Lingkungan Belajar Kajian Teoretik 1. Prestasi Belajar

betah. Bila perlu seorang guru selalu menerapkan metode-metode penyampaian materi yang berbeda dalam tiap kesempatan. 3. Hubungan antar murid Guru yang kurang dekat dengan siswa dan kurang bijaksana akan menjadi tidak tahu dengan keadaan yang terjadi di dalam kelas jika di kelas ada persaingan yang tidak sehat antar siswa. Bila gajala- gajala adanya konflik di dalam kelas tidak segera diselesaikan maka hal ini akan menghambat proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus bisa mengelola manajemen kelas dengan baik. 4. Standar pelajaran di atas ukuran Guru harus memiliki standar ukuran pencapaian belajar para siswanya. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan evaluasi apakah tujuan yang ditetapkan oleh guru sudah tercapai atau belum. 5. Media pendidikan Media-media pendidikan seperti ketersediaan buku perpustakaan, laboratorium, dan prasarana lainnya akan sangat membantu kelancaran proses belajar mengajar. 6. Kurikulum Sistem kurikulum saat ini menghendaki siswa untuk aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Dengan sistem kurikulum berbasis kompetensi saat ini maka guru dituntut untuk dapat membantu taraf perkembangan pemikiran, pemahaman, nilai dan sikap yang ada pada siswa. 7. Keadaan gedung Keadaan fisik bangunan gedung sekolah juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar. Jika kondisi fisik gedung tidak kokoh, maka hal ini akan sangat membahayakan bagi keselamatan dalam proses belajar. 8. Waktu Sekolah Waktu belajar yang efektif adalah pagi hari hingga siang hari, karena dalam waktu-waktu tersebut siswa masih dalam kondisi yang segar. Jika proses pembelajaran dilakukan pada sore hari akan menyebabkan siswa cepat lelah karena kondisi cuaca pada sore hari panas. 9. Pelaksanaan disiplin Pelaksanaan disiplin disekolah akan sangat membantu kelancaran proses belajar, karena dengan adanya peraturan-peraturan akan membatasi siswa untuk tidak melakukan tindakan yang menyeleweng. 10.Tugas rumah Tugas rumah merupakan tugas yang diberikan guru kepada siswa agar siswa senantiasa belajar. Namun jika terlalu banyak siswa dibebani dengan tugas rumah akan membuat waktu siswa untuk bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya berkurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang berasal dari lingkungan sekolah penulis menarik tiga faktor yaitu : a. Keadaan fisik bangunan b. Sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan belajar c. Lingkungan yang kondusif untuk belajar. c. Lingkungan Masyarakat Siswa menjalani kehidupannya di keluarga dan di masyarakat. Dalam kehidupan di masyarakat siswa menjalin hubungan dengan teman sebaya, dengan orang yang lebih tua, maupun dengan orang yang lebih muda. Menurut Roestiyah 1982:162, anak perlu bergaul dengan anak lain, untuk mengembangkan sosialisasinya. Lingkungan pergaulan siswa di masyarakat harus senantiasa dikontrol oleh orang tua, karena jika siswa salah dalam bergaul akan sangat membahayakan bagi perkembangan belajar anak. Menurut Muhibbin Syah 1995:138, kondisi masyarakat di lingkungan yang kumuh dan serba kekurangan, serta terdapat anak-anak yang menganggur dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sementara jika di dalam masyarakat siswa bergaul dengan anak-anak yang rajin belajar, maka akan mendorong siswa untuk rajin belajar. Hal ini ditegaskan oleh Roestiyah 1982:163, yang mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Hal ini dikarenakan anak akan merasa malu jika prestasi belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman di sekitarnya.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Antonius 1998 dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, dan Gaya Mengajar dengan Prestasi Belajar Siswa”, menyatakan bahwa interaksi belajar mengajar dapat memberikan sumbangan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa. Interaksi belajar mengajar dapat memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar karena ada interaksi yang baik antara guru dengan siswa. Fransiska Dian Wasitaningsih 1998 dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, dan perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa”, menyatakan bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, maka hal ini menunjukkan siswa yang termotivasi dalam belajar mempunyai prestasi yang tinggi. Alfonsa Mintarti 1998 dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antar Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Ekonomi”, menyatakan bahwa lingkungan belajar di keluarga dapat memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar siswa, karena adanya dukungan orang tua dalam pemberian dorongan, dan penyediaan fasilitas belajar. Dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa lingkungan belajar di sekolah juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, karena adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penyediaan fasilitas belajar oleh sekolah seperti buku-buku pelajaran, laboratorium, dan perpustakaan. Melengkapi penelitian terdahulu, penelitian ini menambahkan bahwa prestasi belajar siswa akan tercapai jika siswa memiliki motivasi tinggi dalam belajar. Hal ini akan memunculkan ketertarikan siswa untuk berinteraksi dalam kegiatan belajar mengajar dan mendorong siswa lebih aktif untuk mencari sumber-sumber belajar. Prestasi belajar siswa juga berhubungan dengan kondisi lingkungan belajar siswa baik lingkungan dalam keluarga maupun lingkungan belajar di sekolah. Kondisi lingkungan belajar yang kondusif akan sangat membantu pencapaian prestasi belajar siswa. Dari ketiga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh interaksi belajar mengajar, motivasi belajar dan lingkungan belajar siswa.

