Keyakinan Konsumen Landasan Teori

28 menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Konsumen memiliki sikap terhadap beberapa kategori prodk,merek, tenaga jual, toko dan lain-lain. Sikap bukanlah sebuah elemen psikologis yang bersifat statis, tetapi bersifat dinamis dalam arti bahwa sikap dapat berubah. Sutisna 2001 dalam Sukarno 2005:139 mengungkapkan ada 3 komponen sikap, antara lain : a. Komponen kognitif, kepercayaan terhadap merek b. Komponen afektif, evaluasi merek c. Komponen konatif, maksud untuk membeli Hubungan antara ketiga komponen tersebut mengilustrasikan pengaruh keterlibatan yang tinggi high involment yaitu kepercayaan terhadap merek mempengaruhi evaluasi merek dan evaluasi merek mempunyai maksud untuk membeli. Jadi berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan strategi promosi dan satu konsep yang paling penting digunakan pemasar untuk memahami konsumen

2.2.9. Keyakinan Konsumen

Confidence Menurut Pandji Anoraga 2000 : 228 dalam Gunawan 2003: 9 bahwa “Keyakinan merupakan suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh sesorang tentang sesuatu”. Oleh karena itu, untuk membuat seorang 29 konsumen merasa yakin atas produk yang ditawarkan, maka tidak terlepas dari mempelajari perilaku konsumen tersebut. Perilaku konsumen untuk dapat yakin atas produk tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada didalam menangkap pesan yang diberikan pada konsumen tersebut. Oleh karenanya informasi yang diberikan harus mampu menyentuh dan memberikan persepsi bagi konsumen untuk merasa yakin dan aman dalam memperoleh dan menggunakan produk yang ditawakan sesuai dengan yang dibutuhkannya. Sebab persepsi merupakan proses pemilihan, pengorganisasi dan penafsiran masukan-masukan dan informasi yang diberikan, sehingga tercipta sebuah gambaran yang bermakna yang ditangkap oleh konsumen dan akhirnya menjadi keyakinan bagi konsumen tersebut untuk memilih dan menggunakan produk tersebut. Menurut Christopher 1996 dalam Albari 2007:8 keyakinan konsumen ditunjukan oleh tingkat keyakinan mereka tentang evaluasinya terhadap produk, bertambahnya keyakinan pembeli akan meningkatkan kemngkinan pembeli dan mengurangi keraguan yang menimbulkan ketidak pastian. Kotler 2000 : 199 dalam Sukarno 2005:139 mendefinisikan keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Dengan memberikan keyakinan kepada pelanggan bahwa merek atau pembekal tersebut terus menerus memberikan tingkat kepuasan tertinggi untuk manfaat-manfaat yang paling penting iklan dapat mengukuhkan sikap 30 dan dengan demikian juga mempertahankan kesukaan merek dan kesetiaan akan merek untuk tujuan melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Mowen 2002 : 312 menyatakan bahwa kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimililki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Dimana kesemuannya itu merupakan bagian dan proses pembelajaran kognitif. Mowen 2002 : 312-313 seseorang membentuk tiga jenis kepercayaan: a. Kepercayaan atribut-obyek objeck attribute-beliefs, pengetahuan tentang sebuah obyek memiliki atribut khusus. Melalui kepercayaan atribut-objek, konsumen menyatakan apa yang mereka ketahui tentang sesuatu dalam hal variasi atributnya. b. Kepercayaan atribut-manfaat attribute-benefit beliefs, kepercayaan atribut-manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh sebuah atribut tertentu menghasilkan atau memberikan manfaat tertentu. c. Kepercayaan manfaat-obyek object-benefit beliefs, merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, orang atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu. Dimana ketiga bagian tersebut dapat mempengaruhi konsumen sebagai masukan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pengetahuan dapat diperoleh dan informasi produk atau product knowledge dan produk yang disajikan pemasar melalui periklanan. 31

2.2.10. Minat Beli Purchase Intention