10 k.
Belajar verbal yaitu belajar yang diungkapkan secara verbal.
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran di Sekolah Dasar
Prinsip-prinsip belajar dapat mempengaruhi kondisi kelas saat ada kegiatan belajar mengajar. Dalam belajar prinsip-prinsip ini harus sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa. Menurut Depdikbud Asy’ari, 2006: 44 prinsip-prinsip pembelajaran di Sekolah Dasar adalah sebagai
berikut : a.
Prinsip Motivasi Motivasi adalah dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motivasi ada yang berasal dari dalam dan ada yang timbul akibat adanya rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik akan mendorong rasa
ingin tahu, keinginan mencoba, mandiri dan ingin maju. b.
Prinsip Latar Pada dasarnya siswa telah memiliki pengetahuan awal. Untuk itu,
guru perlu menggali pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman apa yang telah dimiliki siswa sehingga kegiatan belajar mengajar tidak
berawal dari suatu kekosongan. c.
Prinsip Menemukan Siswa perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki agar mereka merasa senang dan tidak bosan. d.
Prinsip Belajar Sambil Melakukan Pengalaman yang diperoleh siswa melalui bekerja merupakan hasil
belajar yang tidak mudah untuk dilupakan. Oleh karena itu, dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 proses belajar mengajar sebaiknya siswa diarahkan untuk melakukan
kegiatan atau “Learning by doing”. e.
Prinsip Belajar Sambil Bermain Bermain merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan suasana
gembira dan menyenangkan, sehingga dapat mendorong siswa untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Setiap pembelajaran perlu
diciptakan suasana yang menyenangkan lewat kegiatan bermain yang kreatif.
f. Prinsip Hubungan Sosial
Kegiatan belajar akan lebih berhasil jika dikerjakan secara berkelompok. Dari kegiatan kelompok, siswa tahu kelebihan dan
kekurangannya sehingga tumbuh kesadaran perlunya interaksi dan kerja sama dengan orang lain.
4. Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Karakteristik siswa menurut Piaget Sri Esti, 2002:72 perkembangan kognitif anak dapat dibedakan antara beberapa tahap sejalan dengan
usianya, yaitu : a.
Tahap sensori motorik 0-2 tahun Pada tahap ini, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan
inderawi anak terhadap lingkungannya, sperti melihat, meraba, menjamah, dan mendengar. Anak belum memiliki bahasa simbol
untuk mengungkapkan adanya suatu benda yang tidak berada didekatnya.
12 b.
Tahap praoperasional 2-7 tahun Dalam tahap ini, anak menunjukkan kemampuan menggunakan
simbol-simbol yang menggambarkan objek yang ada di sekitarnya. Pemikiran anak cenderung egoisentris atau memikirkan dirinya
sendiri. c.
Tahap operasional konkrit 7-11 tahun Anak kelas IV Sekolah Dasar berada pada tahap ini, di mana anak
mampu berpikir logis untuk memecahkan persoalan-persoalan yang sifatnya konkret yaitu dengan cara mengamati atau melakukan sesuatu
yang berkaitan dengan pemecahan masalah. d.
Tahap formal 11 tahun Pada tahap ini anak sudah mulai maju dalam memahami konsep
proporsi dengan baik. Anak mampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan
masalah tersebut. Pada umumnya, anak mulai masuk Sekolah Dasar pada usia 6-7
tahun dan rentang waktu belajar di Sekolah Dasar selam 6 tahun, maka usia anak Sekolah Dasar berkisar 6-12 tahun. Ini berarti bahwa
anak usia Sekolah Dasar masuk pada tahap akhir praoperasional sampai awal opersional formal. Pada tahap tersebut umumnya anak
memiliki sifat : 1
Memiliki rasa ingin tahu yang kuat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 2
Senang bermain. 3
Mengatur dirinya sendiri, mengeksplorasi situasi sehingga suka mencoba-coba.
4 Memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi.
5 Akan belajar efektif bila ia merasa senang dengan situasi yang
ada. 6
Belajar dengan cara bekerja dan suka mengajarkan apa yang ia bisa
pada temannya Asy’ari, 2006:38.
5. Ilmu Pengetahuan Sosial