35
instrumen penelitian ini mempunyai taraf reliabilitas sangat tinggi lampiran 3, hal 94-96.
Tabel 3. 2 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Baca,
Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar No.
Variabel Koefisien
Alpha Kategori
Kesimpulan
1. 2.
3. Minat Baca
Disiplin Belajar Motivasi Belajar
0,6979 0,8060
0,8390 Tinggi
Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Reliabel Reliabel
Reliabel
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Persyaratan a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan uji sampel dari Kolmogorov – Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel
skor yang diobservasi dengan suatu distribusi teoretis tertentu. Uji ini menetapkan suatu titik di mana teoretis dan yang terobservasi
mempunyai perbedaan terbesar, artinya distribusi sampling yang diamati benar -benar merupakan observasi suatu sampel random dari
distribusi teoritis. Tes Kolmogorov-Smirnov memusatkan pada
penyimpangan deviasi terbesar. Harga F X – S
n
X terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-
Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut Imam Ghozali, 2002:35-36:
D = maksimum X
S X
F
n
−
36
Keterangan: D
= Deviasi Maksimum F
= Fungsi Distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan S
n
X = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Selanjutnya untuk mengetahui apakah distr ibusi frekuensi normal atau tidak dengan ketentuan, jika nilai asymtot signifikannya
lebih besar dari α=
0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, dan jika nilai asymtot signifikan lebih kecil dari
α= 0,05 berarti distribusi
tersebut tidak normal. b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan
variabel terikatnya. Uji linieritas ini digunakan dengan analisis varians dengan menggunakan rumus F. Rumus yang digunakan untuk mencari
nilai F adalah sebagai berikut Sudjana, 1989:332: F =
2 e
2 TC
S S
Dimana:
2 k
JKTC S
2 TC
− =
2 n
JKE S
2 e
− =
Keterangan: F
= harga bilangan F untuk garis regresi S
2 TC
= varian tuna cocok S
2 e
= varian kekeliruan JKTC
= jumlah kuadrat tuna cocok JKE
= jumlah kuadrat kekeliruan
37
Kriteria pengujian linieritas yaitu tolak hipotesis model regresi linier jika FF1-
α
k-2,n-k atau untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = k-2 dan dk penyebut = n-k.
2. Uji Asumsi Klasik a. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu nilai variabel bebas
Supranto, 2004:68.Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank dari Spearman. Rumus korelasi dari Spearman didefinisikan sebagai berikut:
− −
=
∑
1 n
n d
6 1
r
2 2
1 s
Dimana: d
1
=
Perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke-1
n =
Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank
Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS, untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan
ketentuan sebaga i berikut: - jika r
s
hitung r
s
tabel, maka terjadi heteroskedastisitas. - jika r
s
hitung r
s
tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas b. Multikolinieritas
38
Multikolinieritas adalah situasi adanya hubungan variabel- variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini
disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya sama dengan
nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama variabel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka koefisien
regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Untuk mendeteksi multikolinieritas
digunakan rumus korelasi. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: r
xy
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS diadakan analisis Collinearity Statistics. Dari analisis Collinearity
Statistics akan diperoleh VIF Variance Inflation Factor. Untuk
mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ke tentuan sebagai barikut:
- Jika VIF 5, maka terjadi multikolinieritas - Jika VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas
c. Otokorelasi Otokorelasi adalah suatu keadaan di mana kesalahan pengganggu
dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berturutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada
tidaknya otokorelasi dapat diuji dengan jalan menghitung “The
39
Durbin -Watson, d” dengan rumus sebagai berikut Supranto,
2004:116-117:
∑ ∑
= =
−
− =
n t
t n
t t
t
e e
e d
1 2
2 1
Keterangan: d
= Statistik Durbin -Watson e
t
= Gangguan estimasi t
= Observasi terakhir t-1
= Observasi sebelumnya Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah otokorelasi
atau tidak, hasil hitungan statistik d harus dibandingkan denga n tabel statistik d. Pemilihan angka dari tabel d harus memperhatikan
banyaknya parameter =k, dan jumlah observasi =n, pada tingkat signifikansi =
α tertentu.
3. Pengujian Hipotesis a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga digunakan analisis
regresi linier dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Perumusan Hipotesis
a Ho : ρ
≤ 0, minat baca tidak berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar AKD I mahasiswa b Ha :
ρ 0, minat baca berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar AKD I mahasiswa 2 Mencari persamaan regresi linier sederhana Sugiyono, 1999:204:
Y = a + b X
1
40
Keterangan: Y
= subjek dalam variabel dependen yang diprediksi X
1
= variabel bebas a
= harga konstan b
= kefisien regresi 3 Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan
variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2002:243:
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
2 2
2 2
xy
Keterangan: r
= koefisien korelasi N
= banyaknya sampel X
= variabel minat bacadisiplin belajarmotivasi belajar Y
= variabel prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar I 4 Menguji kesignifikanan koefisien korelasi dengan membandingkan
t
hitung
dengan t
tabel
pada taraf signifikan α
= 0,05 dengan db = 2. 5 Menarik kesimpulan yaitu jika t hitung t tabel maka Ho diterima,
dan jika t hitung t tabel maka Ho ditolak. Pengujian hipotesis kedua dan ketiga dilakukan dengan langkah yang
sama dengan pengujian hipotesis pertama. b. Untuk menguji hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda,
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1
Perumusan hipotesis
41
a Ho : p ≤
0, minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar tidak berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar AKD I mahasiswa. b Ha : p
0, minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar AKD I mahasiswa. 2
Mencari persamaan regresi linier ganda, dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 1999:217:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Keterangan: Y
= prestasi belajar AKD I mahasiswa a
= konstanta b
1
= slope yang berhubungan dengan variabel X
1
b
2
= slope yang berhubungan dengan variabel X
2
b
3
= slope yang berhubungan dengan variabel X
3
X
1
= variabel minat baca X
2
= variabel disiplin belajar X
3
= variabel motivasi belajar 3
Menentukan koefisien korelasi ganda dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 1999:217:
∑ ∑
∑ ∑
+ +
=
2 3
3 2
2 1
1 3
, 2
, 1
,
Y Y
X b
Y X
b Y
X b
R
xy
Keterangan:
3 ,
2 ,
1 ,
xy
r = koefisien antara variabel X
1
, X
2
, X
3
b
1
= koefisien prediktor variabel minat baca b
2
= koefisien prediktor variabel disiplin belajar b
3
= koefisien prediktor variabel motivasi belajar ∑
X
1
Y = korelasi antara variabel minat baca dan prestasi
belajar Akuntansi Keuangan Dasar I
42
∑ X
2
Y = korelasi antara variabel disiplin belajar dan
prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar I ∑
X
3
Y = korelasi antara variabel motivasi belajar dan
prestasi belajar Akuntansi Keuangan Dasar I 4
Melakukan uji F, dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada taraf signifikansi
α = 0,05 dengan db pembilang = k
dan db penyebut = n-k-1. hal ini digunakan untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut signifikan.
Rumus yang digunakan sebagai berikut Sugiyono, 1999:218:
2 2
reg
R 1
m 1
m N
R F
− −
− =
Keterangan: F
reg
= harga F garis regresi yang dicari N
= cacah kasus M
= cacah prediktor R
= koefisien korelasi antara X
1
,X
2
,X
3
dengan Y 5
Menarik kesimpulan, yaitu jika Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak da n jika Fhitung Ftabel, maka Ho diterima.
BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS