan KI 4. Indeks Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 – 4. 2. Nilai Kualitatif Penilaian kualitatif digunakan untuk menilai Sikap Spiritual KI 1, dan Sikap Sosial KI 2, serta Kegiatan Ekstra Kurikuler. Indeks Nilai Kualitatif dengan kriteria; SB sangat baik, B baik, C cukup, dan K kurang. Kriteria ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan yaitu 2,66 B-. Sedang pencapaian minimal untuk Kompetensi Sikap adalah B.