C. Kerangka Berfikir 1. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar dengan Prestasi

Belajar Ekonomi Akuntansi Terciptanya interaksi belajar mengajar yang harmonis antara guru dengan siswa akan memiliki andil yang besar dalam rangka kelancaran proses belajar mengajar. Terciptanya interaksi antara guru dengan siswa yang harmonis berarti tercipta suatu komunikasi dua arah antara guru dengan siswanya secara baik. Dengan demikian siswa tidak akan enggan untuk mengajukan pertanyaan kepada gurunya jika materi yang disampaikan oleh guru kurang dapat diterima dengan baik oleh siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Siswa yang menerima materi pelajaran secara jelas dan menguasai materi pelajaran dengan baik akan menjadi lebih bersemangat untuk belajar, baik saat proses pembelajaran di kelas ataupun saat siswa belajar mandiri. Hal ini tentunya akan berpengaruh positif dengan pencapaian prestasi belajar oleh siswa.

2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi

Motivasi belajar merupakan energi penggerak yang dapat mendorong siswa untuk belajar dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik yang kuat untuk berprestasi akan terpacu untuk belajar lebih giat. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan terdorong untuk aktif dalam pembelajaran di kelas, aktif mencari referensi lain yang dapat menambah wawasan pribadi, dan aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Semakin aktif siswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap dirinya, akan membawa pengaruh positif terhadap pencapaian prestasi belajarnya.

3. Hubungan antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi

Siswa adalah bagian dari masyarakat dan hidup di masyarakat. Maka dari itu siswa perlu menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lain, perlu dijaga agar siswa tidak bergaul dengan teman yang buruk perangainya. Oleh karena itu perlu adanya control dari orang tua untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengawasi dengan siapa anaknya bergaul di masyarakat. Sebab lingkungan pergaulan siswa juga berpengaruh terhadap semangat belajar siswa. Bila siswa bergaul dengan anak-anak yang pengangguran atau anak-anak yang tidak bersekolah, maka semangat belajar siswa akan menjadi berkurang. Sebaliknya jika siswa bergaul dengan anak-anak yang rajin dalam belajar, maka siswa akan termotivasi untuk belajar giat. Hal ini menandakan adanya hubungan yang positif antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar. 4. Hubungan antara Interaksi Belajar Mengajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar Siswa secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut melingkupi proses pembelajaran siswa baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Untuk proses pembelajaran di sekolah siswa dihadapkan pada beberapa faktor seperti interaksi dengan guru, interaksi dengan teman, motivasi siswa untuk belajar, ketersediaan sarana penunjang proses kelancaran belajar, cara mengajar guru dan lingkungan belajar di sekolah dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa di rumah atau di masyarakat adalah peran serta dan dukungan dari orang tua atau keluarga terhadap anak, motivasi belajar siswa sewaktu di rumah, dan pergaulan siswa di masyarakat juga berpengaruh terhadap usaha pencapaian prestasi belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar, kebiasaan belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi : studi kasus siswa jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 184

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Hubungan antara perhatian guru akuntansi, fasilitas belajar, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 126

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 165

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 2 140

Pengaruh lingkungan belajar, kemandirian belajar dan jumlah jam belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas XI tahun ajaran 2005/2006 SMA Pangudi Luhur Sedayu Jl. Wates Km. 12,5 Sedayu Bantul Yogyakarta.

0 0 172

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu

0 0 163

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 177

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 136